TTPD#2

874 46 4
                                        

Istirahat di sekolah Angkasa Semesta D,
"J, kalian pesan apa?" Tanya along.

"as usual, for Ji no prawns and squid" ucap Jenan.

"I know! Tunggu sebentar akan ku pesan kan" ucap Along menyeret Elang.

"Why Me?" Ucap Elang.

"because you are my babu" ucap Along.

"Hiks jahatnya" pundung Elang.

Sepergian mereka, tiba-tiba Jinan bercelutuk
"how lucky are students who bring lunch from home" ucap Jinan membuat Je dan Ju mengernyit bingung.

"Why? Apa kau juga menginginkan bekal?" Tanya Junan.

"no, it's just that I envy them" Ucap Jinan.

"envy? why do you envy them, Ji?" Tanya bingung Jenan.

"Yes, I envy them, they can taste the food made by their Mama while we can't!" Ucap Jinan membuat mereka berdua paham.

"Ji you know? we can still be grateful because we still have a family (kita masih bisa bersyukur karena kita masih punya keluarga)" ucap Junan.

"Hn Ju Right!there are still many children who have no family, Mama may leave us but she will definitely regret it (masih banyak anak yang belum punya keluarga, Mama boleh saja meninggalkan kita tapi pasti dia akan menyesalinya)" ucap Jenan.

"I Know, But...." Ucapan Jinan terpotong.

"Hello guys pesanan tiba" ucap Along membuat Je dan Ju bernafas lega.

"Hn/thanks" Ucap triple J.

Mereka pun langsung makan dengan tenang. Sampai tiba-tiba ada pengumuman...

"Kepada semua siswa-siswi di sekolah Angkasa Semesta D. Di tempat, saya kepala sekolah di sini mengumumkan bahwa setelah jam istirahat kalian akan di pulang awal? Maka jawabannya kalian sungguh kepo! Dah balik pulang sana"

Begitulah suara spiker di sekolah, semua siswa langsung bersorak senang. Akhirnya mereka pun melanjutkan makan dengan cepat.

.
.
.
.
.

Di Mansion Digo,
"Bagaimana?" Tanya Digar.

"Ya udah" ucap Digo.

Ya, Digo yang memberikan perintah kepada kepala sekolah untuk segera memulangkan siswa.

"Tapi kalian sungguh yakin kalau itu Ambella?" Tanya Digo.

"Iya Yakin, seratus persen mataku ini tidak katarak ya" cetus Digar.

"Zid gimana Kampus mu?" Tanya Digo pada ponakan nya.

"Baik Pa, o ya Pa Zid gak sabar melihat Triple di mansion utama, Apalagi Ji! Zid kangen mereka" ucap Zidan tersenyum.

"Iya, Papa tau itu! Lagi pula sudah beberapa tahun kita tidak kumpulkan" ucap Digo.

Tiba-tiba saja dari pintu...

"Yuhuuu~ Papa anak mu yang tampan nan manis ini pulang" teriak Jinan.

"Jangan teriak ntar tenggorokan mu sakit" Ucap Jenan membuat Jinan nyengir saja.

"Loh loh! Kok kalian masih di sini? Ju kira kalian udah pulang?" Ucap Junan saat melihat Digar dan Zidan.

"Memang kenapa? Apa kalian sama sekali tidak merindukan Papi?" Sedih Digar.

"Enggak tuh ngapain kita merindukan Papi? Gak ada manfaatnya tauk" ucap Jenan ketus.

Jleb

"Je Papi kira dulu kamu orang yang dewasa dan suka serius tapi ternyata kenyataan sangat membuat kecewa" drama Digar dengan air mata buayanya.

Triple Twins Papa DigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang