01. Jung Jeno

142 11 0
                                    

Bugh!!

"BRENGSEK APA YANG KAU LAKUKAN!?,"

Jeno menghapus darah yang mengalir dari ujung bibirnya yang sobek karna pukulan Mark.

"Jangan ikut campur Lee," Jeno mengeraskan rahang nya.

"Tidak seharusnya kau bersikap semena mena seperti itu Jung,"

"Mark sudah, aku baik baik saja,"

"Dia sudah keterlaluan Haechan, dia bahkan mempermalukan mu di depan umum, padahal sudah jelas kau tidak sengaja,"

"Mark,"

Mark menghembuskan nafas pasrah, menatap Jeno sinis yang dibalas tatapan dingin dari pemuda itu, "Cepat minta maaf," ujarnya ketus.

Jeno hanya mengangkat alis, lantas menunjuk dirinya sendiri "Aku?,"

"Kau pikir siapa yang salah disini? Brengsek,"

Jeno tersenyum miring, "Jangankan minta maaf, bahkan aku tidak sudi memaafkan dia sekalipun dia yang meminta maaf terlebih dahulu,"

Mark hendak melayangkan pukulan kembali ke Jeno "Sialan,"

"HYUNG!!,"

"Mark hyung sudah, hentikan..,"

"Nana?,"

"Sudahlah..tidak baik jika kau berkelahi," Jaemin mengusap bahu Mark lembut, kekasihnya ini memang tidak akan tinggal diam jika ada yang menyakitinya dan sahabat kecilnya--Haechan.

"Sudah? bagus sekali drama kalian," lantas Jeno melenggang pergi.

"Ah mark.. terimakasih sudah menolongku, a‐aku harus pergi," ujar Haechan, tersenyum tipis sebelum pergi meninggalkan sepasang kekasih tersebut.

"Tunggu Haec--,"

"Hyung, ayo kita ke kelas"

"Baiklah"

📮📮

"Ada apa dengan mukamu? apakah kau membuat ulah lagi? ya tuhan anak ini, bisakah kau tidak membuat ulah sekali saja?,"

"Tidak" Jawab Jeno ketus membuat Jaehyun mengeraskan rahang menahan emosi.

"Daddy tidak pernah mendidikmu menjadi seorang yang kurang ajar, Jung Jeno,"

"Itu karna daddy tidak pernah mendidik ku,"

"JUNG JENO!!,"

"sudahlah, aku lelah ingin istirahat," Jeno melenggang pergi memasuki kamarnya.

"Jeno daddy belum selesai bicara, Jen-- sialan anak itu,"

🚀🚀

"Uhm! ini enak! cookies buatan mommy Taeyong adalah terbaik!," Seru Jaemin riang, kini ia sedang di rumah Mark menikmati cookies buatan Taeyong.

Mendengar itu Taeyong tersenyum, ia senang Jaemin menyukai cookies buatannya, "Terimakasih sayang, astaga kau sangat manis," Taeyong mengelus surai Jaemin.

Jaemin hanya tersipu hingga pipinya memerah, melihat itu Mark hanya tertawa merasa gemas dengan kekasih cantik nya itu.

Ting tong..

"Ah biar mommy buka kan dahulu," Berjalan mendekat kearah pintu untuk membukanya.

"Oh Haechan?, ada apa sayang?,"

"um.. mommy.. bolehkah aku menginap?," Haechan menunduk dengan jari jari nya yang saling bertaut membuat Taeyong tersenyum.

"Orang tuamu pergi lagi, Haechanie?," Haechan hanya mengangguk.

Taeyong sangat memahami itu, dari Haechan kecil, Papa dan Mama nya memang selalu sibuk dengan pekerjaannya, terkadang mereka akan pergi ke luar kota membuat Haechan harus menginap di rumah Taeyong. Tidak, Haechan bukannya takut sendirian dirumah mengetahui fakta bahwa rumahnya tidak sepi karna beberapa maid ada di sana, namun karna Haechan benar benar merasa nyaman di sisi ibu sahabatnya itu, toh Taeyong tidak merasa keberatan.

"Baiklah, mau memakan cookies? mommy membuat banyak," mendengar itu Haechan mengangguk antusias, Haechan sangat menyukai cookies buatan Taeyong.

"AKU MAU MOM! aku mau aku mau!," serunya membuat Taeyong terkekeh.

"Baiklah ayo masuk..," ujar Taeyong menggandeng Haechan masuk.

"ECHAN! kemari bersamaku," Jaemin berseru saat melihat Taeyong menggandeng Haechan masuk.

"Nana?" gumamnya.

"Ayooo Haechan," Ujar Jaemin.

Haechan duduk di samping Jaemin, sedangkan Taeyong ke dapur untuk mengambil cookies lebih banyak lagi.

"Sibuk lagi?," Tanya Mark, Haechan hanya mengangguk sebagai jawaban.


Tak lama Taeyong kembali membawa dua toples cookies besar, "Nah ini, silahkan dimakan~,"

"Terimakasih mom~," Ujar mereka bersama.

"Oh iya Chan, tentang tadi pagi.. kau baik‐baik saja kan?," Jaemin bertanya dengan mulut yang penuh dengan cookies hingga pipinya mengembung.

Haechan tersenyum tipis, pantas saja Mark menyukainya, Jaemin sangat manis.

"Chan?,"

"Ah.. iya aku baik baik saja,"

"Memangnya Haechan kenapa?," tanya Taeyong penasaran.

"Tadi Haechan terkena masalah dengan seorang murid mom," ujar Jaemin kembali memasukan cookies kedalam mulutnya.

"Uh? benarkah? kenapa?,"

"A-aku.. saat di kantin tidak sengaja tersandung dan mengakibatkan minuman yang sedang ku pegang tumpah mengenai seorang murid,"

"Lalu?,"

"Ia mempermalukan Haechan mom, memaki nya bahkan menyeretnya," Sahut mark

"Aish keterlaluan sekali! tapi Haechan sayangku ini tidak apa-apa kan? tidak terluka kan?," Tanya Taeyong lembut mengusap surai Haechan.

Haechan tersenyum tipis, ibu mark sangat baik "Aku tidak apa apa mom, Mark datang menolongku,"

"Syukurlah, memang siapa anak itu? kenapa semena-mena sekali?," tanya Taeyong.

"Anak pemilik sekolah, Jung Jeno,"

Deg!

Jawaban mark membuat Taeyong seketika membeku.

'Tidak...'

.
.

TBC..

ENEMY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang