Jam istirahat merupakan jam paling bebas di sekolah. Anak-anak langsung menuju kantin, mengisi perut mereka yang sudah meronta ingin dimanja, ada juga sebagian yang ke perpustakaan, mungkin mereka bagian dari anak-anak ambisius yang tiap tahunnya membawa piala kejuaraan. Sementara itu, lain halnya dengan Gina yang sekarang sedang mengendap-endap mengikuti Mirna yang berlari menuju kelas Bobby.
Gadis itu bersembunyi di belakang pohon cemara, yang berada tak jauh dari posisi Mirna sekarang.
Orang-orang yang berlalu lalang hanya bisa menatap heran kelakuan Gina yang dikenal sebagai gadis paling cantik di sekolah ini yang mendadak berperilaku aneh.
Tapi lupakan pemikiran orang lain tentangnya. Sekarang yang lebih penting adalah kabar Bobby. Ia tidak bisa melewatkan sepatah katapun dari Vanila yang sekarang sedang menjawab pertanyaan Mirna.
Bobby tidak hadir dan tanpa kabar juga?
Apakah Bobby baik-baik saja di sana? Ia harus mencari tahu segera. Bobby memang bukan siapa-siapanya. Tapi dia tidak bisa membiarkan Bobby kenapa-kenapa.
"Lo dimana?" tanya Gina pada seseorang di seberang sana.
"Di sekolah," jawab Roji. Tampaknya cowok itu sedang menyantap makanannya.
"Lo tau kenapa anggota inti pada nggak hadir sekolah?"
"Emm, katanya sih Bobby ada masalah jadi mereka pada nggak sekolah."
"Masalah apa?" tanya Gina cepat. Berharap Roji segera menjawabnya.
"Mana gue tau. Mereka nggak ngasih tau gue."
***
"Gue udah nanya ke teman-temannya bang Roby yang waktu SMA. Dan katanya mereka terakhir ketemu itu tiga hari yang lalu. Itupun karena bang Roby mau kasih tau kalau dia mau nikah sama kak Yuni," jelas Tios dan mendapatkan helaan napas pasrah dari Bobby.
"Dia ngasih undangan? Lo nanya nggak tadi?" tanya Arjuna saat ia telah memasuki ruangan inti.
Ya, sekarang mereka sedang berkumpul di markas. Dari tadi jam depalan pagi, mereka sudah keluar dan berkeliling mencari keberadaan Roby. Tapi tidak ada tanda-tanda bahkan sedikit jejak pun, tidak ada. Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul lima belas. Menandakan, mereka harus beristirahat untuk sementara waktu.
Tios menggeleng menjawab pertanyaan Arjuna barusan. "Dia bilang, pernikahannya itu cuma dihadiri beberapa orang aja. Nggak diadain pesta."
Tios duduk di samping Bobby dan mengambil sebotol air lalu segera meneguknya. "Teman-temannya nggak tau kalau ternyata bang Roby bermaksud kawin lari," jelas Tios setelah ia selesai dengan dahaganya.
"Dia nyusahin aja!" Bobby menyandarkan punggung serta kepalanya pada sofa di dalam ruangan inti. Ia diam sembari memikirkan cara lain untuk segera menemukan abangnya itu.
"Kita bakal nemuin dia. Apapun caranya," ujar Avres yang membuat Bobby sedikit lebih tenang. Setidaknya, ia tau Avres adalah orang yang akan mencari bahkan ke ujung dunia jika hal itu perlu di cari. Dan ia tau, Avres akan membantunya.
Sekarang markas lumayan sepi. Hanya ada mereka bertujuh di sana. Ya, karena ini jam sekolah. Seluruh anggota pasti sedang menjalankan rutinitas mereka sebagai pelajar. Ada yang kuliah, serta masih di bangku SMA. Avres hanya mengizinkan anggota inti untuk berlibur dan membantu Bobby. Anggota lain tetap harus sekolah.
Namun, dalam salah satu anggota inti. Avres melarang Arjuna untuk ikutan. Karena bagaimanapun juga, Arjuna adalah ketua OSIS di SMA Nusa Bangsa. Akan aneh jika ketua OSIS libur dan alpa di absennya yang bersih itu. Tapi Arjuna tidak keberatan. Ia mengirim surat dan tentu saja, absennya tidak tercoreng karena alpa. Tanda 'i' memang tidak menyenangkan tapi Izin tidak membuat absen kotor.
![](https://img.wattpad.com/cover/300902023-288-k696733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus Nyambung [END]
Teen FictionJika hari ini mereka putus, esoknya mereka pasti balikan. Namun, setelah itu, putus lagi seolah menjadi siklus yang tak berujung. Mirna mulai lelah menghadapi Bobby yang plin-plan. Dengan mudahnya Bobby mengatakan putus, lalu kembali mengemis cinta...