The Obsessive Male Lead Wants To Become My Husband

Bab 38

Kegentingan.

Aku bisa mendengar suara yang seharusnya tidak terdengar pada saat itu.

Krik, kriuk.

Aku meragukan telingaku sejenak. Itu karena itu adalah suara yang tidak bisa berasal dari yang namanya bunga.

“Cobalah untuk melihat apa kamu sedang ditipu. Aku memesannya untuk dibuat khusus sesuai seleramu, meskipun akan sia-sia jika kamu tidak memakannya.”

"…Oke."

Mengatakan demikian, aku dengan hati-hati menggigitnya.

'…!'

Mataku melebar.

Rasa gurih dan manisnya hancur di mulutku. Jika bukan aib, aku ingin memakannya dengan cepat seolah-olah aku kesurupan.

Dengan berat hati aku mengakuinya.

"Sangat enak."

"Benarkan?"

Cassius terlihat sangat bahagia.

“Sekarang, coba ini dan juga itu. Aku sengaja memesan setiap bunga untuk memiliki rasa yang berbeda. Kamu tidak akan bosan karenanya.”

Makan bunga di atas meja tampak aneh pada awalnya, meskipun ketika aku melihat sekeliling, aku melihat bahwa semua orang menginginkan bunga di atas meja.

Yakin atas hal itu, aku dengan penuh semangat memakan bunga-bunga itu juga.

“Aku senang melihat Nona Muda makan dengan baik.”

Sang Duchess membuka mulutnya.

"Terima kasih."

Aku menelan bunga itu dan menjawab.

Meskipun itu bukan tindakan seperti countess, pada awalnya aku bukanlah seorang countess.

“Kamu tidak tahu seberapa banyak penelitian yang dilakukan Cassius untuk membuat bunga-bunga ini. Sepertinya itu berharga.”

“…Ya?” aku mengedipkan mataku.

Maaf, apa dia bilang Cassius?

Bukan patissier terbaik di Empire, tapi Cassius membuat permen lezat seperti bunga yang dikira kuncup yang sebenarnya?

Sang Duchess menyeringai seolah-olah dia telah melihat melalui pertanyaan diamku dan membuka mulutnya.

"Tentu saja. Dia telah meneliti cukup lama. Dia menganalisis makanan yang dimakan Nona Muda dengan baik dan menghasilkan makanan yang paling kamu sukai. Selain itu, kamu menyukai hal-hal yang berwarna-warni dan cantik, bukan? Jadi, tidak ada yang seperti bunga.”

Jika orang lain memberi tahuku, aku akan berpikir itu adalah lelucon yang buruk. Namun, dari reaksi Cassius, Duchess mengatakan yang sebenarnya.

Cassius adalah…

"Ibu, bukankah aku memintamu untuk merahasiakannya?"

Dia malu.

Tanpa sadar, aku membuka mulutku dengan kosong. Lebih mengejutkan bahwa dia sekarang merasa malu daripada dia telah menemukan mereka.

“Uhuk, heum—”

Dia terbatuk sedikit sebelum membuka mulutnya lagi.

​​“Sebaiknya kamu berhenti makan, Evelyn, karena akan ada banyak hidangan yang lebih enak dari ini.”

Jika aku benar-benar memiliki hubungan dengan Cassius, aku akan membuka mataku dan berkata, 'Kenapa? Yang ini rasanya lebih enak,' dan terus seperti itu. Namun, aku tidak ingin ada hubungannya dengan dia, jadi aku menganggukkan kepala dan diam-diam meletakkan kedua tangan di pangkuanku.