"Yeobo!? Apa Jay saja tidak cukup jadi satu-satunya anak kita? Dan kamu malah memungut anak dari panti asuhan? Aku tidak mau tau kembalikan dia ke asalnya!"
"Dengarkan dulu dia anak sahabat SMP ku, aku hanya merasa memiliki tanggung jawab yang besar padanya, dia anak yang sangat lugu bukankah kau sendiri yang bilang ingin memiliki seorang anak lagi tapi..."
"Kau mengejekku? Yeobo aku tahu aku tidak bisa memiliki anak lagi, aku juga ingin tapi bukan berarti harus dari panti asuhan kan? Kita tidak tahu darah apa yang mengalir pada anak itu? Pikirkan perasaan Jay juga"
"Kamu pikir aku orang seperti apa? Selama ini apa tidak cukup kasih sayang ku untuk Jay? Apa aku ayah seburuk itu?"
"Kembalikan anak panti asuhan itu, aku tidak mau mendengar alasan apapun darimu!!"
"Namanya Yang Jungwon, ah tidak mulai sekarang namanya Park Jungwon, Yeobo ini keputusanku setidaknya terima sekali ini saja, selama ini aku yang banyak mengalah darimu tapi untuk kali ini aku akan egois mau tidak mau kamu ataupun siapapun dirumah ini harus menerimanya"
setelah mengatakan itu Tn Park meninggalkan istrinya yang terlihat frustasi di ruang tengah, pandangan lugu bocah berusia 13 tahun itu beralih menatap Tn Park yang menghampirinya.
"Jungwon kamu ikut om, mulai sekarang panggil om dengan sebutan ayah, Ill-Seok bantu bawakan tasnya"
Sopir berwajah kaku itu pun membungukkan badan lalu menuruti perintah tuannya, membawa tas ransel berwarna ungu yang berisi pakaian seadanya.
Kamarnya berada di lantai dua, kamar itu sudah disediakan beberapa tahun sebelumnya untuk berjaga-jaga jika Tn Park memiliki anak lagi, namun sayang karena kanker rahim, Ny Park tidak bisa melahirkan lagi.
Kamar yang bersampingan langsung dengan kamar anak tunggalnya, kamar bernuansa putih bersih itu berisi lemari pakaian, meja belajar tempat tidur.
Walaupun sudah diagnosa istrinya tidak dapat melahirkan lagi Tn Park selalu merawat kamar tersebut dan pada akhirnya ada yang menghuninya, yaitu anak yang ia dapatkan dari panti asuhan yang tak lain adalah anak dari sahabat karibnya yang meninggal saat melahirkan Jungwon, dia tidak memiliki siapa-siapa bahkan ayah dari bayi yang ia lahirkan saja tidak ada yang tau, jadilah Jungwon berakhir di panti asuhan.
"Jungwon mulai hari ini kamu tinggal disini, ingat tadi kamu harus manggil om dengan sebutan apa?"
"A...ayah"
"Ini adalah rumahmu juga, jangan sungkan dan mintalah bantuan pada siapapun dirumah ini karena kita adalah keluarga"
Ada perasaan hangat yang menjalar di lubuk hati Jungwon, memiliki keluarga adalah impiannya, mendengar anak-anak di sekolahnya bercerita tentang pahlawan hero yang tak berjubah membuatnya sangat iri dan sedih, sekarang sosok itu sudah didepan matanya, walaupun bukan ayah biologisnya tetap saja dia sudah merasakan menjadi seorang anak yang memiliki ayah.
"Sekarang bersihkan dirimu, mandi lalu ikut makan malam bersama dengan, ayah akan memperkenalkan kamu satu per satu di keluarga ini, mereka pasti akan senang apalagi Jay"
"Jay??"
"Jay itu kamu bisa memanggilnya Hyung dia lebih tua dua tahun darimu, anaknya mungkin terlihat angkuh dan tidak gampang bergaul tapi sebenarnya dia adalah anak yang baik hati, aku harap kamu dan dia bisa akrab layaknya saudara"
Semuanya sudah berada di meja makan sekarang, Tn Park, Ny Park, mertua Tn Park, dan Juga putra tunggal yang sedang duduk damai namun dari sorot matanya sepertinya dia menahan sesuatu.
"Apa kau benar-benar tidak berubah fikiran Yeobo? bahkan kamar untuk anak kita kelak juga digunakan oleh anak panti asuhan itu, apa dia memberimu sihir atau ilmu hitam?"
Ucap Ny Park dengan sedikit membanting pisau steak nya dipiring, bukan Ny Park yang anggun seperti biasanya.
"Sudah kubilang kalian harus menerimanya apapun yang terjadi, ini tanggung jawabku dan selamanya akan tetap seperti itu jadi percuma saja"
Kali ini suara Tn Park terkesan berat dan mengintimidasi.
"Kalian berdua hentikan, kalian bahkan sudah bisa bertengkar didepan makanan dan juga didepan Jay??"
Ucap nenek yang tiba-tiba melerai mereka.
Jungwon baru datang dan semua mata tertuju padanya, anak itu menggunakan hoodie gelap dan celana tidur biru polos, sontak Tn Park menarik kursi di dekatnya.
"Oh Park Jungwon kemarilah, duduk disini"
Jay yang sedari tadi berusaha tenang kini berdiri dan bersiap meninggalkan meja makan namun ditahan oleh Tn Park.
"Jay? Mau kemana kamu? duduk sekarang!!"
Jay sedikit mendecih mendengar perkataan ayahnya
"Ini adalah Yang Jungwon, mulai sekarang dia akan tetap berada dirumah ini dan menjadi bagian dari keluarga kita, aku harap kalian semua menerimanya dengan senang hati, dan mulai hari ini juga namanya adalah Park Jungwon, dan kamu Jay ayah mohon jadilah kakak yang baik untuk Jungwon"
Jungwon tersenyum kaku sembari meremat lengan hoodienya dengan keras, di umurnya yang ke 13 tahun dia bisa membedakan orang yang tulus menyayanginya dan orang yang tidak menyukainya, sekarang dia berada di opsi kedua.
Sedangkan semua orang hanya tersenyum kaku dan kembali melanjutkan makannya.
setelah makan malam bersama yang canggung dan mencekam, Jungwon kembali ke kamarnya, besok dia tidak memiliki kegiatan apapun, Yn Park bilang Lusa Jungwoon baru bisa masuk ke sekolah yang sama dengan Jay.
Saat akan mengunci pintu kamar seseorang menahannya dan benar saja itu Jay.
"H..hyung?"
Jay masuk dan menutup pintu kamar sontak Jungwon kaget dengan kelakuan aneh saudaranya ini.
"Mau bagaimanapun baiknya Ayahku kepadamu tetap saja kamu adalah sampah, dan juga jangan banyak berharap padaku, aku bukan Hyungmu dan kamu bukan adikku bukankah itu fakta yang benar? Kamu kesini karena kamu tau kamu bisa mengambil keuntungan apapun dari ayahku yang sudah bersikap baik padamu"
Jungwon hanya diam menatap tatapan menusuk didepannya, tatapan Jay seperti singa yang akan menguliti mangasanya.
"Aku peringatkan di sekolah berpura-pura saja tidak mengenalku, sejujurnya jika bukan karena ayahku aku pasti sudah mengusirmu dan menyeretmu keluar dari rumah ini"
Setelah mengatakan hal itu Jay keluar dan meninggalkan Jungwon yang sedang berusaha menahan air matanya, jika tau begini akan lebih baik dia tidur di panti asuhan dan menjaga para bayi-bayi hingga larut malam.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
winter sun (JAYWON)
FanfictionJungwon diangkat menjadi anak bungsu oleh keluarga Park diumurnya yang ke 13 tahun tepat pada hari ulang tahunya.Dia pikir disana ada secercah kebahagiaan untuknya namun tetap saja takdir menginginkan nya untuk tetap menderita. Pembawa sial julukan...