1

2 1 0
                                    

Vote+ komennya ya🤗

Pengen tau aja antusias yang baca.....

————————————

Awal masuk tahun pelajaran baru pasti terkesan lumayan berbeda. Suasana yang kembali terasa berbeda. Lebih banyak orang merasa bahwa dia adalah murid baru meskipun dia sekolah hampir  d tiga tahun. Terutama murid beranded. Pasti pas masuk sekolah barang barangnya baru semua. Masih mending kalo barangnya ORI. Lah ini? Udah kw, bekas lagi. Parah.

Seragam baru, sepatu baru, tas baru, jam tangan baru, kaos kaki baru, Daleman baru, dari ujung rambut sampai ujung kaki, barang barangnya barutut  semua.

Barutut (jelek)

Jika dilihat, dari gerbang sampai masuk kelas, itu semua murid pasti memperhatikan bangunan sekolah karena udah lama gak ke sekolah. Apalagi kalo ada bangunan baru. Terus mereka bakal kangen kangenan, cerita cerita, dari mulai dia tidur sampai bangun lagi. Masih untung bangun lagi, kalo enggak gimana coba?. Terus ada juga yang kangen kangenan nya sambil peluk pelukan, cerita ceritanya sambil saling pukul saking– gak tahu nya apa dulu yang harus di ceritakan.

Masih mending yang saling pukul, ini coba baru saling pandang aja udah tertawa duluan. Kan ada yang gak beres pastinya. Entah itu otak atau hati. Itulah, saking senengnya ketemu sama temen yang udah lama gak berjumpa. Semua di ceritakan.

Entah itu dari kucing yang baru di beli dari Itali dengan nama Cirot alias singkatan dari kuCIng ROma iTali. Yang di beli waktu liburan kemarin.
Atau telah berpulangnya ke pangkuan tuhan si Tukor alias Tupai Korea. Pas habis pulang dari Itali karena gak ada yang kasih makan. Bahkan, jika di ceritakan bisa langsung buat novel, saking panjangnya.

Dari sekian banyaknya murid yang beraktivitas, Kasaga melihat Damar berlari dengan napas yang terengah-engah, cowok itu dengan susah payah menaiki tangga untuk sampai ke kelasnya. Namun, saat ia di ujung anak tangga, Damar terduduk lemas. Tas Ransel yang ia gendong beratnya bukan main, di dalamnya tentu saja ada hadiah berupa air mata putri duyung. Enggak deng.

Cowok itu melihat ada seseorang dengan sepasang  sepatu yang terlihat mengkilap didepannya, kemudian ia mendongak, menampilkan wajah tengik milik Kasaga. Damar menyodorkan tangannya pertanda ia ingin dibantu cowok itu. Alih alih membantu, Kasaga menyelipkan bungkus permen kosong pada Damar, kemudian melengos begitu saja.

Tidak masalah, memang Kasaga selalu begitu, kemudian Damar kembali berjalan ke kelasnya. Lagi lagi, sebelum masuk kelas, ia di hadapkan dengan Raga. Cowok itu bersidekap dada.

"Lo mau sekolah apa nge–camp?" Tanyanya pada Damar.

Tentu Damar mengernyit pertanda tidak mengerti. "Kenapa? Keren banget ya gue?" Damar balik bertanya dengan pede yang melambung di bawah pohon cikur.

"Ngaca Lo ngab" suara seseorang di belakang Damar, yang Damar tau itu adalah Kasaga. Tanpa banyak cingcong, akhirnya Damar menurut. Ia berkaca di jendela kelasnya yang berada tepat di sampingnya.

Lah kuampret

"Lah? Gue pikir gue udah keren. Taunya kayak kura kura Ninja"

"Emang Lo bawa apa ke sekolah ngab? Seperangkat alat sesajen?" Tanya Kasaga seraya berpindah kedepan Damar.

"Awas ah, pegel nih gue" Damar melengos begitu saja, ia melepaskan Ransel –yang gedenya gak ketulungan– miliknya. Kemudian ia membukanya.

SAYONARA 'K'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang