*𝙆𝙚𝙚𝙨𝙤𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖
Haru menatap Ruto yang sudah berpakaian rapi menggunakan seragam sekolah
"Kak-, em.., maksudnya, to, kamu masuk sekolah?" Tanya Haru
"Iya!, Kenapa?, Gasuka??" Kasar Ruto
"Enggak kok, kalo gitu ayo sarapan dulu, aku udah buat nasi goreng kesukaan kamu" ajak Haru
"Ga!, Gw gama-" Haru langsung menarik tangan Ruto untuk makan
"Apasi!, Gw gamau makan!!" Bentak Ruto
"Sekali ini aja to" paksa Haru
"Ga!!" Bentak Ruto
"Kalo gitu aku juga ga makan deh" ucap Haru
"Serah lo!" Kasar Ruto lalu segera berangkat sekolah, sedangkan Haru mengunci pintu dan berangkat ke sekolah naik angkutan umum, sesampainya di sekolahan
"Wihhhh, tumben banget si Ruto sekolah~" ejek Kianya
"Tau tuhh, biasanya ga sekolah sampe 1 bulan, kenapa ya tiba-tiba masuk????" Ejek Yena, Ruto tak menanggapi omongan-omongan itu, lalu tak lama kemudian Haru sampai ke kelasnya
"Wuihh, my pren udah dateng nihhh" sambut Yoshi
"Luka tonjokan lu gimana ru?, Udah sembuh?" Tanya Mashi
"Tonjokan?, Siapa yang nonjokin?" Tanya Kianya
"Itu si-" omongan Asahi terputus saat Haru mencubitnya
"Nggak kok nggak ada, ni orang-orang emang suka pada gajelas" saut Haru
"Sakit blog" bisik Asahi
"Makanya diem!" Bisik Haru
/Skipppp, waktu istirahat tiba, mereka semua keluar kelas
Saat sedang berjalan dengan Asahi, Mashiho dan Yoshi, perut Haru terasa sakit lagi
"𝘚𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘪..." batin Haru sambil memegangi perutnya
"Kenapa ru?" Tanya Yoshi
"E-enggak, tadi pagi aku sarapan makan nasi goreng kepedesan, jadi mules deh perut aku" ucap Haru
"Oh gitu" saut Yoshi
"Ee..., Aku ke toilet dulu ya" ucap Haru
"Iya, cepet balik!" Ucap Mashi
Sedangkan Ruto yang melihat kejadian itu dari belakang merasa bingung, Haru tidak sarapan, tapi dia bilang perutnya sakit karena makan nasi goreng pedas, karena tidak ingin berpikir panjang, dia kembali ke kelas
Sudah 10 menit sejak Haru pergi ke toilet dan dia belum kembali, akhirnya mereka pergi memanggilnya, saat masuk ke toilet mereka melihat Haru sedang batuk-batuk, namun batuk darah
"Haru...?, Ru lu kenapa?" Tanya Yoshi
"Kalian?, Uhuk! uhuk!"
"Ru lu kenapa?!" Panik Mashi
"Sstt, gw ga kenapa-kenapa" ucap lirih Haru
"Ru kita ke UKS ayo!" Ajak Asahi
"Hm.., ya.." jawab Haru, sesampainya di UKS
"Loh?, Haru kenapa?" Tanya Yena yang juga anggota PMR yang bertugas di UKS
"Gw ga tau Yen, dia tadi batuk-batuk darah" jelas Mashi
"Kok bisa?!" Kaget Yena
"Ru, sebaiknya lu cerita sama kita" ucap Asahi
"Bener ru, ntar siapa tau kita bisa bantu" saut Yoshi
"Aku mohon sama kalian, jangan kasih tau siapapun soal ini, terutama sama Ruto" ucap Haru
"Emang kenapa ru?" Heran Yoshi
"Aku mohon, janji ke aku untuk gak ngasih tahu ini ke siapapun" -Haru
"Janji" jawab mereka ber 4
"Sebenarnya kemarin malam, perutku ngerasa nggak enak, aku muntah-muntah darah, terus aku pergi ke dokter sendiri, dan kata dokternya aku kena penyakit"
"Penyakit apa ru?" Tanya Mashi
"Kanker hati.." lirih Haru, mereka semua kaget, Yena langsung meneteskan air matanya
"Gila Lo?!, Hal seserius ini gak lo kasih tahu ke kembaran Lo?!" Bentak Asahi
"Ru lu seharusnya ngasih tahu ini ke kembaran lu" ucap Yoshi
"Ru ini bukan hal yang sepele, ini penyakit kanker ru, ini bisa ngerenggut nyawa lu!" Bentak Mashiho
"T-terus k-kata dokter gimana ru?, L-lu bisa sembuh kan?" Tanya Yena sambil masih terisak-isak, Haru menggeleng, Yena semakin deras tangisannya namun dia tak mengeluarkan suara
"Ru maksud lu gak bisa sembuh apa?!!!?" Bentak Yoshi sambil tak sadar meneteskan air matanya
"Dokter bilang, penyakit ini masih bisa menjalani perawatan, tapi tidak bisa disembuhkan" ucap Haru, Mashi dan Asahi pun ikut menangis
"Hei, kenapa kalian nangis?, Aku gapapa" ucap Haru
"Gapapa dari mananya!?, Itu penyakit gabisa sembuh ru!!, Lu kira-!?!?" Frustasi Mashiho
"Gw benci lu Haru!!" Bentak Asahi lalu meninggalkannya disusul dengan Yoshi dan Mashi, mereka juga tak lupa menghapus air mata mereka, tersisa Yena yang masih bersama Haru di ruangan UKS
"Yen..." Lirih Haru
"Gw ga nyangka ru..., Gw!, Gw gabisa!" Ucap Yena lalu keluar dari UKS
.
.
"Loh?, Kalian cuma bertiga?, Biasanya berempat sama Haru?" Heran Kianya"Gw gatau dia dimana" cuek Asahi
"Ilang kali" saut Yoshi
"Mungkin udah mati" ucap Mashi, mendengar ucapan Mashi itu, Yoshi, Asahi dan juga Mashi sendiri sakit hati, tapi mereka pura-pura tidak terjadi apa-apa, disamping itu hal yang sama terjadi, Ruto mendengar perkataan Mashi sedikit merasakan kesal
"Kok omongan kalian kayak gitu??, Kalian lagi bertengkar?, Kalo emang kalian lagi bertengkar, ga seharusnya kalian kayak gini!, Kalian juga harus mikirin perasaan Haru!" Ucap Kianya, lalu tak lama kemudian Yena masuk dengan mata yang bengkak disusul dengan Haru
"Yen?, Lu kenapa?, Lu habis nangis?, Kok mata lu bengkak?" Pertanyaan bertubi-tubi datang dari Kianya
"Gw.., gw-!!!" Yena menangis lagi tapi dia menyembunyikan wajahnya
"Yen, kenapa Yen?, Kalo ada masalah cerita sama kita" ucap Freya
"Nggak kok nggak papa" jawab Yena sambil menghapus air matanya, lalu tak lama kemudian, Haru masuk ke kelas
*𝙆𝙍𝙄𝙉𝙂𝙂, bel berbunyi, tanda memasuki jam pelajaran ke 3
"Anak-anak buka buku seni budaya halaman 12, baca dan kalau ada yang penting di rangkum ya, ntar kalau sudah selesai di kumpulkan di depan
"Baik Bu" jawab semua murid
Saat menulis/merangkum materi, Haru terus memegangi perutnya, Ruto yang duduknya bersebelahan dengan Haru itupun merasa heran
/Skipppp
Ruto sampai duluan dirumah karena naik motor sendiri, sedangkan Haru naik angkutan umum, sesampainya dirumah, Haru terlihat sangat pucat
"Cih!" Dercik Ruto, Ruto pun keluar untuk membeli makanan dan obat, sepulangnya
*𝙏𝙊𝙆 𝙏𝙊𝙆 𝙏𝙊𝙆
Ruto mengetuk pintu kamar Haru, Haru pun membukanya, Ruto memberikan makanan dan obat itu"Apa ini?" Tanya Haru
"Makanan sama obat, gw lihat lo belum makan sejak tadi pagi, terus lo juga kelihatan pucet" ucap Ruto
"Makasih, Ruto jangan lupa makan juga" ucap Haru lalu menutup pintunya