Prologue : definitely yours

3.2K 146 23
                                    

"Sudah waktunya pergi, bukan?" ucap gadis bersurai merah muda sepundak dengan suara yang bergetar.

Satu detik, dua detik, satu menit

Tak ada jawaban.

Gadis itu mencoba mendongakkan wajahnya, menatap pemuda berambut raven yang sedari tadi hanya diam tak berbicara bahkan menjawab pertanyaannya. Gadis itu tersenyum getir, lalu mengangguk, "ah, baiklah. Jaga dirimu baik-baik disana. Pastikan untuk selalu mengirimi kabar kepadaku, Naruto, dan juga Kakashi sensei."

Setetes air mata yang sedari tadi ia sembunyikan dengan apik, keluar begitu saja membasahi pipi pucatnya.

"Sasuke-kun," suaranya memelan, "-Terserah kau mau percaya atau tidak, tapi.. Aku akan selalu menunggumu, menunggumu kembali, menunggumu pulang ke desa, disini, di Konoha."

Gadis itu meremas ujung bajunya dengan tangan yang bergetar, "Dan, aku akan selalu mencintaimu. Sasuke, kau tau tentang semalam-"

"Sakura."

Sakura menatap Sasuke, ketika laki-laki itu mendekatinya.

"Maaf."  kemudian tanpa aba-aba tangan kekar Sasuke menarik lembut tubuh mungil gadis merah muda ke dalam dekapannya.

Sakura memejamkan matanya, menghirup dalam-dalam aroma tubuh pemuda yang ia dambakan. Dekapan itu terasa begitu erat,  dan nyaman.

"Maaf, Sakura." lagi, Sasuke mengulang kembali ucapannya, membuat Sakura sontak membuka matanya dan sedikit mendongak, "Maaf, semalam aku lepas kendali. Aku tidak bisa berpikir dengan jernih, itu kecelakaan. Aku menyesal, Sakura. Maafkan aku."

Sakura menggeleng cepat, mencoba menjelaskan kepada laki-laki ini bahwa kejadian semalam sama sekali bukan sebuah kecelakaan ataupun salah Sasuke. Ia menginginkannya, sungguh. Sasuke tidak boleh salah sangka. "Sasuke, tidak. Justru aku-

"Aku mencintai Karin, Sakura."

Deg! Bibir Sakura terkantup rapat namun mata emerald masih menatap mata lelaki itu.

"Semalam aku benar-benar kacau. Mungkin jiwaku disini, tapi pikiranku berada disana Sakura, bersama Karin. Tiga hari lalu, Karin datang menghampiriku. Dia tidak bosan-bosan mengatakan perasaannya kepadaku seperti dirimu. Tapi malam itu berbeda, dia mengatakan untuk terakhir kalinya, Sakura. Dia bilang, dia ingin berhenti."

Sasuke menghela nafas, "aku tak pantas dicintai, aku seorang bajingan Sakura, aku tahu. Mengingat aku pernah mencoba membunuh kalian. Tapi ucapan Karin malam itu benar-benar menyakiti hatiku. Anggap saja aku egois, aku ingin Karin terus mencintaiku. Hingga semalam aku mencoba untuk melepaskan semua pikiranku, semua pikiran tentang Karin, melampiaskannya dengan meneguk sake-"

"-Hingga tiba-tiba saja kau datang Sakura, kau mengatakan perasaanmu, kau membawa bayang-bayang Karin kembali kepadaku. Aku kalut, hingga tak bisa membedakan antara dirimu dan Karin. Maaf, maaf, Sakura. Aku-"

Plak!

"Cukup!"

Sakura menangis, "sudah cukup, Sasuke! Aku-" tubuh gadis itu bergetar, "aku membencimu!!"

Sakura berjalan mundur tiga langkah dari hadapan si bungsu Uchiha. Kemudian tanpa aba-aba ia berbalik, berlari begitu saja meninggalkan Sasuke yang hanya diam menundukkan kepalanya merasa bersalah. Biarlah Sakura membencinya. Toh, apa yang ia katakan benar adanya, ia mencintai Karin. Perasaan tidak bisa dipaksa, Sasuke tidak bisa mencintai Sakura seperti ia mencintai seseorang yang sudah lama ini selalu menemaninya. Cepat atau lambat, Sakura harus mengetahui hal itu. Sasuke yakin, jika Sakura akan melupakannya dan bahagia dengan caranya sendiri.

"Maafkan aku, Sakura."

***

Author Noted :

Hallo semuaa. Selamat datang di fanfic Kakasaku pertama saya.

Seperti biasa, sebelum melanjutkan chapter selanjutnya. Saya ingin memperingati kepada pembaca bahwa mungkin cerita ini mengandung unsur Mature (18+).

See youuu

definitely yours | KakasakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang