"Jeongin tolong bantu gue"
"Mata mu Chan!, lu tau kan gajih gue gak seberapa jangan aneh-aneh"
"Pinjam uang dong 1 juta aja, kalo enggak gue nginap yah. Jeongin please bantuin gue, besok teman mu ini akan di usir dari kosan."
"Lee Haechan, gue gak punya uang 1 juta, uang gue cuma 700 ribu itu pun cuma bertahan sampai akhir bulan dengan makanan instan alias ramen"
"Kalo gitu izinkan gue nginap yah" Haechan memohon dengan tangan menyatu.
"Lo tau kan kosan gue kecil, dengan lu nginap ranjangnya gak akan muat dan barang lo mau di taruh dimana?
"Chan lu lupa kalo, lu punya teman selain Jeongin yaitu gue? Pinjam aja sama gue kenapa ke jeongin"
"Choi Beomgyu gue gak mau uang haram"
"Dih, makanan yang lo makan sekarang aja hasil dari uang haram gue"
"Ya... Itu beda gyu ini kan makanan mana ada orang yang mau nolak" Jeongin rasanya ingin menjitak kepala temannya ini.
Ctaak!
"Tol0l! Sakit bab1" Haechan mau bales dendam aja ke orang yang jitak kepalanya, kalo itu Jeongin iya akan bales. Tapi orang itu bukan Jeongin tapi Beomgyu.
"Puas sudah sumpah serapahnya? Mau lagi?" Haechan cuma bisa diam kali ini.
Suasana menjadi akward. Pikiran masing-masing melayang entah kemana hingga salah satu mereka berbicara.
"Uang hasil mencuri memang haram, setidaknya itu lebih baik kan... Lebih baik dari kehidupan kita dulu..." Terlihat guratan luka di wajah Beomgyu, bukan Beomgyu saja Jeongin, dan Haechan, terhayut dalam masa lalu yang ingin mereka lupakan.
"Apa kita bisa bertemu Renjun lagi, Renjun masih hidup bukan? Dia pasti selamat bukan? Ini sudah satu tahun kapan dia kembali" Jeongin terisak mengingat salah satu sahabat tidak bersama mereka lagi, tanpa tau akan kondisinya.
Haechan tidak bisa berkata atau sekedar menenangkan Jeongin. Beomgyu secara tiba-tiba mengeledah isi tasnya mencari barang yang sangat penting.
"Aku... lupa membawa... Inhalernya (semacam obat asma)" Beomgyu sedikit terengah-engah.
Haechan yang panik begitu juga Jeongin berusaha mengeledah tas mereka masing-masing. Haechan mengeluarkan beberapa maca obat tablet untuk asma, sedangkan Jeongin mengeluarkan inhaler lebih dari satu untuk berjaga-jaga jika salah satunya habis atau rusak. Cukup 5 menit keadaan aman terkendali.
"Beom kau tidak mau cerita kapan penyebab asma mu menjadi ada..."
"Haechan, kau juga tidak cerita apa yang kau alami di jeruji besi hahaha..."
"Tidak kah ini lucu? Kita mengalami hal yang sama, hanya saja kita tidak tau kondisi satu sama lain. 1 bulan kita ada di neraka, diantara kita tidak ada yang mau membuka suara apa yang kita alami pada masa itu"
"Kau benar Beom, tapi sebelum itu bantu gue cari solusi!! Gue besok tinggal di mana anjir"
"Gimana kita nginap bersama, kita bisa liburan? Sekalian ceritakan semua pengalaman hidup yang terjadi tahun lalu dan jangan ada lagi rahasia di antara sahabat oke?"
"Jeongin... Huwaa hanya kau yang paling bisa di andalkan dalam mencari solusi" Haechan terharu.
"Tapi... Jeongin kau tidak punya uang bahkan Haechan akan di usir. Mengapa tidak berpesta di rumah ku saja?"
"Heh mana ada orang yang mau tinggal di jurang kematian" Haechan menunjukkan ketidak sukaannya.
"Apanya yang jurang kematian, jelas-jelas rumah ku lebih layak dan luas dari tempat kalian tinggal"
KAMU SEDANG MEMBACA
allxbeomgyu 18+
FanfictionSekumpulan tentang oneshoot Beomgyu seorang uke di antara banyaknya seme. Beomgyu bisa sama siapa saja asal itu pria, dengan akik akik juga gas lah -Author Lias Gak harus gitu juga! Pabo!! Gelud yuk!!! -Beomgyu