DISCLAIMER :
Cerita ini sudah pernah di publish di twitter ketika mengikuti event yang diadakan oleh bxgfess.
Song recomendation : Ash Island - Error (ft. Loopy)
Selamat membaca!
***
Eliyas menatap layar ponselnya dengan wajah muram. Pesannya sejak satu jam lalu belum juga dibaca oleh sang kekasih, padahal beberapa kali Eliyas mengecek, status online terpampang di profil kekasihnya itu."Hadehhhhhh, masih aja ditungguin!" cibir Vino sembari menyalakan rokok di mulutnya. Satu kakinya terangkat di atas kursi teras rumah Kevin yang ia duduki. "Nggak bakal dibales kali sama 'mbak pacar' lo itu. Orang si mbak pacar lagi asyik berduaan sama yang lain!"
Eliyas berusaha menulikan pendengarannya ketika Vino yang duduk di sampingnya mulai menjabarkan segala kemungkinan kenapa Triyas—pacarnya tidak membalas pesannya, termasuk menuduh kekasihnya itu tengah bersama lelaki lain.
Ia sudah terbiasa mendengar tuduhan-tuduhan itu. Mau sekeras apapun Eliyas membela, kedua temannya tetap pada pendirian mereka. Jadi lebih baik Eliyas diam.
"Lo kalau bucin tuh jangan sampai jadi goblok napa, Yas! Udah dibilangin kalo Triyas jalan sama cowok lain nggak pernah percaya," caci Vino sebal. Saking sebalnya, ia dengan sengaja menghembuskan asap rokoknya ke arah Eliyas yang langsung bersungut dan menabok lengannya.
"Asap lo, anjing! Kena gue, nih!"
"Emang sengaja. Habisnya lo ngeselin, sih. Dibilangin nggak pernah percaya,"
"Halah, Vin. Mau lo ngomong sampai berbusa juga si Eliyas kagak bakal dengerin. Kalo udah bucin mah gitu," Kevin yang tengah berjongkok mengelap motor vario hitamnya menyahut tanpa menoleh.
Eliyas berdecak. "Gue pulang aja lah. Percuma gue disini lama-lama kalau cuma buat di caci maki sama kalian," katanya seraya bangkit.
"Et, ngambekan banget lo!" Vino menahan Eliyas agar lelaki jangkung itu kembali duduk. "Lagian lo dibilangin juga ngeyel, sih!"
Eliyas menghela nafasnya keras. "Bisa nggak sih kalian nggak sensi sama Triyas? Per—"
"Nggak bisa!" Kevin dan Vino memotong kompak lalu keduanya tertawa.
"Gue belum selesai ngomong, tai!" umpat Eliyas.
Kevin mengibaskan tangannya sembari berujar santai, "Nggak usah diselesaiin juga omongan lo udah ketebak kali," setelah memastikan motornya sudah cukup mengkilat, Kevin beranjak menghampiri keduanya.
Vino mengangguk setuju. "Pasti isinya cuma pembelaan buat mbak pacar tercinta," cibirnya.
Eliyas kembali mengumpat. "Lo berdua kalo trauma sama cewek, nggak gini ya caranya!" ia menatap Vino dengan pandangan sebal. "Mentang-mentang dulu lo diselingkuhin Alda," pandangannya lalu beralih ke Kevin. "Terus lo dijadiin selingkuhan sama Lili, jadinya lo berdua sensi sama cewek-cewek termasuk ke Triyas yang nggak salah apa-apa!" tepat setelah Eliyas menyelesaikan omelannya, kanebo bau apek mendarat di wajahnya dan sengatan panas menjalar pada bahu kirinya. "ANJING YA LO BERDUA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Tak Bisa Aku Raih [ONESHOOT]
Teen FictionMungkin Eliyas lupa, hati seseorang bisa berubah kapan saja. Termasuk hati Triyas yang ia cinta.