05- antara Jian dan Haura

14 1 0
                                    

✨❤️Vote and comment nya jangan lupa gaissss!! Lop yuuu❤️✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨❤️Vote and comment nya jangan lupa gaissss!! Lop yuuu❤️✨

•HAPPY READING•

.
.
.

Selama perjalanan pulang dari rumah sakit, Billa hanya diam sembari menatap kearah jalanan sedangkan Jian fokus menyetir, tak berminat bertanya karena ia tau Billa tidak akan memberi tahunya.

"Empat tahun gue berjuang sendirian, kenapa Lo harus Dateng sekarang?",, Batin Billa , ia tau siapa yang sudah meminta rekam medis miliknya dan juga Lily..

Drrtt*drrtt*

Billa mengecek ponselnya ketika dirasa bergetar, ternyata pesan masuk dari Naren yang memberi kabar tentang Putri kecilnya membuat nya tersenyum kecil, setelah membalas pesan Naren, ia kembali memasukkan ponselnya kedalam tas.

Fokusnya kembali pada jalanan luar, namun segera tersadar ketika menyadari mobil telah berhenti, ia menatap Jian bingung namun anak itu tak bergeming dan langsung keluar dari mobil, mau tak mau membuat Billa ikut turun dan menyusul sang adik yang kini bersandar pada sebuah pohon sembari menatap air danau.

"Sana",, belum sempat Billa berbicara, Jian lebih dulu membuka suara

"Hah?",, Tentu saja ia bingung karena tidak mengerti apa yang adiknya maksud

"Kemarin-kemarin kan Kakak mau ke danau tapi nggak jadi-jadi, yaudah sana main aja aku tungguin di sini",, sahutnya

Billa terdiam sejenak kemudian tersenyum tipis, tanpa banyak bicara ia melangkah mendekati pinggir danau dan bermain air, sedangkan Jian tetap diam di tempatnya untuk mengawasi sang kakak.

Lima belas menit berlalu Jian melangkah mendekati sang kakak yang kini duduk di rerumputan, ia duduk di samping Billa, sembari melempar-lempar batu hingga menimbulkan percikan air.

"Kenapa kamu bawa kakak kesini?",, Ucap Billa akhirnya mau bersuara

"Nggak ada, emang mau bawa kakak kesini aja, kemarin-kemarin batal pergi kan?",, Sahutnya, untuk beberapa saat mereka kembali terdiam, Jian yang tengah perang batin dan Billa yang bingung dengan situasi canggung antara ia dan sang adik.

"Kakak sebenarnya tau sesuatu kan?",, Setelah perang batin yang tak berujung, Jian akhirnya memberanikan diri untuk bertanya sesuatu yang sangat mengganggunya sedari tadi, sedangkan Billa sudah bisa menduga hal inilah yang akan Jian tanyakan.

"Kakak tau, tapi maaf kakak belum bisa ngasih tau kamu",, sahut Billa singkat, Jian menghela nafasnya panjang, tak tahu lagi harus bagaimana ia membujuk sang kakak agar mau buka suara tentang 'hal' yang selama ini perempuan itu sembunyikan.

"Aku tau Kakak nggak sepenuhnya 'baik', Kakak hanya mencoba menjadi lebih 'baik' karena Kakak juga harus menopang Lily kan? Mengabaikan rasa 'sakit' yang ada dan memaksakan diri untuk terus melangkah kedepan..",, ucap Jian sembari terus bermain batu, sedangkan Billa tersenyum mendengarnya

Singel Mom- with JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang