1

114 8 2
                                    

"ya, kamu maunya gimana?" ucap si lelaki tampan.

Keheningan menerpa, bel pulang sekolah sudah berbunyi membuat keadaan sekitar cukup ramai dipenuhi suara canda tawa dari siswa siswi di sekolah mereka, tapi kedua manusia yang sedang berhadapan ini malah sedang saling tatap tanpa mau membuka suara, sibuk dengan pikiran masing-masing yang sebenarnya nggak tau apa arah dan tujuannya.

"ya gimana? kabarnya udah kesebar juga kan?" ucap si lelaki yang lebih cantik.

"Mereka" Jaehyun dan Taeyong Kembali hening, Jaehyun sebenarnya tak mengerti siapa yang memulai menyebarkan kabar itu, sedangkan Taeyong? Ia berpikir bahwa Jaehyun memang sudah tak menganggap hubungan mereka lagi, kalau dipikir dua minggu terakhir ini mereka memang sangat jarang bertemu bahkan tak bertukar pesan menanyakan kabar dan sebagainya, hal itu cukup masuk akal untuk Taeyong yang mendapati berita tentang hubungan mereka.

"yaudah putus,"

Jawaban itu akhirnya keluar dari mulut Jaehyun, Taeyong tentu menatap tak percaya, ternyata kabar ah... lebih tepatnya perkataan Johnny itu benar, tentang kabar kandasnya hubungan antara dirinya dan Jaehyun, tadi saat istirahat Taeyong sedang berjalan menuju kantin bersama Ten, mereka bertemu Johnny yang menghalangi jalan mereka, singkat cerita Johnny berkata bahwa banyak anak-anak basket yang bilang hubungan Taeyong dan Jaehyun telah berakhir dan di gantikan dengan Jaehyun bersama Jungwoo, tentu itu membuat Taeyong merasakan hantaman telak mengenai dadanya, rasanya sakit tapi ia menahannya beruntung Ten berada di dekatnya sehingga Taeyong dapat menguatkan dirinya karena elusan lembut dari tangan sahabatnya itu.

Merasa butuh jawaban Taeyong menemui Jaehyun saat pulang dan dia sudah mendapatkan jawaban itu sekarang, ya perkataan tadi cukup menjelaskan semuanya bagi Taeyong, meski di awal tadi Jaehyun juga sempat terkejut karena kabar aneh itu, tapi Taeyong juga heran mengapa lelaki itu seperti mengikuti alur dari kabar yang tersebar itu? Oke Taeyong harus menguatkan dirinya untuk sekarang, ia tak boleh menangis di depan Jaehyun walau kenyataannya perasaan yang ia punya sudah hancur tak tersisa.

Taeyong tersenyum kearah Jaehyun, menatap lekat mata coklat yang selama ini ia

Sukai, sedikit merapatkan diri untuk mendekat kearah Jaehyun mencoba untuk menahan sekali lagi air mata yang bisa kapan saja jatuh jika Taeyong tak berusaha menahannya.

"thanks, jujur gw nggak paham kenapa dan apa alasannya kita jadi gini, but—"

Taeyong menghela napas berat untuk melanjutkan kata-katanya.

"gw harap apa yang jadi keputusan lo sekarang bener-bener buat lo Bahagia dan tentang siapa yang sama lo sekarang gw cukup tau buat nilai lo itu B E R E N S E K!" ucap Taeyong menekan kata terakhirnya.

Jaehyun cukup terkejut dan tak mengerti perkataan Taeyong, jujur ia memilih putus karena memang ia sedang berada di titik jenuh dengan hubungan mereka, di tambah lagi kesibukan yang mereka alami masing-masing membuat Jaehyun semakin jenuh dengan semua. Saat Jaehyun hendak bertanya apa yang di maksud Taeyong dengan mengatakan ia "brengsek" lelaki cantik itu sudah berjalan meninggalkannnya.

Taeyong berjalan menuju lapangan, ia akan menemui Ten, tentu ia tau Ten pasti di sana menemani pacarnya Johnny bermain basket, Taeyong berniat bercerita dengan Ten apa yang terjadi, tadi setelah Johnny menyampaikan itu Ten sempat bertanya memang kepada pacarnya dan ia juga mendapatkan jawaban dari Johnny kabar itu benar dan Jaehyun saat di tanya oleh Johnny pun tidak mengelak, Ten memberitahu Taeyong dan itu juga yang membuat Taeyong memperjelas semua tadi.

"TEN!!"

Teriakan nyaring Taeyong membuat seisi lapangan menoleh ke arahnya, ada lima anak basket di sana ditambah Ten, Johnny menepuk Pundak Yuta setelah melihat bahwa Taeyong seperti menangis? Menghampiri pacarnya, tentu Yuta dengan sigap mendekat kearah Taeyong dan Ten yang sekarang duduk di tepi lapangan.

"udah-udah Yong jangan nangis" Ten mengusap sayang punggung sahabatnya itu, Taeyong baru saja menyelesaikan ceritanya dan saat itu juga air mata lelaki itu tak bisa di tahan, di samping mereka juga ada Johnny dan Yuta.

"gw nggak ngerti Ten, kenapa harus Jungwoo? Lo tau sendiri hubungan gw sama Jungwoo itu gimana, dia juga sahabat gw Ten sahabat lo juga" Taeyong berkata lirih membuat Yuta tak tega, oke bukan rahasia lagi jika Yuta memiliki perasaan lebih terhadap Taeyong, namun ia mengalah demi Jaehyun, tetapi jika tau akhirnya begini ia tak akan pernah mau mengalah untuk urusan Taeyong.

"gw juga kaget, dan kenapa juga Jungwoo sama sekali nggak bilang apa-apa." Seru Ten yang ikut kerasa kecewa.

Yuta mendengus dan tersenyum mendengar perkataan Ten yang tak masuk akal ia melirik ke arah Taeyong yang juga sedang melihat kearahnya.

"kenapa? Salah gw senyum? Lagian Ten ada-ada aja, kalo udah brengsek mah nggak akan bilang-bilang"

Taeyong mengangguk samar menyetujui perkataan Yuta, tapi untuk sekarang ia benar-benar tak mau memikirkan apapun itu.

Saat mereka sedang berusaha menenangkan Taeyong, Jaehyun memasuki lapangan bersama Jungwoo, Jaehyun sempat bertatap mata sekilas dengan Taeyong sebelum si lelaki cantik memutuskan kontak mata mereka.

Yuta melihat itu, ia mengepalkan tangan tanda ia menahan emosinya, melihat Taeyong dengan keadaan seperti ini sungguh membuat hatinya sangat sakit, orang yang sangat ingin ia jaga justru malah di sakiti oleh orang yang lelaki itu sayang, bukan salah Taeyong pasti, itu jelas ulah Jaehyun dan yang Yuta heran bagaimana bisa si kapten basket itu berpegangan tangan dengan lelaki lain setelah putus dari Taeyong, apa memang sengaja.

"brengsek!" Yuta geram, ia hendak menghampiri Jaehyun dan Jungwoo tapi sebelum itu terjadi tangannya di tahan oleh Johnny.

"lo samperin juga nggak akan ngerubah hubungan Taeyong sama dia."

Yuta pun menghela napas, ia menarik tangan Taeyong meninggalkan mereka semua.

"balik sama gw ya?"

Taeyong hanya mengangguk, ia memeluk Yuta dengan erat entah rasa bersalahnya keluar saat ia sedang bersama Yuta, Kembali terputar saat Yuta mengungkapkan perasaan padanya tapi dengan bodohnya ia malah lebih memilih Jaehyun.

"hey... kenapa?"

"maaf Yut, gw... gw bodoh banet waktu itu, gw tau lo kecewa sama gw maafin gw"

Yuta membalas pelukan Taeyong, sungguh ia tak mempermasalahkan jika Taeyong menolaknya waktu itu hanya saja ia kecewa dengan Jaehyun yang sudah berjanji untuk menjaga Taeyong, tapi lelaki itu malah menyakiti Taeyong.

"gw bakal terus berusaha buat dapetin lo asal lo tau, buat yang dulu gw nggak papa, sumpah Yong gw itu sayang sama lo, jadi apapun itu gw akan terus ada buat lo ngerti."

Taeyong menatap Yuta dengan air mata yang masih mengalir menuju pipinya, ia merasa sangat berterimakasih pada Yuta sekarang maupun dulu.

"udah sekarang kita balik, lo nggak usah mikirin si bangsat itu, mau dia ngapain atau sama siapa dia udah bukan urusan lo agi, oke? Tapi please jangan tolak gw untuk yang sekarang biarin gw yang jadi prioritas lo sekarang."

Taeyong hanya mengangguk menanggapi ucapan Yuta, ia mungkin memang harus Kembali membuka hati untuk lelaki Jepang ini, jika Jaehyun bisa dengan mudahnya menggatikan posisinya maka Taeyong juga bisa.

"bantu gw Yut, bantu gw buat numbuhin perasaan itu ke lo lagi"

Sungguh Yuta sangat Bahagia, meski awalnya pasti akan sulit karena Taeyong sudah terbiasa dengan keberadaan Jaehyun, tapi ia janji ia akan terus mencoba sampai ia mendapat apa yang ia mau.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang