Perkenalan

60 1 0
                                    

Seorang gadis tengah sibuk berdiri didepan cermin sambil memastikan penampilannya.

"Oiya jepit" katanya sambil mengambil sebuah pita dan menjepitnya dirambut hitam panjanganya yang lurus.

Keisha Putri Wardana gadis manis yang baru saja meninggalkan bangku SMPnya dan akan memulai kehidupan barunya di bangku SMK.

SMK Pelita Bangsa, SMK yang selalu dimimpikan keisha, selain karna sekolah favorite di kotanya, SMK Pelita Bangsa juga terkenal dengan siswanya yang berparas tampan.

"Keisha, lo sekarang udah bukan anak kecil lagi" katanya berbicara sendiri menghadap cermin dan tersenyum.

"Yaampun, gue gak sabar banget mau ketemu para pangeran ganteng disana, pasti salah satu dari mereka bakalan jadi pangeran gue" katanya lagi sambil menggenggam kedua tangannya tak berhenti tersenyum.

Keisha segera meraih tas ranselnya, dan langsung berlari keluar kamarnya untuk segera berangkat menuju sekolah barunya.

"Bunda... Ayah..." Teriak keisha saat menuruni anak tangga rumahnya menuju ruang keluarga dilantai satu.

Seorang wanita paruh baya terlihat berlari tergopoh gopoh menghampiri keisha.

"Bapak dan ibu sudah berangkat dari tadi non" katanya sopan.

Keisha menghela nafasnya berat mendengar perkataan wanita itu.

"Mbo ina, panggilin mas dirman ya, keisha mau berangkat sekolah" kata keisha sedikit melemas.

Mbo ina dengan sigap langsung berjalan ke arah dapur untuk memanggil Dirman sesuai permintaan keisha.

Keisha adalah putri tunggal keluarga Wardana, keluarga konglomerat di kota Jakarta yang memiliki aset dan perusahaan yang tersebar hampir diseluruh wilayah indonesia.

Ibu keisha juga pemilik usaha kuliner yang sukses di kota Jakarta.

Tidak heran kalau keisha sangat jarang bisa bertemu dengan kedua orangtuanya, karna mereka sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk keisha.

"Non, mas dirmannya udah didepan non" kata mbo ina menghampiri keisha.

"Okey mbo, makasih ya" jawab keisha tersenyum.

Keisha mengulurkan tangannya ke arah mbo ina, dan mbo ina menyambut uluran tangan keisha.

Keisha mencium punggung tangan mbo ina. Karna baginya mbo ina adalah pengganti bundanya.

"Mbo, keisha pergi dulu ya" katanya tersenyum setelah salim dengan mbo ina.

"Iya non, hati hati dan belajar yang bener ya" kata mbo ina tersenyum.

"Siaaap" kata keisha tersenyum dan berlari keluar dari rumahnya.

Mbo ina hanya tersenyum melihat keisha berlari dengan semangat hari ini.

"Maaaaaasss dirmaaan." Teriak keisha

Keisha yang berlari dari arah dalam langsung loncat ke arah Dirman.

Dirman dengan sigap langsung menangkap tubuh keisha yang loncat ke arahnya.

"Yaampun non, kalo saya gak siap tadi gimana? Non bisa jatuh loh" kata Dirman melihat ke arah keisha.

Keisha tersenyum memamerkan gigi putihnya yang berjejer rata, ah iya jangan lupakan dua gigi kelincinya yang membuatnya terlihat imut saat sedang tertawa dan nyengir.

"Emang mas dirman bakalan biarin keisha jatoh?" Tanya keisha.

"Ya enggak non, pasti mas dirman bakalan berusaha nangkep non" jawab dirman.

"Yaudah brarti keisha bener dong" sambung keisha.

"Iya iya non keisha selalu bener, gak pernah salah" jawab dirman tertawa.

"Mas ayok berangkat, nanti keisha gakbisa menikmati pemandangan indah lagi" kata keisha.

"Siap non" jawab Dirman singkat.

Dirman berjalan ke arah mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk keisha.

Dengan sedikit membungkukkan badannya, Dirman memasukkan keisha ke dalam mobil.

Dan keisha langsung duduk manis tak bersuara.

"Untung saya masih kuat dan muda non" jawab dirman sesaat setelah menurunkan keisha.

"Makasi mas dirman, lagian kan mas masih cocok buat jadi abang aku" kata keisha tertawa.

Dirman adalah supir pribadi keluarga keisha yang khusus ditugaskan untuk mengantar jemput keisha kemanapun dia ingin pergi.

Usianya masih sangat muda, dan dirman bekerja sambil melanjutkan kuliahnya.
Masih sangat cocok untuk dijadikan abang buat keisha, karna usia dirman hanya terpaut 6 tahun lebih tua dari keisha.

"Siap berangkat non?" Kata dirman sambil menoleh ke belekang.

"Letsgoooo" teriak keisha riang.

Dirman langsung menjalankan mobilnya meninggalkan area rumah keisha menuju sekolahnya.

Sepanjang jalan keisha terus bersenandung ceria sembari menikmati udara pagi yang masih segar dengan membuka kaca jendela tempatnya duduk.

---

Saat tiba disekolah keisha langsung berjalan berkeliling sendiri melihat lihat sekolahnya.

"Wah, gue gak salah pilih sekolah memang" katanya tersenyum.

Keisha sangat takjub dengan semua fasilitas lengkap yang ada disekolah barunya ini.

Bahkan kantin yang biasanya adalah tempat paling berantakam disetiap sekolah, disini terlihat seperti caffetoria yang sangat rapi aestethic dan juga luas.

"Gila, ini kantin apa caffeshop" katanya sendiri.

"Udah ah, gue mau cari kelas gue dulu" sambungnya.

Keisha berbalik badan dan tanpa sengaja berpapasan dengan beberapa orang cowok yang memakai seragam sama dengannya.

"Eh, kak maaf, keisha gak liat" jawab keisha.

"Anak baru?" Tanya salah satu diantara mereka.

"Iya kak" jawab keisha menunduk.

"Kelas berapa?" Tanyanya lagi.

"Keisha kelas 10 Multimedia kak" jawab keisha masih tertunduk.

"Kalo orang ngomong itu, ditatap matanya bukan malah nunduk" jawab cowok itu agak menekan suaranya.

Keisha langsung mengangkat wajahnya membuat kepalanya justru bertabrakan dengan dagu pria itu.

"Anjir sakit" kata cowok itu meringis.

"Aduh sakit, itu apaan sih keras banget kayak batu" kata keisha sambil mengusap usap kepalanya sendiri.

"Harusnya gue yang ngomong gitu, itu kepala apa batu? Keras banget, untung gigi gue gak kenapa kenapa" jawabnya.

"Kok malah nyalahin kepala gue? Salahin itu dagu lo, kenapa letaknya disitu?" Keisha menjawab tak mau kalah.

"Lah, kok lo yang nyolot?" Katanya lagi mulai terlihat marah.

"Ya abis lo sih bilangin kepala gue batu" bela keisha.

"Ya emang batu, keras banget sampe mau buat gigi gue rompal nih" jawab cowok itu.

"Bodoamat ah, rese banget sih, bikin pagi gue jadi jelek aja" omel keisha dengan wajah menantang.

"Wah, lo anak baru belagu ya" jawab cowok itu mulai kesal.

"Bodoamat, nyenyenye" jawab keisha meledek cowok itu.

Keisha langsung berjalan menerobos cowok cowok dibelakang cowok itu.

"Anjir, itu anak, bisanya dia ngeledek gue, tunggu aja gue bales ntar" jawab cowok itu menggeram.

"Sabar dip sabar" kata salah satu temannya mengusap bahu cowok itu.

TBC...~

***

KEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang