Donita-Katanya Temen

644 106 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Donita menerima undangan digital reuni dari sekolah SMA-nya. Well, memang hampir 8 tahun lamanya, dirinya tidak bertemu dengan teman-temannya.

Rindu? Jelas!
Siapa sih yang nggak rindu sama temen semasa jamet?
Yang kalo mau beli barang apapun harus yang kembaran, walaupun beda warna?
Kalo mau foto bareng pun nggak pernah ketinggalan sama lidah yang dikeuarin dan sebelah mata yang ditutup.

Donita tertawa kecil ketika mengingat tingkah lakunya bersama teman-teman semasa sekolahnya. Ah, pasti menyenangkan ketika nanti mereka bertemu kembali.

Selama ini, Donita memang jarang ikut nimbrung saat di grup chat sekolah semasa SMA, dirinya terlalu sibuk mengejar mimpinya, hingga begitu sadar, usianya sudah setengah dari 50 tahun. Dan yang jelas, dirinya seorang single. Eitttsss, bukan single, tetapi wanita independen.

Tapi, Donita menikmati semuanya. Karena, satu-persatu mimpinya mulai terwujud. Mulai dari dirinya yang dulu bekerja menjadi salah satu karyawan di sebuah toko pakaian, hingga perlahan-lahan dirinya mulai menabung dan mempunyai toko fashion miliknya sendiri. Oh, bahkan sekarang dirinya sudah punya brand sendiri. Benar-benar bukan perjuangan yang mudah. Dan sekarang, Donita merasa hanya perlu menikmati hasilnya sambil meminum cairan yang mengandung kafein.

Donita mencentang tombol bertuliskan hadir pada pilihan yang tertera.

"Jadi nggak sabar, mereka sekarang kayak gimana ya? Inget nggak ya kira-kira, kalo dulu pernah bolos bareng satu kelas?"

Donita terkekeh mengingat kelakuannya bersama teman-teman sekelasnya dulu.

"Masa SMA memang masa yang menyenangkan. Jadi pengen cepet-cepet hari Sabtu deh."

***

Hari Sabtu yang ditunggu-tunggu oleh Donita pun tiba. Gedung aula tempatnya bersekolah dulu dihias sedemikian rupa, namun tetap tidak berlebihan dan sangat nyaman.

Hingga saat jam sudah menunjukkan pukul 11.00, teman-teman satu kelasnya dulu pun saling berdatangan ditemani suami, istri dan juga anak-anaknya. Dan sepertinya ini bukan pertanda baik untuk Donita yang masih single.

"Ini Donita? Masih cantik aja." Sapa teman sebangkunya dulu -Najwa-, sambil memeluk Donita singkat. Donita pun hanya tersenyum dan balas memeluknya.

"Maklum sih ya, masih belum berkeluarga, jadi belum pernah lahiran, belum jadi emak-emak, makanya bodynya masih bagus. Nggak pernah dijamah laki-laki sih!" Tambah teman yang dulunya memang menjadi rivalnya dengan dua tangan yang menggandeng anak-anaknya.

Donita hanya tersenyum sinis. "Iya deh yang dulunya piala bergilir! Oh iya, harap maklum ya, namanya juga aku kan wanita karir, nggak sibuk nyinyirin orang, tapi sibuk cari cuan buat diri sendiri! Ya gimana ya, aku kan emang berharga!"

Teman Donita tersebut hanya menatap sinis. "Mending buruan cari laki deh, cepetan nikah sana! Biar nggak capek cari duit sendiri mulu, kalo udah punya laki kan enak, ada yang biayain hidupnya!"

SingleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang