Baru putus!! Merdeka! Jomblo selalu didepan!
========================//======"Aku tetap akan melenyapkanmu setelah kekuatanku kembali,"
Mich mengaduk makanannya sambil menatap Rally yang sedang duduk enteng bermain game di smartphonenya.
Dor! Dor!
"Babi! Argh! Lo majuan bangsat!"
"Bagi amunisi jing!"
Dor! Dor!10x
"Minta sama sapri bangsat! AWAS DEPAN LO GOBLOK!"
'Teman anda @BakulCawet telah disingkirkan oleh @TukangHutang.'
"Arghh! Kalah lagi kan, lo sih ngebacot terus!" seru Rally kesal melempar hpnya kearah Mich.
Mich yang tidak tau apa² menatap Rally bingung. Sedangkan Hippo hanya menggelengkan kepalanya seraya sibuk membuatkan sup untuk Rally.
Ketika sudah siap saji, ia menaruhnya di meja makan.
"Nona lebih baik anda makan," ucap Hippo menyajikan dimangkuk Rally.
Rally hanya mengangguk dan memakan makanannya. Mich menatap Hippo penasaran, karena sedari tadi mereka tidak saling kenal. Sedangkan Rally hanya cuek.
"Ehem, bukannya tangan kananmu Anson?" tanya Mich pada Rally.
Rally menghentikan makannya dan menatap Mich datar.
"Dia pelayan baruku," jawab Rally acuh lalu kembali makan.
"Kalian satu rumah?"
"Ya."
"Anda akan tidur diruang tamu, kamar sudah saya siapkan beserta bajunya." kata Hippo mentap Mich.
"Kenapa?" tanya Mich menatap datar Rally.
Rally mengangkat wajahnya menatap Mich sambil mengunyah.
"Kenapa kamu baik denganku?" tanya Mich.
"Lalu? Kalo kamu gak suka, terserah." jawab Rally acuh.
Brak!
"Ck. Bukan ini yg saya mau. Iblis tetaplah iblis yg harus dimusnahkan." jawab Mich menggebrak meja.
"Oh, aku tunggu. Karena bukan level iblis melawan orang lemah." Jawab acuh Rally lalu bangkit dari duduknya berjalan menuju kamarnya.
Saat akan menaiki tangga ia berhenti dan menoleh sedikit.
"Hippoku sayang, tolong urus beban satu itu," kata Rally.
"Oh, dan satu lagi. Lebih baik kamu cari kerja, karena disini tak ada yang gratis." lanjutnya menatap Mich yang juga menatapnya.
Setelah itu dia melanjutkan langkahnya. Sedangkan diruang makan Mich memikirkan ucapan Rally.
"Saya akan membantu anda mencari pekerjaan yang cocok," ucap Hippo sambil mencuci piring kotor.
"Em, memang tuanmu kerja apa saat ini?" tanya Mich dengan ragu.
"Nona saat ini masih sekolah dan akan mendapatkan misi dari atasan kami." jawab Hippo.
"Sekolah? Misi dari atasan?" gumam Mich.
"Ya. Untuk lebih jelas, nona tidak mengijinkannya,"
"Hm. Terimakasih."
Sedangkan disisi lain.
"Kamu gak papakan?"
"A-aku gak papa kok kak,"
"Pasti jalang itu lagi yg neror kamu."
"Hiks, a-aku gak tau kak, a-aku takut hiks,"
Pemuda itu memeluk wanita yang menangis untuk memenenangkannya. Mereka iyalah William dan Cica. Saat ini Willi datang ke apartemen Cica karena mendapat telpon dari Cica jika ia tengah diteror. Willi yang memang menyukai Cica pun langsung ngengg... Pas udah nyampe ada drama dari mba Cicanya.
"Jangan nangis, pricess cantik nanti jadi jelek, hm."
Mba Cicanya senang donk karna masih ada pion. Secara perlahan dia mengangkat wajahnya dengan senyum Ciptaden dan tatapan polos menatap wajah tampan mas Willi.
"Ini gak nangis lagi kok, hehe. Ta-tapi kakak jangan tinggalin Cica sendri," cici Cica memautkan kedua tangannya seraya menunduk.
Willi pun membawa Cica kedalam dekapannya. Seraya mengelus punggungnya memberi ketenangan. Namun tak lama kemudian mereka dikejudkan kedatangan seseorang.
"Willi? K-kamu... tadi kamu bilang mau antar mama, tapi ini?" ucap seorang gadis manis yang baru datang.
"Pasti ini lo yg godain tunangan gue kan!" lanjutnya sambil menarik rambut Cica dengan paksa.
Plak!
"Cukup Rose! Sampe lo lukai Cica, gue bakal batalin pertunangan ini."
Willi menampar gadis itu yang bernama Roses George M. Yang merupakan tunangan William. Ia termasuk gadis cerdas dan melompat kelas hingga sekarang disibukkan dengan tugas kuliah semester 2 kejuruan hukum. Niatan tadi Roses mau menemui teman kampusnya yang 2 hari ini tidak masuk lantaran sakit. Siapa sangka saat akan memasuki apartemen temannya dia disuguhi drama dari tunangannya, yang kebetulan apartemen temannya depan kamar apartemen Cica.
Mba Rosenya memegang pipinya yang terasa panas, lalu menatap Willi dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kita udah tunangan hampir 2 tahun ini, dan itu kemauan km sendiri setelah km ngancurin hubunganku sama Bram. Sekarang?"
Roses menatap Willi kecewa dengan menahan sesak yang melanda perasaannya ia berusaha tenang.
"Ok. Ini aku pulangkan," lanjutnya memberikan cincin tunangan itu ketangan Willi. Lalu ia mengambil handphonenya dan menvideo William yang berusaha menangkan Cica yang terisak.
"Hai guys, ini perebut pacar orang dan udah bosen gue langsung dibuang donk. Mama maaf ya Rose gak bisa buat terusin hubungan ini." ucap Roses live instagramnya.
Lalu berlalu dari sana dengan air mata yang sudah lolos. Biar bagaimanapun ia mempunyai perasaan, selama pertunangan itu ia selalu berusaha menerima William karena orang tuanya pun tidak menyetujui hubungannya dengan Bram karena hanya pemuda biasa yang bekerja di Bank.
Back to laur...
Pagi hari adalah awal dari hari sebelum siang, sore dan malam. Banyak dari para beban duniawi yang penuh dosa selalu mengeluh namun ada juga yang cuek. Contohnya MC kita Rally yang saat ini tengah bergosip dengan teman sekelasnya.
"Ya ampun gue semalem maraton baca novel, uh... seneng baget pas antagonis cowonya nongol, duh idaman banget pokoknya." cerocos Dewi.
"Dasar jomblo," ejek Mala.
"Gue gak jomblo ya! Pacar gue fiksi,"
"Haha, berarti pacar lo lempeng."
"Dih, sirik ya situ yg habis kena gosthing. Apa kabar? Empedu aman?" jawab Dewi sinis.
"Halah, dasar pecinta copeng, cowok lempeng." ejek Mala.
"Heh, fakta emang kejam, tapi fiksi itu idaman." sewot Dewi.
Brak!
"Debat aja teros, sampai mamposs!!!" teriak Rally menggebrak meja sambil berdiri dan akan keluar kelas.
Namun saat baru akan keluar pintu,
"Heh lo!...
👏
👏
👏
👏
👏
Pok amay² belalang makan hati
Siang kena goshting
Malamnya malah mati

KAMU SEDANG MEMBACA
Fisika
JugendliteraturGadis bar-bar dan pencuri handal yang selalu meresahkan warga sejagat kampungnya, tetapi dia meninggal disaat tidak sengaja menabrak kucing dan akhirnya menabrak rumah kosong tidak jauh darinya lantaran mengantuk. Mungkin karena sifatnya yang bin me...