2

74 8 7
                                    

"gimana kemarin sama Yuta?" tanya Ten pada Taeyong

"nggak gimana-gimana, Cuma mampir makan malem terus balik ke rumah, Yuta nyuruh gw buat istirahat."

Ten tersenyum senang mendengar perkataan Taeyong setidaknya sahabatnya itu lebih ceria dan ia berhap Taeyong akan perlahan-lahan melupakan Jaehyun.

Saat sedang asik mengobrol Jaehyun datang bersama dengan Jungwoo yang sialnya di lihat Taeyong, sungguh Ten juga jadi emosi karena melihat itu tapi untung di belakang Jaehyun dan Jungwoo Ten melihat Yuta dan Johnny berjalan ke arah kelasnya

"ada Yuta sama Johnny tu Yong, keluar yuk."

Taeyong mengangguk semangat dan berlari kecil keluar kelas, tapi langkahnya terhenti saat Jungwoo menyapa dirinya dan Ten.

"pagi Yong, pagi Ten"

Taeyong hanya tersenyum sedangkan Ten melirik sinis ke arah Jungwoo, oh apakah dia sengaja? dan lihat Jaehyun bahkan menatap lekat ke arah Taeyong, untung saja Taeyong tak peduli.

"kalian mau kemana?" tanya Jungwoo.

"bukan urusan lo, pacaran aja sono ama mantan sahabat gw." Ten menekan kata "mantan" agar Jungwoo sadar posisinya, Jaehyun hanya menatap Ten dengan raut wajah bingung tapi juga tak ada niatan untuk menjelaskan.

"yong..."Jungwoo berusaha menarik perhatian Taeyong.

"ah? Ya? Sori gw sama Ten duluan, Yuta udah nungguin gw" Taeyong berlalu meninggalkan Jungwoo dan Jaehyun, dan apa Taeyong tidak salah lihat, Jaehyun mengepalkan tangan? Tapi untuk apa?

"lo baik-baik aja kan Yong?" tanya Ten, mereka menuju ke arah Johnny dan Yuta.

Taeyong mengangguk menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu, sebenarnya ia sakit saat melihat Jungwoo bahkan terlihat baik-baik saja dengan kabar yang beredar dan malah berdua dengan Jaehyun seakan membenarkan apa yang sudah terjadi, kalau sudah begitu Taeyong memang harus melepas Jaehyun untuk Jungwoo dan ia juga harus melepas Jungwoo sebagai sahabatnya, bagaimanapun itu sangat menyakitkan.

"pagi Yongieku..." sapa Yuta sembari mencubit pelan salah satu pipi Taeyong, yang di perakukan begitu hanya tersenyum malu menyembunyikan rona merah di pipinya, ah saking terbiasa bersama Jaehyun Taeyong jadi lupa jika Yuta jauh lebih romantis di banding kapten basket itu.

Melihat interaksi antara Taeyong dan Yuta, ten beserta Johnny hanya tersenyum, bersyukur Yuta tak menyerah dan Taeyong yang mau memulai lembaran baru meskipun ini masih permulaan.

"kalian udah sarapan belum? Masih ada limabelas menit kalo buat beli sarapan di kantin masih cukup gimana?" tanya Johnny pada Ten dan Taeyong.

"yaudah ayok, aku belum sarapan yang, kalo Taeyong mah nggak usah di tanya dia mah nggak pernah sarapan pagi" ucap Ten yang di hadiahi delikan tajam dari Taeyong, karena Yuta sudah menatapnya dengan tatapan tak suka.

"ups, kelepasan Yong, kabur yang ntar di amuk Taeyong" Ten menarik tangan kekasihnya meninggalkan Taeyong dan Yuta.

"jadi tadi pagi waktu gw telpon bilangnya lagi sarapan itu boong toh" ucap Yuta yang membuat Taeyong nyengir.

"hehe, maaf nggak maksud, lagian kalo bilang belom lo pasti cerewet gw males dengernya." Adu Taeyong.

"kan demi kebaikan lo juga Yong... lo itu punya maag kalo—" ucapan Yuta terhenti karena Taeyong yang menarik bibir Yuta agar lelaki itu terdiam

"ya makanya mulai hari ini sarapan sama gw di kantin, inget setiap hari Yuta biar gw nggak sakit."

Yuta yang mendengar itu cengo, apa Taeyong baru saja secara tak sengaja memerintahkan Yuta agar selalu menjaganya dan ada di sampingnya agar ia tak terluka atau tersakiti, oh tidak wajah Yuta sudah memerah sekarang, sialan memang Taeyong.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang