15. Yield 🍁

36.7K 3.3K 606
                                    

Happy 2k followers and 225 k dibaca ♡

Terima kasih sudah setia menunggu cerita ku ♡

Enjoy the story














































"Tidak ada yang kelupaan kan sayang"? Ten bertanya pada haechan yang baru saja menyelesaikan sarapannya.

Haechan menggeleng menanggapi pertanyaan sang ibu, kemudian bangkit dari duduknya. merapikan pakaian lalu menyampirkan tas punggung miliknya.

Ten menghampiri putra semata wayangnya itu, hari ini merupakan hari penting dimana haechan akan melaksana ujian 'suneung' atau CSAT. Ujian yang diperuntukan untuk siswa siswi tingkah akhir sekolah menengah atas agar bisa masuk ke perguruan tinggi yang mereka inginkan.

"ayo berangkat kalau begitu" Ujar Ten kemudian memakai coat miliknya.

Sebelum benar-benar beranjak dari sana, Ten melirik ke arah sang suami yang sedari tadi hanya diam sembari menyeruput kopi dan membaca koran, ingin sekali rasanya ten menjambak surai suaminya itu. Johnny dan Haechan kembali terlibat perang dingin bahkan sekarang lebih parah dari sebelumnya, mereka saat ini tidak bertegur sapa ataupun saling berbicara sudah terhitung seminggu lamanya.

Haechan dan Ten berjalan berdampingan ke pintu depan,tidak menoleh ke belakang sama sekali untuk sekedar berpamitan dengan johnny.
.
.
.

mobil milik Ten sudah terparkir rapi didepan rumah keluarga seo tersebut dengan seorang supir di belakang kemudinya.

Ibu dan anak itu lalu masuk ke dalam mobil dan berangkat untuk mengantarkan haechan ke sekolahnya.

.

.

.

.

.

.

.

Keadaan sekolah haechan saat ini sangat ramai, banyak sekali siswa siswi yang berada di halaman depan sekolah sedang mengobrol dengan orang tua ataupun kerabat mereka yang mengantar dan menyemangati sebelum mereka melaksanajan ujian.

Ten dan Haechan turun dari mobil lalu melangkah masuk ke Area sekolahan itu, Kepala haechan menoleh ke kanan dan kiri mencari sosok sahabatnya - Renjun.

"Haechaniiiii~" Seseorang memanggil namanya dari arah belakang dan ternyata Renjun lah yang kini sedang melambai dan berjalan ke arahnya bersama dua orang pria dewasa yang tidak lain merupakan orang tua pemuda munyil itu.

"Kenapa lama sekali, aku mencari mu dari tadi" ujar renjun dengan cemberut saat sudah berada dihadapan haechan yang tersenyum melihat wajah renjun yang cemberut.

"Tadi sedikit macet" balasnya.

Kedua orang tua haechan dan Renjun sudah saling kenal bahkan cukup dekat, Mereka sekarang ini tengah mengobrol sambil sedikit sebelum renjun dan haechan masuk ke kelas mereka untuk mengerjakan ujian.

"Kau terlihat tidak bersemangat, gugup ya?" Renjun bertanya pada haechan.

"Hmm, sepertinya"  haechan menjawab. Bohong, haechan sama sekali tidak gugup, ia tidak bersemangat karena di hari yang begitu penting baginya ini ia malah terlibat perang dingin 'lagi' dengan ayahnya yang menyebabkan sang ayah tidak ikut mengantarnya kesini.

"Aku biasa saja sih, kalau ujian ini tidak lolos aku bisa masuk jalur mandiri" renjun kembali mengajak haechan berbicara.

"Eh? Sebentar...aku tidak melihat paman johhny dari tadi? Appa mu tidak datang?" Renjun kembali bertanya.

TEEN MOMMY [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang