Alamat

149 23 0
                                    

Cinta itu datang tiba tiba, tanpa tapi dan tanpa karena.
-Alashka Angkasa-
🦋🦋🦋

"Gue Pengen liat lo senyum coba, lo setiap ketemu gue pasti marah marah terus kalo gak marah marah pasti lo tuh cuek banget"

Gadis itu tidak mendengarkan ocehan Alashka di pagi itu, ia menutup loker lalu menguncinya.

"Gue suka sama lo Aqirasheera!"Tegas Alashka memandang kedalam sorot mata gadis berseragam olahraga itu.

"Kata papa gue kalo ada cowok yg suka sama gue papa mesti tau. Jadi...Kalo lo suka sama gue,kalo lo serius sama gue, coba lo datang ke rumah gue"

Alashka terdiam untuk sesaat.

"Apa?! gak bisa kan? Segitu aja lo udah nyer-"
"Mana alamat lengkap lo"

Qira tercengang, ia tak percaya apa yang baru saja Alashka ucapkan tadi. Sumpah itu tadi ia hanya berbicara bohongan agar mental laki laki itu turun, kenapa justru jadi mode serius gini sih. Huaaaaaaa.....

Qira mendengus geli"ishhhh apaan sih"ia lalu segera berjalan meninggalkan Alashka yang masih terdiam ditempatinya.

Alashka menaikan sebelah alis nya"WOI!!! GUE SERIUS!!! MANA ALAMAT LENGKAP RUMAH LO!!!"

Tanpa sadar Qira yang mendengar itu tersenyum lebar tanpa Alashka lihat.

Ia pun sampai di lapangan dan bergabung dengan kedua sahabatnya disana.

Melinda menunjuk Angkasa yang menaiki tangga lantai dua ke lantai tiga. Gitta pun melihat ke arah itu.

"Itu si Alashka kan? Lo tadi abis ngobrol apaan ama dia?" Tanya Gitta sambil tersenyum menggoda.
"Ya gitu deh..."jawab Qira pasrah. Karena percuma saja berbohong, orang dari lapangan ke loker dia saja tadi terlihat jelas.
"Ciyeeeeee... ngobrolin apa lo?"Melinda ikut menggoda.
Qira berdecak"dia minta alamat gue"
"APA?!!"
Seru kaget Melinda dan Gitta dengan suara kencang mereka. Membuat guru penjas disana menoleh tajam ke arah mereka, pak Harry.

"Kalian ini kerjaannya ngobrol terus! Gak di kelas gak di lapangan setiap pelajaran saya pasti ngobrol. Mau absennya saya Alpa kan?!"

Sepintas Ketiganya menggeleng kencang seraya berseru "JANGAN DONG PAK!!!"

Gitta menambahkan"Bapak kan ganteng masih muda juga kita minta maaf ya pak..." bujuk Gitta.
"Itu bukan nge bujuk namanya Gitta, lo terkesan lebih kayak ke nge rayu pak Harry tau gak"geram Melinda berbisik.
"Hehhh itu pak Harry liatin terus udahan dulu ngobrol nya"bisik Qira.

Pak Harry menyimpitkan mata"untuk hari ini saya maafkan, kembali fokus pada pelajaran saya. Anak Anak semua kali ini kita praktik Salah satu contoh permainan Bola besar yaitu Bola Voly"

Huft......
Ketiganya menghembuskan nafas legaa, kali ini mereka selamat. Bahaya kalau sampai tadi pak Harry marah, bisa bisa mereka di jemur di lapangan ini. Mana ini wilayah anak IPS, malu kalau sampai mereka harus dijemur disini,apalagi Qira.

Lihatlah diatas lantai tiga itu, sepertinya itu kelas Alashka. Dan ia sedang memperhatikan Qira di bawah.

🦋🦋🦋

"Pengen punya gebetan gue"ucap Gio
"Lo kan udh banyak gebetannya jadiin pacar lah bego!"sahut Gunawan.
"Masa semua"
"Ya lo mikir aja lah gak semuanya juga kampret!"Gunawan melirik Alashka, laki laki itu sedang memainkan game nya di handphone, apalagi kalau bukan Mobile Legend.
"si Al dong tuh patut di contoh, sekali liat langsung suka,gak kayak lo cabang doang banyak jadian kagak"tawa renyah Gunawan diakhir kalimatnya.

Kamu RumahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang