┊ii. Found You.

406 50 1
                                    

》═══════~◈~═══════《

"Life is too short to love you just in one,I will find my way to youin the next life, & every lifetime after that

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Life is too short to love
you just in one,
I will find my way to you
in the next life, & every lifetime after that."

─William Shakespeare.

-ˋˏ ༻✦༺ ˎˊ-

Mikasa berjalan, melewati gerbang sekolah yang dipenuhi dengan siswa dan siswi yang berlalu lalang.

Menghembuskan nafas, ia lelah sekali. Semalaman ia tidak bisa tidur karena lagi-lagi mimpi itu menghantuinya, bahkan ia menangis sesenggukan saat terbangun, padahal ia sendiri tak tahu kenapa ia menangis.

Hari ini hari pertama ia masuk sekolah setelah kenaikan kelas. Mikasa harap ia tidak sekelas dengan orang-orang yang menyebalkan.
Sasha bilang, ia juga bersekolah disini, ia harap mereka berdua sekelas tahun ini.

Ia menaiki tangga, memasuki ruangan kelasnya.
Mikasa mendapati kursinya ada di belakang, paling pojok, di dekat jendela. Baguslah.

Melangkah maju, menghiraukan kelas yang cukup riuh rendah,
Langkahnya terhenti.

Jelaga hijau emerald itu.
Ah, itu pemuda yang ia temui semalam kan?
Pemuda yang membuat hatinya serasa tidak karuan.

Si pemuda itu duduk cukup jauh dari tempat duduknya. Ia tampak sedang mengobrol dengan temannya yang berambut blonde.

Mikasa menghela nafas,
Duduk dikursinya, beberapa kali melirik ke pemuda berambut cokelat.

Cara pemuda itu tertawa,
Caranya menekuk alisnya,
Caranya mengerutkan dahinya sebelum berbicara bahkan sungguh familiar.

Gila, 'kan, jika Mikasa bilang bahwa ia mengenal Si pemuda dari mimpinya?
Ia seperti mengingat melihat pemuda itu di mimpinya.
Tapi, Siapa yang akan percaya?

Mikasa menatap keluar jendela, menatap langit biru yang terbentang luas.

Kelas dimulai, tanpa perkenalan bahkan. Mikasa menopang dagu, pikirannya tidak berada di rumus-rumus yang dijelaskan guru didepan.

Ujung matanya masih tetap melirik ke pemuda berambut cokelat itu. Apa yang terjadi pada dirinya? Apakah ini yang disebut dengan cinta pada pandangan pertama?

Mikasa menyangkal pernyataan tersebut. Terlalu gila untuk disangkut-pautkan pada pengalaman mimpi anehnya tersebut.

Atau mungkin memang demikian?

Entahlah.

.
.
.

Bel istirahat berbunyi.
Mikasa mengambil kotak makannya,

"Mikasaa!"

Refleks menoleh, ia mendapati Sasha yang membawa kotak makanannya yang berukuran jumbo.

"Sasha? Kita sekelas?"

Until We Meet Again. // EreMika Reincarnation!AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang