Chapter 1

84 3 0
                                    

"Ayah!"

Cha Yejun, anak sulung dari Cha Junho dan Lee Eunsang, berumur 4 tahun yang udah dimasukkan ke dalam Playgroup oleh Junho. Kata Junho, biar anaknya bisa main dan punya temen juga dari Playground, karena seumuran anaknya ini adalah peluang besar agar bisa memiliki banyak teman yang nantinya tetap disaring ketika dewasa.

"Kenapa, Yejun?" Tanya Junho lalu membawa sih kecil untuk naik ke pangkuannya.

Kini sang ayah sedang sibuk dengan kerjaannya, sudah hampir pukul sembilan malam namun sih kecil belum mau tertidur, Pabun pun sudah lelah mengajak anaknya itu untuk tertidur dan membiarkan sih kecil untuk mengganggu ayahnya di ruang makan.

"Kamu kenapa belum tidur?"

Yejun mendongak, ia ngedusel di kaos milik sang ayah, "aku disuruh tidur sama Pabun, padahal aku belum ngantuk, Yah." Jawabnya.

"Hey boy, look at the time. Ini udah malam, sayang. Besok kamu harus sekolah, tidur ya?"

"Ayah kok malah di tim Pabun? Padahal aku maunya ayah belain aku."

"Aduh anak ayah, kalau besok kamu libur, ayah bolehin kamu nemenin ayah di sini, tapi anak kecil gak boleh tidur terlalu malam kalau besok sekolah."

"Ayah sendiri besok kerja, kenapa belum tidur?"

Junho memberhentikan tangannya yang mengetik di laptop miliknya. "Ayah selesain dulu kerjaan ayah, kalau udah nanti ayah ke kamar."

"Jadi aku tidur?"

"Iya, sana Yejun balik lagi ke kamar, tidur."

Yejun mengangguk kemudian turun dari pangkuan Junho dan menghampiri Eunsang yang ada di kamarnya sedang membereskan tas sekolah milik bocah tersebut.

"Pabun." Panggil sih kecil yang menunjukkan gigi putihnya, ia menaiki ranjangnya dan menarik selimut berwarna biru yang dibelikan sang ayah sebagai hadiah ulang tahunnya ke tiga tahun.

"Udah ganggu ayah? Tadi dimarahin ayah gak?" Tanya Eunsang menghampiri anak sulungnya dan mengusap puncak kepala bocah tersebut.

Yejun menggeleng, "enggak, Ayah kan gak pernah marah." Balas Yejun membuat Eunsang mengulas senyum tipisnya.

"Yaudah tidur, Pabun temenin." Ucap Eunsang ikutan merebahkan tubuhnya di samping tubuh sang anak setelah ia mematikan lampu kamar Yejun lalu lampu LED yang otomatis menyala.

.

.

Junho menutup laptopnya dan melirik jam di dalam ponselnya. Sudah pukul setengah dua belas malam, anaknya pasti sudah tidur, Eunsang juga pasti sudah tertidur di kamar milik sang anak. Suara kedua kesayangannya itu tidak terdengar semenjak dua jam yang lalu.

Langkah Junho perlahan-lahan menaiki tangga, ia membuka pintu kamar sang putra yang terdapat istrinya juga di sana sedang tertidur dengan memeluk sang putra.

Junho mendekati kedua kesayangannya tersebut, ia mengelus kepala Eunsang lalu ia kecup pelan, begitu pun yang ia lakukan kepada putranya.

Junho memilih untuk ikut bergabung bersama keduanya, ia mengambil di sisi lain sang anak.


***


"Ayaahh!! Yejun!! Astaga bangun dong, boys! Ini udah pagi, ntar telat Pabun lagi yang disalahin." Teriak Eunsang dari dapur yang sedang menyiapkan bekal untuk kedua laki-lakinya.

Eunsang berdecak, setelah ia menutup dua bekal tersebut, ia berjalan naik ke atas untuk melihat para laki-lakinya yang masih tertidur dengan posisi yang sangat romantis.

Keluarga SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang