Satu

196K 7.4K 77
                                    

Haloo~
Pemberitahuan buat kalian yang sekiranya ga asing sama cerita ini dan merasa pernah baca cerita ini di lapak yang lain dengan judul yang berbeda, ada kemungkinan itu masih cerita ku, pure cerita imajinasi liar ku hehe. Cerita ini pernah aku post di lapak yang berbeda dengan latar, nama tokoh dan jalan cerita yang sama, tapi belum selesai. Jadi, akan kuusahakan cerita ini akan aku selesaikan disini.

Happy Reading 📖📖
Sorry kalo banyak typo^^

🌹🌹🌹

Avyanna mencoba menggeliatkan tubuhnya perlahan, namun pergerakannya tertahan karena sebuah lengan kekar mengkungkunginya dengan erat.

"Eungh"

Gumaman sexy terdengar masuk ke indera pendengaran Anna, dan pria itu tambah mengeratkan dekapannya mencari kehangatan. Ia mendongak ingin tahu seperti apa pria yang berhasil menggagahi nya semalam.

Saat ia bergerak, Anna sedikit meringis menyadari bagian bawahnya masih terasa sakit. 'She's not virgin anymore'. Kondisi yang sangat mabuk membuatnya tidak ingat bagaimana detail kronologis kejadiannya semalam.

Ia memberanikan diri menjulurkan tangannya untuk membelai wajah pria tampan di hadapannya yang tak terusik sama sekali dengan kegiatannya. Wajah tampan, Rahang tegas ditumbuhi jambang tipis, hidung mancung ditambah dengan bulu matanya yang lentik, membuat pria itu tampak sempurna dimatanya.

Melihat itu ia tersenyum, sedetik kemudian ia tersadar dari pikirannya bahwa dirinya harus segera pergi dari tempat itu sebelum pria itu terbangun. Dengan perlahan Anna mencoba melepas dekapan pria itu dan berusaha beranjak dari ranjang dengan langkah tertatih.

Anna tersenyum miris melihat pakaian yang dikenakannya semalam berceceran dan tidak layak untuk di pakai.

Anna menoleh kemana saja mencari baju atau apapun yang dapat ia pakai, matanya terhenti melihat kemeja pria itu yang tergeletak tak jauh dari pakaiannya yang tak berbentuk. Ia segera meraih nya dan membawanya ke kamar mandi untuk segera berganti pakaian.

Tak lama Anna keluar dari kamar mandi dengan kemeja putih kebesaran yang mampu menutupi tubuhnya yang tak memakai apa-apa dan hanya sebatas paha. Saat akan keluar dari kamar dirinya tersadar bahwa uang yang ia bawa tidak cukup untuk dirinya bisa menggunakan taksi.

Anna melihat dompet pria itu tergeletak di atas nakas dan membukanya, ia mengambil uang pecahan seratus ribu dan meninggalkan note disana.

Kemudian ia langsung keluar dari tempat itu, dan berjanji pada dirinya sendiri tak akan masuk apalagi menyentuh tempat seperti itu lagi.

🌹🌹🌹

Tangan Alarik meraba sebelah ranjang yang ia tempati dalam keadaan mata setengah tertutup. Ia menggeliat membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata.
Matanya terbuka sempurna kala menyadari gadis yang ada dalam dekapannya semalam tak ada. Namun, dirinya tak langsung beranjak dari ranjang karena mengira gadisnya berada di kamar mandi. Ya, gadisnya. Karena lelaki itu berhasil menjadi yang pertama bagi gadis yang ia tahu bernama Anna, saat gadis itu mengenalkan diri dalam kondisi mabuk.

Alarik tersenyum mengingat percintaannya semalam, itu adalah hal yang luar biasa yang ia baru dapatkan setelah mencoba banyak wanita di luaran sana, yang rasanya sama saja. Hambar. Namun, dengan Anna, Alarik merasa gairah nya tak pernah padam. Dirinya ingin lagi dan lagi.

Lima menit berlalu Alarik mulai bertanya pada dirinya sendiri mengapa gadis itu. Ralat, wanita itu tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Akhirnya dirinya memutuskan untuk beranjak dari ranjang dan menyusul wanita itu, yang bisa saja bertambah satu atau dua ronde lagu di dalam. Alarik mengeluarkan smirk andalannya dan membuka pintunya perlahan.

My Loveliest Girl [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang