Dua

104K 6K 23
                                    

Happy Reading📖📖
Sorry kalo banyak typo^^

🌹🌹🌹

Satu bulan berlalu, dirinya masih sibuk berjaga toko yang hanya begitu-begitu saja. Namun, anehnya pekerjaan yang tak begitu berat terasa melelahkan untuk hari ini. Wajah yang tampak pucat menghiasi wajah cantiknya hari ini. Sesekali ia menyeka keringat yang keluar di dahinya. Apakah asam lambung nya naik? Mengingat beberapa hari kebelakang setiap pagi dirinya dilanda mual yang amat sangat namun saat dimuntahkan tidak keluar apapun.

Anna mengistirahatkan punggungnya di kursi toko, sembari menunggu pembeli.
Lagi - lagi mual itu kembali datang, membuatnya lebih lemas dari sebelumnya, hingga akhirnya dirinya tak sadarkan diri.
___

Anna membuka matanya perlahan, ia mengetahui bahwa saat ini dia tidak sedang berbaring di kamarnya, karena melihat semua ruangan berwarna putih dan bau obat-obatan yang menyeruak mengganggu indera penciumannya.

Pandangannya mengeliling, ibunya ternyata berdiri tak jauh dari dirinya yang sedang menatapnya datar, kemudian berjalan mendekatinya.

Plakk~

Sebuah tamparan keras hinggap di pipi putih mulus milik Anna yang meninggalkan bekas merah. Terlihat sorot mata marah dan kecewa di sana, Anna mengernyit kedua alisnya tak mengerti.

"Siapa ayah nya?!" Tanya ibunya dengan menekan semua kata yang ia ajukan.
Anna yang masih belum sepenuhnya mengerti hanya terdiam, tidak ingin bersuara.

"Oh, kekasih sialan mu itu kan?! Sehingga hutang kita tidak bisa lunas?!" Terka Metha yang mulai geram.
Anna yang kini mulai mengerti arah pembicaraannya, berkaca - kaca.

"Ibu Ak-Aku.."

Plakk~

Satu tamparan lagi, membuat Anna kembali terdiam.

"Ibu tidak pernah mengajarkan untuk menjadi wanita murahan VYA!!" Tekan Metha yang sudah tersulut emosi.
Anna turun dari brangkarnya.

"I-ibu Vy-Vya minta ma-maaf bu" ucap Anna terbata sembari bersimpuh hendak mencium di kedua kaki ibunya. Namun, Metha memundurkan tubuhnya menjauh dari sang anak.

"Ibu sudah menerima jika kau menolak perjodohan itu, kita bisa mencoba melunasi hutangnya bersama. Tapi- Tapi.." Metha menarik nafas nya berat karena pasokan udara nya terasa menyempit.

Setetes air mata akhirnya jatuh, yang berusaha Metha tahan.

"Kau Hamil Vya!! Kau Hamil!!"

Dada Anna mendadak nyeri, melihat ibunya yang tak ingin menatapnya.
"Kau tahu bahwa kita hanya orang miskin yang terlilit banyak hutang, itu sudah menjadi aib bagi keluarga kita. Dan K-KAU?!"

"Menambah beban aib itu semakin berat, Vya!" tangis Metha mulai pecah.

Anna yang melihat itu tak kuasa menahan tangis dan segera memeluk ibunya, walaupun di tepis sang ibu berkali-kali.

"Vya.. Vya.. akan menggugurkan kandungan ini, Bu"

Mendengar hal itu, Metha melepas pelukan anaknya kasar.

"Dan kau ingin menambah aib dan beban dosa kedua orang tua mu dengan melakukan hal keji seperti itu?! Yang nantinya akan di mintai pertanggung jawaban di hadapan Tuhan, bahwa ayah dan ibu mu ini telah gagal mendidik mu?!"

Anna bungkam. Ia melupakan fakta yang keluarganya pegang selama ini. Tubuhnya merosot didepan ibunya dan kembali bersimpuh pada sang ibu.
"Vya minta maaf Ibu. Vya minta maaf"

"Maaf ku tak akan mengembalikan semuanya Vya. Pergi!"

Tubuh Anna mendadak kaku, dan dadanya berdebar nyeri.

My Loveliest Girl [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang