Lucy menendang pantat Rizal keluar dari rumah, Rizal yang merupakan abang tirinya terhuyung ke teras, mereka hanya terpaut usia 4 tahun. Lucy terus menendangnya hingga Rizal jatuh ke tanah, tanpa perlu menuruni beberapa anak tangga kecil yang menjadi akses penghubung tanah dengan rumah.
Saat Lucy menendang bagian belakangnya, kontol Rizal berayun kesana kemari. Sangat menggemaskan melihatnya. Ya, Rizal sudah dalam kondisi telanjang bulat, memperlihatkan tubuh putih mulusnya dengan dada berisi & otot perut mulai membentuk kotak-kotak kecil. Kontolnya tampak sudah terisi banyak darah & mengembang, namun belum tegang sepenuhnya,lebih seperti sosis panjang yang bergelantungan. Udara dingin pagi hari di pedesaan mungkin cukup mempengaruhinya. Wajahnya memperlihatkan ekspresi takut & penasaran apa yang akan dia alami sepanjang hari ini. Kumis tipis Rizal membuat bibirnya keliatan seksi
Kini lutut & tangannya menyentuh tanah. Kontolnya menggelantung menghadap tanah, biji testis & batang kontolnya berwarna mocha, jembutnya seperti seminggu baru dicukur, sementara kepala kontolnya sudah berwarna pink keunguan seperti magenta. Kepala kontol dengan warna seperti itu sepertinya akibat terlalu sering mendapat gesekan.
"Ayo jangan malas, kita olahraga!"
Kata Lucy sambil menarik salah satu puting Rizal yang juga berwarna mocha.Menariknya tidak tanggung-tanggung, langsung merubah ekspresi kesakitan di wajah tampan Rizal. Tidak sekedar gerakan menarik, tapi juga memelintir & mencubit dengan sangat brutal puting malang tersebut.
Lucy naik ke boncengan motor yang dikendarai abangnya Peter yang berumur dua tahun lebih muda dari Rizal, ia merupakan abang kandung Lucy, anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak tertua mereka Susan sedang kuliah di kota. Dengan setelan boots, wild rag & topinya, Peter terlihat seperti koboi wild west.
Lucy duduk membelakangi Peter, dengan begitu dia berhadapan dengan Rizal yang tengah telanjang bulat di depannya. Dia menarik kedua puting Rizal yang membuat abang tirinya itu meringis. Peter mulai menjalankan motornya, Rizal mulai setengah berlari. Ketika Peter menambah laju kecepatan motornya, kaki Rizal pun harus mengikuti ritme itu atau putingnya akan tertarik sangat hebat. Lucy menahan tawa saat Rizal meratapi kesakitan putingnya ditarik & kontolnya yang gondal gandul dibawa berlari.
Satu putaran ladang jagung selesai. Lucy mengambil tali laso untuk mengikatk kulup Rizal. Kontol itu sudah setengah tegang hanya sedikit kulup yg tersisa. Lucy mengocoknya sedikit, menarik kulit batang kontolnya agar kulup Rizal bisa diikat. Setelah berhasil mendapatkan daging yang cukup ia mengikatkannya & Peter mulai menjalankan sepeda motor. Kontol Rizal mengacung kedepan ditarik oleh adik tirinya yang mengendarai sepeda motor. Baru beberapa meter ikatan itu lepas.
Lucy turun meraih kontol itu, kali ini ia mengikatkan tali cukup kencang. Saat ikatan terakhir dikencangkan Lucy. Sreeeettt, Rizal meringis dengan spontan memperlihatkan gigi & menyipitkan matanya. Perjalanan berlanjut, lebih tepatnya siksaan pun berlanjut. Ikatan kencang itu sudah cukup menyakiti kulit kelamin Rizal, jika ditarik akan membuat itu jauh semakin menyakitkan. Jadi agar tidak merasakan itu, Rizal harus berlari lebih cepat mengiringi laju motor Peter. Ia takut sekali kulit kelaminnya ini putus.
Putaran terakhir, Lucy membuka ikatan pada kulup Rizal. Lihat dampak ikatan pada kulup itu cukup membekas. Tali itu kemudian diikatkan kembali ke testis alias biji peler. Rizal sudah cukup lelah mengitari ladang jagung yg luas ini dua kali, dia memohon kepada Lucy untuk menyudahinya & mengasihani kelaminnya. Jika bijinya ditarik kali ini pasti akan jauh lebih sakit, karena dia merasa sudah sangat lelah & tak sanggup lagi mengikuti kecepatan motor Peter. Sekali lagi dia memohon ke Lucy & Peter untuk tidak melakukan ini. Tapi ditolak & memang ini tujuan mereka, untuk merusak masa depan Rizal. Lucy juga mengikat kedua tangan abang tirinya itu ke belakang.