Bagian 9

3 2 0
                                    

Acara makan malam itu selesai pukul 9 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara makan malam itu selesai pukul 9 malam.

Para tamu berpamitan untuk kembali ke istana mereka masing-masing. Termasuk Kane, Elisa, dan Ramsey.

Selama makan malam, Kyra mencoba menimbrung permbicaraan sedikit. 3 orang yang baru dikenalnya cukup menyenangkan untuk diajak berbincang.

"Kau harus secepatnya mengunjungiku di Kerajaan Erthos, Kyra."

Mereka semua sudah berdiri, hendak berpamitan satu sama lain. Undangan Elisa itu ditanggapi Kyra dengan antusian.

"Aku sejak dulu suka sekali Wilayah Erthos."

"Benarkah?" Elisa menatap Jayce. "Sebaiknya secepatnya kau bawa istrimu mengunjungi Erthos. Akan kujamu kalian berdua dengan baik."

Jayce hanya tersenyum tipis. Tipis sekali sampai-sampai Kyra menganggap itu adalah tolakan terhadap undangan Elisa. Namun, Elisa tidak menganggapnya seperti itu. Elisa cukup tau sifat Jayce.

Acara pamitan itu tidak terlalu lama. Perlahan suasana di taman digantiikan oleh dentingan piring yang diangkat oleh pelayan.

Raja Delmar dan Ratu Agatha sudah kembali ke istana. Begitu juga Maren dan Rosaline yang kembali ke kediaman mereka.

Para Pangeran, dan juga penasihat istana mendapatkan rumah dinas mereka. Mungkin Raja Delmar membuat kebiajakan itu agar para penasihat tidak memiliki banyak alasan apabila mereka dipanggil ke istana.

Kyra mengeratkan mantel yang melilit badannya. Cuaca malam itu sangatlah dingin. Bahkan ketika bernapas, kepulan udara keluar dari mulutnya.

"Kita disini sampai kapan, Jayce?"

Jayce tersentak dari lamunannya. Suasana hati Jayce sepertinya sedang tidak baik. Sejak tadi ia hanya menyantap makanannya hanya berbincang sedikit.

"Ikut aku."

Kyra langsung mengekori langkah Jayce. Madam El berpesan, Kyra akan tinggal di kediaman Jayce setelah menikah. Itu adalah kabar baik. Dia tidak perlu meringkuk kedinginan di kamar yang mirip penjara itu.

Kyra kira, Jayce akan mengajaknya ke kediamannya waktu itu. Saat dirinya bersembunyi dari kejaran Madam El. Namun, kediaman yang dituju Jayce lebih megah berkali-kali lipat dari kediaman Jayce waktu itu.

"Kita tidak salah tempat?"

"Tidak. Kenapa?"

"Seingatku kediamanmu bukan yang ini."

Jayce bingung sejenak lalu mulai mengerti maksud Kyra. "Kediamanku waktu kau sembunyi dari Madam El maksudmu?"

Kyra mengangguk.

"Itu kediamanku ketika masih lajang. Ketika sudah menikah, aku dan 'istriku' akan difasilitasi oleh kediman yang lebih lengkap." Jayce menekan kata istri ketika berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang