Chapter 3

27 3 0
                                    

Sejak pagi tadi, Eunsang dan Junho berusaha menenangkan anaknya yang menangis dan enggan melepaskan pelukan sang ayah. Sejak Yejun lahir, ia tidak pernah ditinggal oleh sang ayah dalam waktu yang cukup lama. Junho diutus oleh papanya untuk pergi ke luar kota selama seminggu karena urusan bisnis dan tidak dapat digantikan oleh pegawainya.

Junho juga berat banget ninggalin Yejun dan Eunsang di rumah, tapi bagaimana bisa dia gak nurut apa yang disuruh sama papanya.

"Sayang, Ayah pergi bentar kok." Bujuk Junho mengusap air mata yang keluar melewati pipi Yejun.

"Yejun sayang, kan ada Pabun. Ayah pergi karena disuruh sama Grandpa, kamu berani ngelawan Grandpa?"

Yejun mengerutkan bibirnya, ia menatap Pabunnya. "Eung, kalau gitu Yejun ikut ayah aja deh, boleh ya Pabun?"

Eunsang mengusap rambut milik Yejun, "Gak bisa dong sayang, nanti Pabun sendirian dong."

"Tapi Ayah juga sendirian, Pabun. Pabun ikut ya, huhu."

Aduh, jadi ribet deh.

Eunsang menatap Junho, "Udah berangkat gih, nanti telat sampe bandara." Ucap Eunsang.

"Yejun gimana?" Tanya Junho.

"Sini sama aku," Eunsang membuka tangannya dan memasukkan Yejun ke dalam pelukannya. "Kamu sama Pabun ya, taksinya udah dateng buat jemput ayah. Kalo kangen kan kamu bisa telepon ayah, ya."

Yejun menatap sedih sang ayah, "Ayah cium!"

Hadeuh turunan Eunsang banget.

Junho mengulas senyumnya kemudian mendekat ke dua kesayangannya. "Sini ayah cium, Pabunnya juga ayah cium sini."

Eunsang tersenyum malu, ia menatap sang suami yang sedang mencium buah hatinya. Selanjutnya dia merasa ada benda kenyal mencium keningnya, itu ulah suaminya.

"Jaga diri sayang, nanti telepon Dongpyo atau Minhee aja kalo minta ditemenin, ya."

Eunsang mengangguk, "Kamu hati-hati ya, awas loh kamu aneh-aneh di sana."

"Aku gak akan aneh-aneh, soalnya aku aneh-aneh sama kamu aja kok." Balas Junho membuat Eunsang memukul suaminya. "Sakit, Sang."

"Omongannya ya, di depan anak sendiri loh."

"Yejun denger gak ayah ngomong apa?" Tatapan Junho beralih ke buah hatinya.

"AAAA AYAH GAK BOLEH PERGI, NANTI AKU KANGEN!"

"Hadeuh anak Junho." Gumam Eunsang. "Bucin banget sama bokapnya."

"Ayah pergi ya, nanti ayah balik kok secepatnya."

Yejun mengangguk, ia melambaikan tangannya kepada sang ayah yang menggeret kopernya untuk keluar dari perkarangan rumah yang di depannya sudah terdapat taksi.

"AYAH HATI-HATI."

Junho tersenyum, ia ikutan melambaikan tangannya pada Yejun dan Eunsang. Dia juga berat banget rasanya, dan pasti dia bakalan ngerasa kangen sama dua kesayangannya itu.

***

Eunsang mendekat ke buah hatinya. Yejun menggenggam ponsel Eunsang sembari menonton televisi yang menayangkan Lion King. Yejun baru saja bangun tidur siang dengan hanya menggunakan kaos dalam dan celana pendeknya.

"Sayang, kenapa?" Tanya Eunsang. Ia mengusap kepala milik sang anak.

Yejun mendongak, ia menatap Pabunnya dengan tatapan sedih. "Aku nunggu ayah telepon, Pabun. Ayah lama banget, katanya bakalan telepon Yejun."

Keluarga SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang