Universe : Bulan Mei, ayo dong bantai kami. Kalau lo punya nyali. Nggak punya nyali ya? Tongkrongan kami, bukan tongkrongan pecundang. Pecundang. Pecundang.
Lagi trend tuh di t*k t*k ges.
Btw...
Happy reading
•••^-^•••
Ketika siswi dan siswa lain saat istirahat, mereka akan menuju kantin untuk memakan sesuatu serta membuat perutnya kenyang. Lain halnya dengan Gina yang sekarang sedang mengendap-endap mengikuti Mirna yang berlari menuju kelas Bobby.
Cewek itu bersembunyi di belakang pohon cemara, yang berada tak jauh dari posisi Mirna sekarang.
Orang-orang yang berlalu lalang hanya bisa menatap heran sang ratu Nusantara yang tiba-tiba aneh itu.
Tapi lupakan pemikiran orang lain tentangnya. Sekarang yang lebih penting adalah kabar Bobby. Ia tidak bisa melewatkan sepatah katapun dari Vanila yang sekarang sedang menjawab pertanyaan Mirna.
Alpa? Bobby tidak hadir dan itu alpa?
Apakah Bobby baik-baik saja di sana? Ia harus mencari tahu segera. Bobby memang bukan siapa-siapanya. Tapi dia tidak bisa membiarkan Bobby kenapa-kenapa.
"Lo dimana?" tanya Gina pada seseorang di seberang sana.
"Di sekolah," jawab Roji. Tampaknya cowok itu sedang menyantap makanannya.
"Lo tau kenapa anggota inti pada nggak hadir sekolah?"
"Emm, katanya sih Bobby ada masalah jadi mereka pada nggak sekolah."
"Masalah apa?" tanya Gina cepat. Berharap Roji segera menjawabnya.
"Mana gue tau. Mereka nggak ngasih tau gue."
•••^-^•••
"Gue udah nanya ke teman-temannya bang Roby yang waktu SMA. Dan katanya mereka terakhir ketemu itu tiga hari yang lalu. Itupun karena bang Roby mau kasih tau kalau dia mau nikah sama kak Yuni," jelas Tios dan mendapatkan helaan napas pasrah dari Bobby.
"Dia ngasih undangan? Lo nanya nggak tadi?" tanya Arjuna saat ia telah memasuki ruangan itu. Ruangan inti
Ya, sekarang mereka sedang berkumpul di markas. Dari tadi jam 8 pagi, mereka sudah keluar dan berkeliling mencari keberadaan Roby. Tapi tidak ada tanda-tanda bahkan sedikit jejak pun, tidak ada. Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 15. Menandakan, mereka harus beristirahat untuk sementara waktu.
Tios menggeleng menjawab pertanyaan Arjuna barusan. "Dia bilang, pernikahannya itu cuma dihadiri beberapa orang aja. Nggak diadain pesta."
Tios duduk di samping Bobby dan mengambil sebotol air lalu segera meneguknya. "Teman-temannya nggak tau kalau ternyata bang Roby bermaksud kawin lari," jelas Tios setelah ia selesai dengan dahaganya.
"Dia nyusahin aja!" Bobby menyandarkan punggung serta kepalanya pada sofa di dalam ruangan inti. Ia diam sembari memikirkan cara lain untuk segera menemukan abangnya itu.
"Kita bakal nemuin dia. Apapun caranya," ujar Avres yang membuat Bobby sedikit lebih tenang. Setidaknya, ia tau Avres adalah orang yang akan mencari bahkan ke ujung dunia jika hal itu perlu di cari. Dan ia tau, Avres akan membantunya.
Sekarang markas lumayan sepi. Hanya ada mereka bertujuh di sana. Ya, karena ini jam sekolah. Seluruh anggota pasti sedang menjalankan rutinitas mereka sebagai pelajar. Ada yang kuliah, serta SMA. Avres hanya mengizinkan anggota inti untuk berlibur dan membantu Bobby. Anggota lain tetap harus sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus Nyambung [END]
Novela Juvenil[Cerita masih lengkap!] Jika hari ini putus, besok mereka akan balikan. Dan setelah itu mereka akan putus lagi. Mirna cukup lelah menghadapi sifat Bobby yang labil. Bobby seenaknya mengatakan putus, dan setelah itu Bobby mengemis-ngemis ingin balika...