Mistake 3

2.1K 184 31
                                        

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

Sasuke berubah... Mimpi-mimpi buruk yang terus menghantuinya, ditambah semua ucapan Kakashi yang terus menasehatinya perlahan membuatnya sadar.

Ia memiliki semuanya. Perusahaan keluarganya telah jatuh ketangannya lagi. Haruno Kizashi yang jadi penyebab kehancuran keluarganya telah hancur tak berbekas. Meninggal dalam kepedihan menyaksikan putri satu-satunya menderita dibawah kendalinya. Dendamnya terbalas...

Tapi kenapa Semuanya seakan tak berguna? Semua keluarganya telah meninggal, dengan siapa ia bisa membagi kesuksesan ini? Dengan kekasih hatinya kah? Sasuke hanya bisa tertawa miris. Tidak mungkin ia melakukan itu, saat ia sadar kekasih hatinya adalah orang itu. Orang yang sudah menghilang dari hidupnya, Sakura...

Sasuke sempat membenci pikirannya. Ia benci tiap ia mencoba membuka hatinya akan yang namanya cinta, namun hanya wajah Sakura yang muncul dipikirannya. Tak peduli seindah apa perempuan yang ia lirik, ia akan selalu berakhir dengan mengingat Sakura.

Hari itu adalah titik baliknya. Mungkin setahun setalah Sakura tak kunjung ditemukan. Hari itu ia akhirnya mengaku pada Kakashi.  Mengaku bahwa ia merindukan Sakura, bahwa ia ingin meminta pengampunan darinya. Mengaku bahwa ia, mungkin... telah mencintai Sakura tanpa sadar.

***

"Kita sudah tiba tuan" Ucap Kakashi begitu mobil berhenti.

Sasuke menoleh, menatap sebuah rumah kecil didekat mereka. Sasuke menarik napasnya dalam-dalam. Wangi tanaman yang alami memasuki penciumannya.

"Nona Sakura tinggal disini selama lima tahun ini" Jelas Kakashi. "Ia hidup dari hasil berkebun dan merawat bunga-bunga. Nona Sakura sangat pandai melakukannya, mungkin karena ia memang sangat menyukai bunga-bunga itu" lanjutnya  untuk sekedar menurunkan kegugupan Sasuke.

"Dia... Disini?" Tanya Sasuke ragu sekedar untuk memastikan. Tidak ingin menerima harapan palsu untuk kesekian kalinya. Walau sebetulnya Sasuke Sadar, bahwa ia sangat tidak pantas untuk menemuinya lagi. Mungkin kedatangannya hanya akan mengungkit kembali luka Sakura.

Kakashi mengangguk, "Mungkin akan lebih baik kalau anda  menemuinya sendiri..." ujar Kakashi, berusaha keras memilih kalimat yang tepat agar tidak menyinggung sang atasan.

Sasuke tidak menjawab, tapi ia mengikuti saran Kakashi. Ia memantapkan hatinya untuk menemui Sakura hari ini. Ia tidak peduli kalau Sakura mau menampar atau meludahi wajahnya nanti. Ia tidak akan mengelak, karena itu memang yang sewajarnya. Bahkan kalau Sakura mau membunuhnya, ia akan menerimanya.

Sunyi... Desa kecil ini memiliki suasana asri dengan rumah-rumah yang memiliki halaman luas didepannya. Sangat cocok untuk berkebun. Rumah Sakura sangat menyejukkan, bunga-bunga bermekaran dihalamannya. Dia bahkan punya kebun sayuran kecil yang subur.

Sasuke menarik napas dalam kala tiba didepan pintu rumah itu, sebelum akhirnya memberanikan diri untuk mengetuknya. lama ia menunggu, namun tak ada sahutan apapun dari dalam sana. Sekali lagi ia mencoba mengetuk pintu itu.

"Iyaa... Tunggu sebentar" Kali ini terdengar sahutan. Suara yang sangat ingin ia dengar sejak lama.

Ceklek, pintu terbuka... Namun bukan sosok Sakura yang muncul, melainkan seorang gadis kecil dengan sebuah boneka kelinci ditangannya.
"Paman cari siapa?" tanyanya dengan suara kecilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshot 2 (Mistake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang