Author POV
Alana kebangun karna haus turun ke bawah buat cari. Mata Alana tertuju ke mama dan papanya yang sedang nonton TV
"Eeh papah udah pulang pah?"tanya Alana
"Udah dek papa pulang agak cepetan dari biasanya karna nanti malam kebetulan papa mau ngajakin kalian dinner" ujar dermawan
"Beneran pah?" Tanya Alana tak percaya
"Iya dek" jawab dermawan
Alana kemudian melangkah ke dapur buat minum kemudian abis minum Alana kembali ke kamarnya
"Dek mau kemana?" Tanya dermawan
"Mau ke atas pah, kenapa?" Tanya Alana
"Sini bentar dek papah mau ngomong" seru dermawan
"Mau ngomong apa pah?" Tanya Alana
"Tapi kamu jangan marah ya dek" ucap mira yang diam sedari tadi
Alana hanya diam sambari duduk berhadapan dengan dermawan
"Sebenernya papah pengen jodohin kamu dek sam...."
"Apa? Papa bercandakan pa" ucapan dermawan langsung di potong Alana
"Dek dengerin dulu" ucap Mira
"Sebenarnya papa sudah lama ingin menjodohkan kamu sama dia, dia anak teman papa dek, dia udah berjasa banyak sama papa" ujar dermawan
"Tapi kan pa" ucap Alana menggantung
"Kamu tau om Hendra kan dek?" Tanya dermawan
"Yang nolongin papa waktu kecelakaan dulu?" Tanya Alana
"Iya, kamu masih ingat dek? Kamu tau kan Aska anaknya om Hendra?" Tanya dermawan lagi
"Tau pa tapi sekarang udah ngak ingat"jawab Alana
"Papa dan om Hendra sudah lama ingin menjodohkan kamu dengan Aska untuk menjalin tali silaturahmi di antara kita dan juga sebagai tanda ucapan terimakasih papa ke om Hendra, kamu mau kan dek bantu papa kali ini aja" ujar dermawan lembut
Alana mengangguk ragu
"Kamu coba liat dulu dek, mama juga ngak bisa maksa kamu" ujar Mira
"Yaudah mah Alana ke kamar dulu" alana beranjak dari tempat duduknya menuju ke kamarnya.
Di kamar Alana menggerutu sendiri
"Mama sama papa apa-apaan sih main jodoh-jodohin gue gitu aja, dikira zaman siti nurbaya apa, tapi gue ngak bisa nolak jasa om Hendra banyak banget sama papa AHHH GUE GA BISA MIKIR" monolog alana sambil berteriak di ujung kalimat
Galang yang kamarnya tepat di samping Alana mendengar teriakan adiknya itu dan langsung menghampiri adiknya tersebut.
"Lo kenapa sih dek teriak-teriak?" Tanya galang
"Ngak, gue gapapa"ujar Alana
"Sinting lo" ucap galang
"Apa lo bilang?" Tanya Alana
"Lo sinting" ujar galang kembali
"KELUAR NGAK LO" teriak Alana sambil ngelempar bantal ke arah galang
Galang kemudian berlari menghindari serangan bantal dari Alana
Setelah mengusir galang Alana mengacak rambutnya frustasi
Malam harinya
"Alana kamu udah siap nak?" Tanya mamanya
"Udah mah" jawab alana turun menggunakan dress bernuansa putih
"Yaudah ayok, papah udah nunggu di mobil" ujar Mira sambil melangkah keluar menuju mobil
"Lah cuma kita aja mah, bang galang ngak ikut?" Tanya Alana
"Bang galang ngak di rumah lagi ke rumah temannya" jawab Mira
Alana hanya diam dan naik ke mobil papahnya, dan mobil itu melesat membelah jalanan kota Jakarta.
Tiba di Restoran, meraka langsung masuk di sana sudah ada Hendra dan Heny.
"Hendra sudah lama menunggu?" Tanya dermawan
"Tidak dermawan baru saja sampai" jawab Hendra
"Ehh ini Alana" ucap Mira
Alana kemudian bersalaman dengan Hendra dan Heny
"Alana sudah besar ya" kata Heny
"Heheheh iya tante" jawab Alana
"Eeh Aska katanya ke toilet dulu tadi" ucap Heny
"Yasudah mari duduk, aku sudah pesan kan makanannya tadi" ucap Hendra
Alana duduk di samping papanya, tak lama setelah itu
"Aska sini nak, kenalin ini Tante Mira sama om dermawan" ucap Heny
Aska kemudian bersalaman dengan Mira dan Dermawan, Alana masih belum menyadari keberadaan Aska karna Alana dari tadi sibuk berkutik dengan ponselnya
"Dan ini Alana" ucap Heny
Alana yang namanya di sebut pun mendongkak "Lo!" Ujar Aska dan Alana serentak
"Kalian saling kenal?" Tanya Mira
"Dia kan cowok yang nye..."
"Ngak kok tante kita ngak kenal" ucapan Alana langsung di potong Aska
Alana yang ingin melanjutkan ucapannya lagi kemudian di pelototi Aska sehingga Alana kembali bungkam
"Yasudah mari makan makanannya" ujar Hendra
Semua sibuk dengan makanan masing masing, setelah selesai makan mereka mulai berbincang
"Aska jadi gimana sama yang papa omongin tadi" ucap Hendra pada Aska.
'Bagus juga nih kalau gue terima perjodohan ini lagian gue juga ngak punya pacar ni cewek nyebelin juga bisa gue kasi pelajaran' batin Aska
"Aska gimana" tanya Hendra sekali lagi
"Aska mau pa" jawab Aska tegas
Alana yang mendengar itu pun terkejut
'ni cowok apa-apaan sih gue kan berharap ni cowok nolak kok dia malah mau-mau aja'"Kalau kamu gimana dek" ujar dermawan pada putri bungsunya itu
"Alana nurut aja pa" jawab Alana lesu
"Baiklah pernikahan nya akan kita laksanakan bulan depan dan pertunangan nya akan dilaksanakan dalam bulan ini" putus Hendra
"BULAN DEPAN" ucap Alana dan Aska serentak
"Ya kenapa Aska? Tadi kamu tegas banget ngomong mau sekarang kenapa?" Tanya Hendra kepada anak semata wayangnya itu
"Ya ngak bulan depan juga kali pa" protes Aska
"Keputusan papa udah bulat ngak bisa di ganggu gugat" ujar Hendra tegas
Aska hanya diam
Setelah selesai berbincang-bincang semua nya siap² buat pulang
"Aska bisa antarin Alana? Soalnya tante sama om abis ini ada acara" ucap Mira
"Yah mah" ucap Alana
"Kamu sama Aska aja mau kan Aska?" Tanya Mira sekali lagi pada Aska
"Iya, gapapa tante" ucap aska
Sekarang hanya tinggal Aska dan Alana 'Berdua'
Hai gaiss jangan lupa vote dan komennya ya aku butuh saran jika ada yang salah
Makasih atas support nya dari teman teman semua
Sampai jumpa di part selanjutnya
Bye bye 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Aska & Alana
Teen Fiction"Mama sama Papa udah gila apa main jodoh-jodohin gue gitu aja, itu cowok juga main nerima-nerima aja gue kan berharap dia nolak" -Alana Gabriella "Ayolah Ma Pa! aku cukup tampan buat memilih wanita ku sendiri" -Aiden Aska Oliver