02. Pergi

120 6 0
                                    

Pagi hari di kediaman Jung terasa begitu sepi, meskipun faktanya memang selalu sepi seperti ini, hanya saja kali ini terdengar suara sendok dan piring beradu, anggota rumah tengah sarapan pagi.

"Jeno daddy mendapat laporan bahwa kau mengikuti balapan liar, benar?," Jaehyun menatap Jeno mengintimidasi.

"Hm," Sahut Jeno malas.

"Sialan, apakah kau tidak bisa untuk tidak mempermalukanku sekali saja?,"

"Apa peduli daddy? bahkan daddy bertanya seperti itu hanya untuk kehormatan daddy bukan? daddy memang tidak peduli dengan keselamatanku,"

Brak!

"Anak kurang ajar, bahkan aku tidak pernah mengajarimu menjadi seperti ini,"

"Terserah, aku berangkat," Jeno berdiri hendak meninggalkan meja makan sebelum suara Jaehyun mengentikannya.

"Seluruh alat transportasimu di sita, kau terserah mau bagaimana sampai ke sekolah,"

Jeno hanya melenggang pergi, ia memutuskan untuk naik bus.

Saat sampai di halte ia melihat seorang pemuda yang memakai seragam sama sepertinya.

"Ah orang itu..," gumamnya.

Lantas Jeno mendudukan diri di samping pemuda tersebut, netranya memandang ke jalanan "Kau, siapa namamu?,"

Hening tidak ada jawaban.

Jeno menoleh guna melihat sosok manis tersebut, sekarang dia merasa bodoh, karna pemuda itu menggunakan earphone.

Jeno melepaskan salah satu earphone pemuda tersebut membuatnya terlonjak kaget, "Oh astaga! e‐eh ada apa?,"

"Aku bertanya siapa namamu,"

"J-jaemin.. Na Jaemin,"

Jeno menganggukan kepala, "Kau siapa Mark?," Lanjutnya,

"Aku kekasihnya- oh hei? kau..bukannya yang kemarin berkelahi dengan Mark hyung?"

"Ya,"

"Tapi kenapa?," Jaemin menatap Jeno heran.

"Kau tau? pacarmu itu sangat menganggu," ujar Jeno sambil merebut handphone Jaemin lalu ia mengambil handphone nya, seperti tengah menyalin sesuatu.

"Hei! Kau sedang apa?," Panik Jaemin.

"Diamlah," Tak lama Jeno mengembalikan benda pipih tersebut kepada pemiliknya, "Aku Jung Jeno, nomormu sudah ku simpan, aku akan menelpon mu nanti,"

"Tapi untuk apa?,"

Jeno tersenyum miring, lantas mendekatkan mulutnya ke telinga Jaemin, berbisik disana "sst kau hanya perlu diam, manis."

Jaemin bergidik lantas berdiri saat Bus datang, dengan cepat memasuki bus tersebut mengundang senyum tipis Jeno.

'Lihat saja Mark Lee sialan, aku akan merebut kelinci kecilmu'

📮📮


"Mark hyung!"

Mark menoleh lantas tersenyum tipis saat menemukan kekasih manisnya yang sedang berdiri di tengah lapangan membawa sebotol air mineral, menghampirinya.

"Hyung aku membawakan air untukmu, minumlah kau pasti haus,"

"Terimakasih sayang," Lantas meneguknya, ia benar sangat haus sehabis berlatih basket.

"Hyung, uhm..," Panggil Jaemin pelan, jari jarinya saling bertautan.

"Ada apa? Ada masalah?," Mark mengernyitkan dahi.

ENEMY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang