Jeruk yang Manis

33 6 3
                                    

Deru ombak laut biru mulai bernyanyi, angin pantai mengusik surai hitam panjang milik gadis manis yang sayangnya tidak tersenyum hari ini. Bahkan iris cokelat tuanya menggambarkan kesedihan yang tidak bisa dirasakan orang lain. Entah apakah ada orang yang mengerti perasaannya saat ini. Hal yang Ia lalui sepertinya belum pernah dirasakan oleh orang lain.

Sudah seminggu Jung Nara di pulau Jeju. Ia kembali ke kampung halamannya karena tidak sanggup menanggung perihnya masalah yang sedang Ia hadapi. Beberapa notifikasi telepon masuk terpampang di layar ponsel Nara, Ia sama sekali tidak ingin diganggu saat ini. Tapi ada satu notifikasi yang mengalihkan perhatiannya.

On Chat

27/1/2022

Kim Seokjin

Jung Nara

Ini Kim Seokjin

Jung Nara

Oh iya, ada apa?

Kim Seokjin

Coba nengok ke belakang

Nara langsung membalikkan tubuhnya. Sinar matahari dari belakang orang itu membuat wajahnya sedikit gelap, Nara memicingkan matanya agar bisa melihat wajah orang itu dengan jelas.

"Nara, saya boleh ketemu kamu kan?"

"Seokjin?"

"Saya harus ngomong langsung sama kamu. Ini penting."

Seokjin menjelaskan kepada Nara bahwa Lia telah menemuinya. Lia memberikan informasi mengenai berita yang tersebar itu. Lia mengungkap bahwa Lee Mira dan Lee Heeseung yang merencanakan masalah ini. Seokjin ingin segera menemui Nara secara langsung untuk menyelesaikan masalahnya, oleh karena itu Lia memberikan alamat rumah Nara di Jeju.

"Jadi, saya ke sini buat minta kamu bikin video pernyataan sama saya. Di sini saya juga yang salah karena enggak hati-hati pas nganterin kamu. Kita harus bikin klarifikasi karena fotonya udah kesebar. Bukan cuma saya, kamu juga jadi kena imbasnya. Saya enggak mau kamu kena masalah karena saya, apalagi kamu fans saya."

"Fans? Mas tau dari mana?"

"Lia udah ceritain semuanya ke saya. Selama ini saya enggak pernah ketemu fans yang enggak ngasih tau kalau dia itu fans saya. Apalagi pas saya nganterin kamu, kamu bener-bener enggak kelihatan kayak fans saya. Kamu ngobrol sama saya kayak temen. Selama jadi artis, saya susah dapet temen orang biasa, temen saya pasti artis lagi. Kayak Seunghee, sebenarnya dia baik, saya percaya sama dia, tapi saya enggak bisa terlalu dekat sama dia, saya juga enggak mau karir dia berantakan karena saya. Saya rasa dia juga udah punya pacar. Eh, jangan kasih tau siapa-siapa kalau saya ngomongin Seunghee."

"Iya, Mas. Saya janji."

Senyum manis terlukis di wajah Nara setelah sekian lama Ia hanya menunjukkan wajah murung atau senyum palsu. Melihat Nara yang tersenyum, Seokjin ikut tersenyum dan tidak sengaja menggenggam tangan Nara. Nara seperti sudah terbiasa dengan keadaan ini, ditambah pikirannya yang masih campur aduk, maka Ia tidak merasa terlalu terkejut.

"Nara, kamu mau enggak jadi-"

Suara dering telepon memutuskan obrolan Nara dan Seokjin. Suara itu berasal dari ponsel Seokjin, Ia menerima panggilan masuk dari Seunghee.

"Seokjin! Udah ketemu Nara belum?"

Terdengar suara wanita dari ponsel Seokjin.

"Udah, kamu mau ngomong?"

"Iya, cepet sambungin aku sama Nara."

Seokjin memberikan ponselnya ke Nara, Nara langsung menerima dan menempelkan ponsel itu ke telinganya.

"Halo, Nara? Ini saya, Oh Seunghee."

"Oh, Mbak Seunghee. Kenapa Mbak?"

"Sebelumnya saya mau minta maaf karena enggak bisa ketemu kamu langsung. Saya ada kerjaan di Seoul yang enggak bisa ditunda. Saya langsung aja ya, Nara. Saya mau minta maaf ke kamu. Kalau malam itu saya enggak ninggalin Seokjin sama kamu, pasti enggak bakal begini."

"Gapapa, Mbak. Bukan salah Mbak Seunghee juga kok."

"Enggak, Nara. Saya yang minta Seokjin nganterin kamu. Kamu inget enggak pas pertama kali kita ketemu? Sebenarnya saya ngeliatin kamu sama Seokjin dari jauh, terus saya liat gantungan di tas kamu ada nama Seokjin. Di situ saya tau kalau kamu fans-nya Seokjin. Tapi saya liat kamu beda dari yang lain, kamu enggak mau Seokjin tau kalau kamu itu fans-nya demi kenyamanan Seokjin. Bahkan hari itu kamu sampai lemes dan pucet banget buat nahan perasaan kamu pas baru ketemu dia. Saya yakin kamu tulus sayang ke Seokjin, dari dulu Seokjin nyari orang yang begitu. Dia sering cerita ke saya."

Nara tidak berkata apa-apa, Ia mendengarkan penjelasan Seunghee dengan baik agar Ia tidak salah paham. Satu hal yang tidak Ia mengerti adalah inti dari pembicaraan ini.

"Jadi sekarang saya harus gimana, Mbak?"

"Nara, saya minta tolong kamu ikutin apa aja yang Seokjin bilang. Sebagai fans dia kamu tau kan kalau dia sempet trauma sama fans-nya sendiri? Tapi setelah dia ketemu kamu, dia bilang kalau dia enggak nyangka kamu itu fans-nya. Dia bilang ke saya kalau dia mau kenal kamu lebih dekat."

"Maaf, Mbak. Saya enggak paham."

"Yaudah, nanti aja kamu pahaminnya. Sekali lagi aku minta maaf ya, Nara. Tolong kasih ponsel ini ke Seokjin lagi."

"Baik, Mbak."

Nara mengembalikan ponsel milik Seokjin. Seokjin mengatakan beberapa hal kepada Nara sebelum menutup panggilannya.

"Jadi, hari ini kamu bisa temenin saya belanja jeruk di sini enggak?"

"Gimana, Mas?"

"Cariin saya jeruk yang enak."

Nara menatap Seokjin heran. Tapi Ia teringat oleh perkataan Seunghee. Ia harus menuruti apa kata Seokjin.

"Tapi maaf, Mas. Tadi yang mau Mas omongin kepotong, Mas mau ngomong apa?"

"Cariin saya jeruk dulu."

"Iya deh, Mas."

Sebulan setelah pertemuan Nara dan Seokjin di Jeju, semua hal kembali normal. Nara kembali berkuliah di Seoul, Ibu Lia sudah pulang ke Korea, Mira dan Heeseung dijatuhi hukuman karena menyebarkan berita palsu. Namun, ada satu hal yang berbeda. Saat ini Nara sudah tidak memiliki status melajang. Setelah konferensi pers dan video klarifikasi Seokjin dan Nara disebar, Seokjin menyatakan bahwa Jung Nara adalah kekasihnya. Seokjin tetap bekerja sebagai aktor dan penyanyi, lalu Nara tetap fokus berkuliah. Kini Nara menjadi manajer di restoran seafood tempat Ia bekerja.

Hal-hal yang mungkin hanya bisa dibayangkan sebagai mimpioleh orang bisa saja menjadi kenyataan bagi yang lainnya. Tidak ada yang tahuapa yang dikerjakan oleh semesta. Sebagai insan yang hanya melakukan apa yangharus dilakukan, kita hanya harus menunggu dan berharap agar semesta dapatmemberikan yang terbaik.

SELESAI

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang