007

1.1K 114 15
                                    

Tin! Apdett!!
======================

Bugh!

"Lo apain dia huh?!"

Aji membogem wajah Alex hingga menoleh ke kanan.

"Gue gak ngapa²in dia," desis Alex berusaha mengontrol emosinya.

Aji tidak menggubrisnya, dia menghampiri Rally yang masih dengan pandangan kosongnya.

Mereka khawatir, bahkan sebagian ada yang membacakan ayat kursi, surah sebelum makan, doa sebelum tidur, ada juga yg membaca alkitab.
Kemudian ada seorang siswa yang memakai kalung salib pemberian pendeta digereja dekat rumahnya itu dikalungkan keleher Rally.

Tidak menunggu lama, tiba2 salib itu berubah menjadi warna hitam. Sontak mereka mundur menjauh. Cica yang melihatnya tersenyum sinis.

Sedangkan dibawah alam sadar, Rally masih betah adu bacot dengan sistemnya setelah kepergian Teo, tanpa tau apa yang sedang terjadi.

"Tuan tidak tau diri."

"Mana ada, gue tau diri ya, iri bilang babu."

"Tuan, gelarmu sepertinya harus mencari kandidat yg tepat."

"Maksud lo apa, huh? Gue ratunya para demons dunia ini, haha."

"Mana ada Queen demons mantan maling dan bar bar,"

"Bacrit lah, suka² saya donk."

"Ya. Tuan, ada kebohan disana. Kembalilah sebelum identitasmu terbongkar."

"Ya ya. Bye,"

Saat Rally sadar, dia langsung menatap sekitarnya yang juga terkejut dan sedikit takut. Alis cantiknya mengerut dan melihat mereka polos.

"Kalian kenapa?" tanya Rally sambil memiringkan kepalanya.

Alex mendekat dan menatap mata Rally yang langka.

"Kamu bukan iblis kan?" tanya Alex yg membuat Rally sedikit terkejud. Ingat sedikit.

"Bukan lah, Rally kan manusia yg imut." jawab Rally dengan cengiran khasnya.

Mereka yg awalnya takut, saat mendengarnya menjadi lega.

Kring... Krong... Kring...
"Woy! Rehat², laper ntar jd beban teman!"

"Kantin yuk," ajak Aji mendorong Alex menjauh.

"Ayok!" seru Rally semangat.

Mereka yang melihatnya terkekeh gemas, sedangkan Cica menatap tak suka. Mereka keluar kelas dengan gaya cool mereka, kerena melihat Rally yang berlagak seperti pemimpin Yakuza ditengah mereka. Sedangkan Cica yang terus memeluk lengan Aji membuat sang empu muak.

Di kantin pandangan mereka yg biasanya heboh karena Aji dkk. Kini tidak lagi, karena hebohnya mereka kini pada Rally seorang. Sedangkan Cica semakin membenci Rally.

Kalian penasaran tak sama pemeran novel? Yok, kenalan.

Pemeran novel pov:

1.  Aji Prasetia Wijaya

     Hai, gue Aji. Salken, gue gak tau gue hrs ngomong apa krna gue juga gk tau. Intinya gue ketua geng CtrlPrak. Anak tunggal dari bpk David dan ibu Nanda.

2. Tony Hookano
     Ehem, salken. Gue Tony, wakil ketua CtrlPrak. Yatim piatu.

3. William James

     Hello guys, gue Willi. Tapi suka dipanggil jamet sama sobat yg iri sama tampang gue. Inget itu cuma boleh sama mereka, karena marga gue James. Gue orangnya prenly hehe. Btw, gue cebong hasil goyangan mama Leta and daddy Galih. Gue inti dari CtrlPark, lo tau kagak? Itu nama geng yg depan ngambil dari komputer terus praknya dari band linkin park. Wkwk, itu ide dari gue loh.😎

FisikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang