prolog

3 3 0
                                    

1. KASAGA ALIEF MAHARDIKA

"Hai, kenalan dulu nih sama gue. Siapa tau lama lama kecantol yekan"

Nama: kasaga Alief Mahardika. Biasa di panggil Kasaga,Saga, Aga, kalo sama bokap dipanggil Alif. Kalo sama kamu di panggil sayang juga gak papa.

Hobi: main. Mainin hati cewek. Mainin duit bokap. Alias berfoya-foya. Melukis ekor biawak di wajahnya si kembar.

Status: Suhu-nya para Playboy.

Cita cita: jadian sama bidadari surga.

Propil WhatsApp: kaleng Khong Guan isinya Remahan Rengginang sisa Ramadhan.

Bio WhatsApp: Jadian di undur.

Kata sandi galeri: seputaran kue lebaran.

Kata sandi hotspot: AyahSayaKerud

Ada Quotes?

"Ada, banyak tak terhingga. Tapi bentar, mikirin yang pas dulu"

"Innalilahi wa innailaihi rojiun berita duka dari Senin kepada Selasa bahwa Rabu meninggal pada hari Kamis diharapkan pada Jumat untuk memberitahukan kepada hari Sabtu bahwa Minggu libur"

Bukan Kasaga namanya jika tidak sengklek:)/

2. NABELA THALIA VINANTRI

Nama panggilan: Bela, Nabela juga boleh.

Hobi: lebih ke menggambar sih. Tapi suka nyanyi juga, dengerin musik juga, apalagi belanja tanpa liat harga, dibayarin lagi.

Status: insyaallah gak akan pacaran.

Propil WhatsApp: privasi

Cita cita: gak pasti sih. Tapi lebih ke pengen jadi dokter, tapi takut darah.

Rutinitas: beres beres rumah.

"Dengerin sound track azab"– Kasaga.

Quotes:

"Tidak tertarik pacaran bukan berarti tidak menyukai seseorang, dan menyukai seseorang bukan berarti ingin memilikinya"

3. RAZKIEL MAHESWARA

Nama panggilan: El

Cita-cita: Masih di lauhul Mahfudz.

Status WhatsApp: cuma dia.

"Gak butuh yang lain, yang lain mah ngontrak"– Kasaga.

Propil WhatsApp:

"Suzana bernafas dalam kubur"– kasaga.

Propil WhatsApp:

Moto hidup: berakhlakul karimah (berprilaku baik).

"Berbahlul kerumun, alias kerumunan orang orang pelit"– kasaga.

Quotes:

"Jika dia milikmu, dia akan kembali"

"Sebelum dia kembali padamu, saya akan lebih dulu mengembalikannya pada yang maha kuasa"– kasaga.

—🍁—


Hari masih pagi, namun tidak serasa pagi. Karena, matahari dengan mudahnya menampakkan diri sepenuhnya dan memancarkan cahayanya.

Namun, rutinitas tetaplah rutinitas. Yang harus di jalani setiap hari sebagaimana hari hari sebelumnya. Seperti saat ini, upacara bendera hari Senin sedang berlangsung. Meskipun banyak keluhan, tapi tetap saja mereka melaksanakannya.

Mungkin di sebagian orang upacara adalah hal biasa bahkan sepele, bahkan sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, hal itu sebenarnya sangat berarti.

Biarlah mereka para pahlawan yang berjuang di jaman dahulu kala. Namun, kita sekarang yang tidak ikut berjuang, biarlah melaksanakan upacara sebagai rasa syukur dan mengenang para pahlawan yang telah gugur.

Semangat siswa siswi SMA Garda Mandiri begitu tinggi, mereka yang sedang mengibarkan bendera merah putih dengan bangganya. Kemudian menaikkan bendera pusaka itu hingga berkibar bebas di atas sana. Sebelum sang pusaka naik, seseorang berkomando agar mereka semua melakukan hormat kepada sang pusaka. Dengan di iringi lagu kemerdekaan Indonesia.

Kasaga, cowok itu kembali membuka teks protokol yang di pegang nya. Jika bukan karena dihukum, Kasaga tidak akan repot repot berdiri di sini sekarang. Namun, karena Minggu lalu ia mendapat hukuman dari pak Darto, jadilah ia terpaksa menjadi protokol upacara.

"AMANAT PEMBINA UPACARA..... PRI MEMORI"

Suasana yang awalnya khidmat, kini mereka semua ricuh bertepuk tangan. Dari mulai kalangan kelas X-XII. Pasalnya, yang menjadi pembina upacara kali ini adalah pak Darto– selaku guru BK. Tentu mereka semua tahu, pak Darto itu jika sedang khotbah, pasti panjang tak berujung. Tapi yang disampaikannya hanyalah tentang membuang sampah pada tempatnya dan kehadiran murid murid, yang harus di perhatikan.

Hampir semua siswa siswi melapalkan ucapan 'alhamdulillah' dalam hati mereka. Karena upacara bisa sesingkat, sepadat, dan se– tidak jelas itu karena ulah Kasaga.

Lain dengan siswa siswi yang merasa terbebas dari khotbah pak Darto. Diam diam Kasaga menoleh kepada sang pembina upacara, dilihatnya, bahkan pak Darto sedang menatapnya garang. Seolah olah Kasaga adalah makanan siang-nya hari ini.

Tapi alih alih takut, Kasaga hanya bisa menyatukan telapak tangan didepan dada, kemudian membungkuk. Entah itu minta maaf, atau memang Kasaga sudah pegal karena berdiri sedari tadi.

Selang beberapa menit, akhirnya upacara bendera telah selesai di laksanakan. Kini, sebagian siswa dan siswi memilih masuk kelas, karena sudah tidak kuat dengan teriknya matahari. Namun ada juga yang memilih bolos di pelajaran pertama.

Lain halnya dengan kebanyakan orang, kini Kasaga di datangi oleh pak Darto. Dari kejauhan saja Kasaga melihat wajah pak Darto yang memerah, entah itu marah atau kepanasan?.

"Kamu ini, tidak ada bosan bosannya apa berbuat ulah?" Pak Darto melipat tangannya di depan dada.

"Bapak Darto yang gantengnya cuma kata emaknya doang, ada yang bisa saya bantu?" Ucap Kasaga kelewat santai membuat pak Darto hampir mengeluarkan tanduk dari kepalanya– kalau di novel novel. 

Pak Darto memicingkan matanya.

"Gak usah sok serem gitu deh pak. Dari pada bapak serem, saya pikir bapak lebih mirip anoa Cilacap" Sembur Kasaga tidak ada takut takutnya.

Damar dan Raga, selaku teman Kasaga. Mereka hanya menggelengkan kepalanya, merasa heran dengan temannya yang satu ini. Mereka hanya memperhatikan Kasaga dari jarak yang lumayan jauh.

"Kasaga, untuk yang ke sekian kalinya, kamu ikut bapak ke ruang BK!" Titah pak Darto.

—🍁—

See you......

Jangan lupa vote and komen🍁🍁🍁🍁

SAYONARA 'K'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang