TTPD#3

535 34 3
                                        

Benar saja, pagi nya Jinan benar-benar di tahan di mansion supaya libur. Astaga Jinan merasa terkurung apalagi makanannya nanti pasti bubur. Terbukti anak itu bosan saat ini. Ju, Je, Bang Ayden Bang Handen pergi sekolah. Papa nya pergi ke kantor, Opa nya Juga pergi ke kantor, Kakak sepupunya pada kerja dan kuliah, Oma nya mengurusi butik bersama Mami nya, Papi nya berada di rumah sakit karena ada pasien kecelakaan, dia di tinggal sendirian di rumah yang besar itu.

"Bosan nya" Ucap Jinan.

"Mumpung mereka gak di rumah mari buat keributan" ucap Jinan.

Jinan cekikikan tak jelas saat memikirkan bagaimana reaksi mereka.

Jinan berlari ke halaman belakang rumah.
"Wuih mangga nya kayaknya enak tuh" ucap Jinan.

__________________________________________

Di sisi tempat Ju dan Je.

"Je coba lihat anak nakal ini" Ucap Junan.

Jenan langsung melirik ke hp android milik Junan. Jenan langsung mengeluarkan seringainya.

"Sepertinya anak nakal harus di hukum" ucap Jenan membuat Junan ikut menyunggingkan senyumnya.

Mereka masih melihat ke hp yang menampilkan kenakalan Jinan memanjat pohon mangga dan memakan mangga di situ udah kayak monyet hilang aja.

Di sisi Papa Digo, dia tersenyum melihat laptopnya.
"Anak nakal! Tunggu hukuman mu Baby" bisik Digo menyeringai.

Di sisi Zidan,
"Harusnya aku lebih ketat lagi dalam mengawasi mu supaya tidak nakal Baby" ucap Zidan.

Di tempat Sabian yang rebahan sambil melihat hp nya padahal Dosen sedang mengajar. Emang nih anak santuy banget cuy.

"Hehehe sepertinya aku harus memikirkan hukuman apa yang pantas untuk mu Jinan Adhitya Dirgantara! Maid dan Bodyguard sialan ngurusin anak kecil aja gak bisa" ucap dan umpat Sabian melihat ke hp yang tadi menampilkan Jinan memakan mangga muda di pohon sekarang malah bermain air di taman.

Di tempat Si Twins Handen dan Ayden.

"Ay lihat nih" ucap Handen memperlihatkan video ke Ayden.

Mereka saat ini berada di kampus biasa bolos.
"Wah ini baru adik gue nakal! Tapi tetap saja bukan anak nakal harus dihukum" ucap Ayden tersenyum lebar memperlihatkan lesung pipi nya.

"Bang Bian pasti nyusun rencana buat Ji" tambah Handen.

Opa Viyan saat ini sedang menikmati kopi di cafe kantor sambil melihat hp nya.

"Cucu Opa nakal banget! Pengen di hukum rupanya" ucap Viyan lalu meneguk kopinya.

Di tempat Mami Riri dan Oma Dira,
"Mama lihat Ji" ucap Riri.

"Astaga nakal sekali anak ini," ucap Dira menggelengkan kepalanya.

Di tempat Digar,
"Baby tunggu hukuman yang menanti mu" bisik Digar dengan seringainya membuat perawat dan pasien langsung merinding.

Di saat mereka sedang memikirkan hukuman nya. Pelaku malah asyik rebahan di sofa.

Saat Jinan sedang asyik rebahan seperti itu tiba-tiba bel pintu terdengar.
"Apa ada yang bertamu? Siapa ya" guman Jinan.

"Bibi tolong bukakan pintunya" teriak Jinan.

Tidak ada sautan membuat Jinan berat hati meninggalkan ruangan nya menuju pintu. Saat Jinan membuka pintu nya dengan malas. Raut wajahnya langsung menegang kala melihat wajah itu.

Triple Twins Papa DigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang