┊i. Your Name.

616 60 3
                                    

》═══════~◈~═══════《

"Somewhere in these eyes, I'm on your side

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Somewhere in these eyes, I'm on your side."

--Beach House - Space song.

-ˋˏ ༻✦༺ ˎˊ-


Mikasa Ackerman membuka matanya, menampilkan kedua manik kelam miliknya.
"Bangun, Mikasa,
Kau bisa kedinginan."

Matanya menatap wajah Eren dihadapannya,
"Eren.. Sejak kapan.. Aku tertidur?"

Angin berhembus, menerbangkan beberapa helai rambutnya. Mikasa menguap,

"Kau pasti sangat lelah.."
Suara Eren menyapu indra pendengarannya. Suara yang akan selalu ia ingat, karena ia tahu, suatu hari, ia tidak akan bisa mendengar suara ini lagi.

Ingatan sebuah kejadian berputar dikepalanya.

Peperangan.
--Kehancuran.

"Rasanya.. Aku bermimpi panjang sekali."
Mengusap matanya, Mikasa menikmati semilir angin yang berhembus.

"Istirahatlah hari ini, Kita menangkap ikan yang besar."

Eren menoleh, menatap wajah cantik Mikasa.

"Mikasa...
Kenapa kau menangis?"

"Hah?"
Bingung, Mikasa memegang wajahnya, merasakan air mata mengalir ke pipinya.

"Kenapa? Aku juga tidak tahu apakah seharusnya aku berada di sini."

Mengusap air matanya, keheningan tercipta. Kesunyian menelusup diantara kedua insan tersebut.

"Kita tidak bisa melakukan apapun soal itu."
Eren berucap. Menatap kedua manik kelam Mikasa.

"Apa...?"

"Karena... Kita sudah meninggalkan semuanya, dan.. Melarikan diri seperti ini."
Eren berhenti sejenak, menarik nafas. "Sudah dua bulan sejak perang melawan Marley berakhir, mereka tak lama lagi akan menyerang Paradis."

"Armin..,
dia mungkin sedang mencari kita sekarang."

"Mari jalani sisa hidup 4 tahunku dengan damai. Hanya.. Kita berdua. Itulah yang kau katakan.., Mikasa."

"Ya.." Mikasa menjawab pelan, bangkit dari posisinya, mendakat ke Eren yang berada dihadapannya, mengikis jarak diantara mereka. Menaruh dagunya di pundak Eren, menikmati kehadiran satu sama lain.

"Bisakah kau berjanji satu hal lagi?" Eren bertanya, memecah keheningan.
"Saat aku mati, buanglah syal itu
... Kau akan hidup lama setelah aku pergi."

Mikasa diam, mendengarkan, Menutup matanya.

"Dan lupakan soal diriku...
Serta bebaslah.

Kumohon, Mikasa, Lupakanlah soal diriku..."

Until We Meet Again. // EreMika Reincarnation!AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang