EPS 3

3.5K 360 6
                                    

Happy Reading 📖
.
.
.

Sasuke yang sudah membawa Sarada ke ruang yang dimana sang dokter mengatakan Sarada harus melakukan terapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke yang sudah membawa Sarada ke ruang yang dimana sang dokter mengatakan Sarada harus melakukan terapi. Jujur saja hati Sasuke sangat tersakiti di sini terutama melihat buah hatinya yang masih sangat kecil sudah melakukan terapi seperti itu.

Sesekali Sasuke mengusap lembut pipi Sarada dengan gemas.

" Sasuke - san. Apa Sarada sudah pernah mengonsumsi asi? " Tanya sang dokter.

Sasuke menggeleng " Dari kecil kami tidak memberikan Sarada sembarangan asi."

" Asi seperti apa?"

" Hmm.. Kalau tidak salah asi saset yang di market"

Dokter itu terkejut dengan perkataan Sasuke. Lalu menghela nafasnya " Itu bukan asi tapi susu. Asi tidak di perjual belikan sembarang seperti itu'

" Kalau begitu, saya harus memaksakan tuan untuk mensetujui Sarada untuk mengonsumsi Asi demi kebaikan Sarada."Lanjut Sang dokter.

Sasuke yang menatap dokter tersebut dengan rasa tak rela bahkan berat hati jikalau Sarada mengonsumsi dari wanita lain selain ibunya sendiri.

Dokter tersebut bernama Shizune sudah mengetahui bahwa Sarada di besarkan tanpa seorang ibu. Meski sedikit iba kepada buah hati Uchiha tersebut dirinya harus memaksa tuan Uchiha untuk menandatangani surat persetujuan penyusuan asi.

" Baik. Ini demi Sarada puteri kecilku." Ucap Sasuke tegas.

Shizune tersenyum simpul " Surat akan saya cetak sebentar tuan mohon bersabar sebentar."

" Hn."

Sasuke tersenyum kepada Sarada yang sudah tenang, mungkin karna dokter memberikan suntikan penenang untuk buah hatinya. Sasuke mengelus punggung Sarada yang tertidur sambiri memegang dasi sang ayah.

" Gomenasai papa belum bisa berperan menjadi ibu sekaligus ayah untuk mu." Sasuke bergumam kecil. Shizune bisa mendengar di ujung sana yang di mana Shizune sedang melakukan percetakan dokumen untuk di tandatangani.

.

.


.

Jujur saja Sakura sangat gugup sekaligus menahan rasa sakit di bagian dadanya. Ino berperan sebagai sahabat beserta kakak berusaha untuk menenangkan Sakura yang terus mendesah lelah.

PRESDIR UCHIHA CORPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang