Bro! '13

213 24 6
                                    


〰️〰️〰️

"Saya tidak tau kenapa saya baru menerima video ini, tapi untuk kelanjutan masalah ini.. kamu di skors sampai video itu benar-benar terungkap siapa pelakunya"

"Tapi pak, itu ngga adil buat Fenly. Video itu kan belum terbukti kalau itu dia, kenapa dia harus di skors?" Shandy si kakak mengutarakan pembelaan.

Sementara si nakal Fenly diam saja, dia sudah cukup sakit hati karena tidak ada yang mempercayainya. Hanya menyaksikan bagaimana Shandy dan juga Fajri yang masih berusaha berkompromi dengan wali kelas.

"Maaf, saya hanya menjalankan kebijakan dari kepala sekolah"

"Tapi bukan kebijakan sekolah kan pak?" Fajri ikut angkat suara.

"Baik pak, maaf udah mengecewakan banyak pihak. Saya terima aja hukuman dari pak kepala sekolah" Fenly yang tadi hanya diam saja akhirnya bersuara juga, menunduk sebentar dan mengangguk hormat.

"Silahkan keluar" Wali kelas tidak mau menimbulkan kekacauan karena Shandy dan Fajri yang terlihat emosi.

Fenly yang pertama berdiri, tadinya tidak mau meminta bantuan kedua saudaranya, berhubung ia harus melakukannya agar keduanya itu mau beranjak dari sana juga.

"Tapi kan gak gitu harusnya, padahal belum ada bukti jelas kalau itu elo" Fajri masih tidak terima.

Ketiganya berada di rooftop kemarin, sepertinya tempat ini akan jadi tempat favorit mereka. Mengingat tidak ada yang pernah kemari sebelumnya, Shandy dan kedua adiknya mengeluh dengan aturan yang kepala sekolah buat.

"Ya udah lah, udah biasa juga" sahut Fenly.

"Lo bisa gak sih ngelawan dikit fen? Seenggaknya bela diri lo sendiri lah" gemas Fajri.

"Buat apa?"

"Ya itu kan bukan salah lo"

"Ya kalau mau dia kayak gitu ya udah"

"Bisa serius gak sih?"

"Gue serius! dari dulu gue emang cuma candaan buat semua orang! Lo semua tuh gak mau salah! Gak ada yang mau dengerin gue, percuma kalau gue bela diri gue sendiri! Manusia kayak lo semua tuh emang cuma mau menang sendiri. Maunya di ngertiin tapi gak mau ngertiin orang lain! Jadi stop bilang gue gak pernah ngelawan orang!" marahnya tidak bisa ditahan.

Shandy dan Fajri yang mendengar itu secara langsung, tepat di hadapannya.

"Bukan gitu Fen, kita cuma mau lo tau kalau lo berhak-

"Udah lah, balik sana.. lo berdua ada kelas kan" potongnya.

Shandy dan Fajri melihat kearah pergelangan tangan mereka, memang benar 5 menit lagi kelas akan kedatangan guru. Tapi mereka berat hati untuk meninggalkan Fenly sendiri disini.

"Lo gak apa disini sendiri?" tanya Shandy.

Fenly mengangguk saja.

"Kita ke kelas dulu, jangan kemana-mana sampai kita balik kesini" peringat Fajri.

"Hmm"

*Flashback*

Fenly melangkah menyusuri lorong sekolah, langkahnya ia bawa menuju kantin berniat untuk mengisi perut. Namun saat dalam perjalanan, tepatnya di depan toilet perempuan ia mendengar seseorang merintih.

Penasaran dengan apa yang ia dengar, Fenly melangkah lebih dekat. Dan sudah jelas jika seseorang mengaduh kesakitan didalam sana.

Tanpa ragu ia masuk kedalam setelah sadar tidak ada satu orangpun yang lewat, ia mau memastikan jika seseorang baik-baik saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BRO ! [ Fenly Centric ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang