TTPD #1

1.2K 65 3
                                        

Di sebuah rumah yang sedikit kumuh terjadi pertengkaran.
"Aku enggak mau susah mas! Aku juga nggak mau nyusui mereka lagi! Aku takut payudara ku kendor" ucap Bella Istri yang akan menjadi mantan istri Digo.

Digo menatap tak percaya ke arah istri nya
"Mereka anak mu juga Bella! Kamu setega itu sama anak kecil" Ucap Digo.

"Kamu miskin Mas! Kamu enggak kaya!! Dan juga karena mereka uang kita akan habis! Apalagi Jinan, dia yang memiliki Imun lemah di sini! Kita bisa tambah miskin mas! Aku gak mau miskin" bentak Bella.

"Bella! Aku gak nyangka ya wanita yang ku pikir baik ternyata wanita ular" ucap Digo.

"Ya terserah kamu! Aku minta cerai dan jangan pernah temui aku beserta anak sialan ini! Aku udah punya lelaki yang sangat-sangat kaya" ucap Bella mendorong kopernya.

Digo mengepalkan tangannya, ia merasa kecewa dengan Bella.
"Aku bersumpah Bella, aku tidak akan membiarkan kamu menemui triple J, kamu akan menyesal" teriak Digo.

"Menyesal huh! Kamu bercanda aku gak akan menyesal meninggalkan mu" ketus Bella lalu dia benar-benar pergi.

Triple J pun menangis setelah kepergian sang Bunda.
"Sttt, tenang nak! Papa janji akan terus menjaga kalian" ucap Digo.

Keesokan paginya Digo dengan membawa Triple J ke mansion Dirgantara. Ya! Digo sebenarnya anak bungsu dari Tuan dan Nyonya dirgantara.

Tidak ada yang menghalangi Digo masuk, saat sampai di ruang keluarga.

"Papa" panggil Digo saat melihat Tuan Dirgantara.

"Kenapa kamu pulang! Dimana wanita ular itu!" Ketus sang Papa tapi tak di pungkiri ia merindukan bungsunya.

Digo langsung berjongkok,
"Hiks Maafin Digo Pa, hiks Digo nyesel nikah sama Bella, maafin Digo, Digo mohon Pa" sesal Digo.

Tuan Dirgantara langsung merengkuh tubuh Putra nya.
"Menyesal kan Nak? Ini lah kami tidak setuju kamu menikahi wanita itu! Sudah jangan menangis" ucap Tuan Dirgantara.

Tiba-tiba dari Dapur Nyonya Dirgantara datang.
"Di...Digo anakku" Ucap Nyonya Dirgantara.

Akhirnya Kedua orang tua Digo menerima Digo kembali. Mereka juga menerima Triple dengan baik. Digo senang, tapi ia memutuskan untuk suatu saat nanti akan membeli mansion sendiri. Ia tidak ingin merepotkan Papa dan Mamanya.

.
.
.
.
.

16 tahun kemudian.
Di Mansion Digo, saat ini Mansion itu sungguh terdengar teriakan heboh.

"BANG JUNAN, CEPET BANG GW JUGA MAU MANDI NTAR TELAT" teriak Jinan.

"SABAR DEK! ABANG LAGI SABUNAN" teriak Junan.

"IHH ABANG KOK MANDI DI KAMAR JI SIH! KAMAR MANDI ABANG KENAPA?" Teriak Jinan.

"KAMAR MANDI ABANG DI PAKAI SAMA JENAN!" teriak Junan.

"BANG JENAN KENAPA PAKEK KAMAR MANDI BANG JUNAN" teriak Jinan.

"JANGAN TERIAK DEK NTAR SESEK! KAMAR MANDI ABANG KRAN NYA RUSAK BELUM DI PERBAIKI" teriak Jenan.

"ABANG KALIAN NYEBELIN" teriak Jinan kesal.

Digo yang dari bawah mendengar sedikit terkekeh pelan. Tak lama kemudian triple pun datang.

Triple Twins Papa DigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang