sepulang sekolah, Aerin merasa sangat lelah. kegiatan sekolahnya cukup padat. belum lagi harus mengikuti EC. Aerin masuk ke kamarnya lalu bersih-bersih. setelah selesai, ia jalan menuju dapur untuk menyantap makanan.
"Aduhh... lupa kalau mama nggak masak. mana cacing diperut udah pada demo." Aerin.
mendengar ada yang membuka pintu rumahnya, Aerin jalan menuju pintu utama. ia melihat kakaknya yaitu Avram baru pulang sekolah.
"Mama nggak masak, makanya mau beli makanan. Ayo anterin, cuma diwarung depan kompleks kok." Aerin.
"Iya iya, bawel bet. bentar mau taruh tas dulu." Avram.
Avram jalan menuju kamarnya untuk menaruh tas nya. ia juga mengambil selembar kertas, entah untuk apa. ia keluar kamar, menghampiri adiknya yang duduk disofa.
"Ayo dek, gue sekalian mau fotocopy ni kertas." Avram.
"Ga ganti baju dulu? mau pake seragam gitu aja?." Aerin.
"Iya, sekalian yang kotor." Avram.
__________________________________________
saat dijalan.....
"Dek, nanti lo pesen aja dulu seblaknya. terus anterin abang ke fotocopy an ya. pulangnya baru mampir lagi buat ambil seblak nya." Avram.
"Iya." Aerin.
tak butuh waktu lama untuk menuju warung Bu Sri, Aerin turun dari motor lalu masuk dan pesan makanan nya.
"Bu Sri, saya pesen seblaknya 2 porsi. pedesnya sedengan aja. sama es teh nya 2. semuanya dibungkus aja ya buk. terus ini saya tinggal dulu ke fotocopy an bentar." Aerin.
"Iya neng." Bu Sri.
Setelah usai memesan, Aerin menghampiri Avram untuk mengantarnya ke tujuan berikutnya.
"Dah ni, ayok." Aerin.
tanpa menjawab perkataan Aerin, Avram langsung bersiap untuk menjalankan motornya menuju tempat fotocopy.
***
[ selesai fotocopy ]
Avram dan Aerin kembali lagi ke Warung bu Sri untuk mengambil pesanannya. sebenarnya Aerin sudah sangat lapar, ia ingin cepat-cepat sampai dirumahnya dan menyantap makanan nya.
"Buk, saya mau ambil pesanannya." Aerin.
"Iya neng, sebentar ibuk bungkusin dulu." Bu Sri.
"Loh, Aerin? kok disini?."
merasa namanya dipanggil, Aerin menoleh menuju sumber suara. ia tak menyangka akan bertemu Aksa disini.
"Eh kak Aksa, iya nih tadi beli seblak." Aerin.
"Oalah, btw kok nyampe sini? rumahnya dimana emang?." Aksa
"Oh itu, di Aglonema Recident." Aerin.
" wahh sabi nih, kapan-kapan gua mampir." Aksa.
"haha iya kak, boleh. btw makasih ya kemarin udah nolongin aku. udah 2 kali deh kak Aksa nolongin aku." Aerin.
"iya sama-sama, santai aja. btw kesini sama siapa?" Aksa.
"Oh tadi aku dianterin sa-....." Aerin.
"Sayang, udah belum? kok lama banget si." ucap Avram yang tiba-tiba nongol. lalu merangkul pundak Aerin.
"Eh, udah ni. em ini buk uangnya. makasih ya. kak Aksa aku pulang duluan ya?" Aerin.
"hah? eh iya iya. hati-hati." Aksa.
Aerin dan Avram pergi dari warung bu Sri dan langsung pulang.
[ Aksa pov ]
‘siapa cowo tadi? kok manggil Aerin sayang? masa pacarnya?. ck, sialan awas aja sampai dia berani ngerebut milik gua. Abis lu sama gua.’
"eh gas, tadi yang ama Aerin siapa dah? kok pake acara manggil sayang segala." Aksa.
"lah gua juga gatau. eh tapi gua liat dari seragamnya, dia nak SMK sebelah." Bagas.
"siapin anak-anak, besok kita hadang dia pas pulang sekolah." Aksa.
"siap 69." Bagas.
pletakkk...
"Anjing, sakit goblok. kenapa pala gue disentil anjing." Bagas.
"dasar sangean." Aksa.
[ Aksa pov end ]
___________________________________________
"nih bang, makan gih mumpung masih hangat." Aerin.
"Iya, bentaran. Tadi yang ngobrol sama lu siapa?." Avram.
"oh itu kakak kelas." Aerin.
"gue saranin lu jauh-jauh dari dia. masih kecil udah ngerokok. gimana nanti tua nya." Avram.
"Dih, dia sepantaran ama kamu ya. dia juga kelas 12." Aerin.
Avram hanya ber "oh" ria, dia lebih fokus pada selembar kertas miliknya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan Lupa mampir di cerita sebelah, ceritanya ga kalah seru. ini tentang dunia Mafia. ceritanya juga baru dirilis.
• • • • • •
jan lupa vote, karena vote itu gratis haha.
mungkin up nya segini dulu, mau fokus ke cerita sebelah dulu. author tunggu kalian di cerita "The Mafia" okayy.....(◍•ᴗ•◍)❤
