-prolog

590 66 8
                                    

Tubuh Sunoo mau tak mau terus berjalan mundur menghindar dari beberapa siswa yang terus berjalan mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Sunoo mau tak mau terus berjalan mundur menghindar dari beberapa siswa yang terus berjalan mendekat.

Bagaikan scene di sebuah film, Sunoo tak menyadari bahwa dia sudah berada di ujung koridor, yang artinya di belakangnya hanya ada dinding.

Disaat dia panik karena terkepung, dia membenarkan letak kacamatanya karena gugup, salah satu dari ketiga lima siswa di depannya tertawa puas, "mau kemana lagi lo sekarang Kim Sunoo?!"

Sunoo merutuki dirinya sendiri di dalam hati, "kenapa gue bodoh banget?! Sekarang gue harus apa? Jungwon.....lo dimana?"

Siswa yang tadi tertawa puas mendekat dan mencekik Sunoo hingga tubuh Sunoo ikut terangkat.

"Makanya, anak culun, sampah, kayak lo itu diem aja bego! Pake sok jadi pahlawan lagi, ngerasa hebat lo ngelaporin kita tadi, hah?!" ujarnya.

Sunoo yang sebenarnya kesulitan bernafas berusaha mengucapkan ucapan yang sangat ingin dia ucapkan, "t-tapi siswa-siswa brengsek kayak kalian pantas dihukum Lee Yun Se!"

Merasa kesal dengan kata brengsek yang diutarakan Sunoo, Yun Se langsung membanting tubuhnya ke lantai dengan sangat kuat. Hal itu tentu saja membuat Sunoo meringis saat tubuh terutama kepalanya membentur lantai hingga kacamata yang dikenakan Sunoo terlepas dan terlempar.

Belum sempat dia kembali bangkit, Yun Se menginjak punggungnya dan menekannya sekuat mungkin, membuat Sunoo reflek berteriak karena kesakitan.

Untuk sesaat, Yun Se berhenti, yang membuat Sunoo bisa bernafas untuk sesaat, iya karena setelahnya Yun Se menyuruh teman gengnya untuk kembali menghujani Sunoo dengan berbagai kekerasan.

Sunoo yang penglihatannya kurang jelas karena tak memakai kacamatanya itu ditendang, diinjak, bahkan dibanting. Sunoo memang sudah terbiasa dibully, tapi kali ini adalah pertama kalinya mendapat hal seburuk ini.

Dia tidak pernah dibully sampai seperti ini, hanya karena dia melaporkan mereka pada guru setelah memergoki mereka membully dan melecehkan seorang siswi perempuan yang lugu, berakhir dengan dirinya yang harus menerima hal yang jauh lebih parah.

Disaat dihajar habis-habisan, Sunoo teringat pada perkataan Jungwon, "lawan Sunoo, lawan kalo ada yang bully lo lagi kayak yang udah gue ajarin, lo pasti bisa!"

Setelah mereka puas dan berhenti menghajar Sunoo, Sunoo yang sudah lemas berusaha meraih kacamatanya yang terlempar, namun salah satu teman Yun Se yang bernama Ji Chan menginjak kacamatanya hingga hancur.

Tak pantang menyerah, Sunoo berusaha bangkit, dia berkata, "beraninya kok keroyokan, mental lo ternyata jauh lebih rendah dari gue."

"Sialan lo!"

Tak terima dengan perkataan Sunoo, Yun Se kali ini maju dan menghajar Sunoo sendiri tanpa bantuan teman-temannya, namun Sunoo bisa menangkis semua serangannya dan membalas serangan untuk kali ini berkat ajaran dari Jungwon.

Tapi itu tak lama, karena tenaga Sunoo yang sudah sangat lemas, pukulan terakhirnya meleset. Dan Yun Se mengambil kesempatan itu untuk memukul Sunoo tepat di kepala hingga kepalanya terbentur pada pagar pembatas di lantai dua itu.

Tak cukup sampai disitu, dia terus menerus membenturkan kepala Sunoo berkali-kali hingga Sunoo benar-benar tak berdaya.

Tubuh Sunoo terkulai lemas, dia terduduk dan terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Makanya, jangan coba-coba berani sama gue, lo itu lemah! Sampah! Kebalikan dari saudara kembar lo! Gak guna banget jadi orang, semoga mati!" ucap Yun Se yang kemudian memberikan tendangan terakhir pada kaki Sunoo yang terduduk lemas lalu pergi begitu saja.

Setelah kepergian Yun Se, Sunoo yang sudah tak tahan dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya ambruk ke lantai.

Dia menangis, iya menangis. Sunoo tak sekuat itu, cukup lama dia terisak lirih, perlahan pandangannya mulai kabur, tempat di sekitarnya terasa berputar kencang, kepalanya terasa sangat pening.

Sunoo kesal, kenapa dia tak bisa langsung pingsan saja agar rasa sakitnya hilang? Kenapa tuhan membiarkannya merasakan semua rasa sakit ini untuk jangka waktu yang lama seperti ini?

Disaat dia sudah berada di ambang batas kesadarannya, samar-samar dia melihat seseorang yang sangat di kenal berlari ke arahnya.

"SUNOO!!"

Sunoo tersenyum tipis, setidaknya orang yang dia harapkan kedatangannya, akhirnya datang juga.

"J-jungwon....."

Melihat keadaan Sunoo yang sangat parah, Jungwon ikut menangis.

"Siapa yang ngelakuin ini sama lo?!" tanya Jungwon.

Dia menarik Sunoo ke pangkuannya dan mendekap kembarannya itu, tak peduli jika seragamnya ikut ternodai darah, dia mengusap-usap kepala Sunoo dengan sangat lembut, takut menyakiti Sunoo dengan gerakan sekecil apapun.

"Gue daritadi nunggu lo di parkiran, tapi lo gak dateng, lama. Coba aja gue dateng lebih awal, mungkin lo gak akan kayak gini, maaf, maafin gue," ujar Jungwon sambil terisak.

"Gak apa-apa, gue baik-baik aja kok, ini bukan salah lo," balas Sunoo.

"Kita harus ke rumah sakit sekarang!"

Sunoo menggeleng pelan sambil tersenyum tipis, "makasih udah mau peduli dan ngelindungin gue disaat orang lain anggap gue sebagai sampah," ucapnya pelan.

Tepat saat itu pula, Sunoo benar-benar tak sadarkan diri di pelukan Jungwon, saudara kembarnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awareness, Jungwon ft. SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang