01. Not A Bitch

1.8K 83 11
                                    

Bukan Clara namanya jika tidak membuat semua lelaki bertekuk lutut di hadapannya.

Kali ini, di tempat biasanya ia menghasilkan uang untuk memenuhi segala kebutuhannya, Clara berhasil memikat seorang pria berdarah eropa yang ia ketahui adalah seorang anak konglomerat kelas kakap.

Katakan wow! Untuk saudari Clara karena hanya dengan mengedipkan sebelah matanya, ia sudah bisa menggandeng pria tampan itu hingga keduanya berakhir duduk bersama di sofa exclusive yang mana menjadi tempat kelas atas untuk tamu berdompet tebal.

"Bahkan kau lebih cantik jika dilihat dari dekat."

Sebuah rayuan yang dilontarkan pria itu hingga sukses membuat Clara berakting seolah malu mendapatkan pujian.

"Begitu juga denganmu. Bola mata seperti samudera milikmu sangat memikatku, Tuan Nathan." Clara membalas dengan pujian yang tidak kalah memikat di sana.

Obrolan yang diisi dengan lontaran pujian itu terus berlanjut hingga berakhir sang pria menawarkan sesuatu yang nyatanya menjadi tujuan awal Clara melirik pria itu.

"Mau menemaniku malam ini? Aku berikan berapa pun harga yang kau inginkan."

Clara mengangkat sebelah sudut bibirnya, membuat senyum miring yang mengartikan jika tujuannya telah diketahui oleh Nathan pemilik mata indah itu.

"Hanya menemani tidak bercinta. Kuberikan harga yang tidak lebih mahal dari mobilmu. Deal?"

***

Wanita malam.

Mungkin sebutan itu pantas diberikan untuk Clara yang mana dalam lima kali seminggu, ia harus bekerja di sebuah kelab malam mewah. Mencari mangsa baru yang bagi Clara adalah sebuah penghasilan untuknya.

Jangan katakan Clara murahan, karena sebagai wanita malam, ia pun memiliki syarat dan ketentuan dalam melangsungkan pekerjaannya. Jangan berpikir jika Clara akan menerima semua pria agar bercinta dengannya lalu dibayar dengan harga mahal. Oh, tentu tidak. Bukan seperti itu cara bermain seorang Clara Quinn. Walau tidak pernah kuliah, Clara cukup terampil dalam hal memanajemen diri untuk terhindar dari bahaya.

Beruntungnya, Clara selalu mendapatkan—sebut saja klient, yang begitu mengerti dirinya. Bukan semata-mata hanya ingin mendapatkan kepuasan bercinta, namun rata-rata klient Clara cukup memiliki otak yang waras hingga tidak pernah melanggar aturan dari Clara.

"Terima kasih atas malam ini, nona. Kehadiranmu cukup membuatku lega dari segala masalah pekerjaanku."

Yah, tidak lupa juga, Clara selalu meninggalkan kesan baik sebelum berpisah dengan klient-nya. Dia harus menjaga attitude sebagai seorang wanita malam berkelas dengan tidak membuat klient-nya merasa bosan atau pun kesal, hingga mungkin lain waktu mereka akan kembali bertemu lagi.

Begitu singkat cerita dari pekerjaan malam Clara. Jangan tanyakan berapa besar uang yang didapatkan Clara, karena nominalnya berbeda-beda dari permintaan klient juga tentunya. Dan yang jelas, minimum uang yang didapatkan sudah sangat cukup untuk menghidupi Clara.

Kali ini, Clara tidak menghabiskan waktunya di kelab malam, karena ia pun memiliki hari libur untuk tidak bekerja. Lagipula, ia belum membeli gaun baru, yang mana harus Clara dapatkan karena merasa gaun-gaun lamanya cukup membuat bosan. Oleh karena itu, wanita itu memutuskan untuk bersiap-siap untuk pergi ke mall. Mungkin ia akan membeli beberapa potong gaun untuk ia gunakan sampai bulan depan. Well, sepertinya lima sudah cukup dan belum ditambah riasan wajah dan juga sepatu.

Clara sudah siap pergi dengan penampilan kasualnya dengan riasan tipis namun masih terlihat sangat cantik. Sambil memakai sepatu heels-nya, Clara menggapai handle pintu dan kakinya hampir melangkah keluar melewati pintu besi unit apartement-nya, namun seketika perhatian Clara teralihkan pada seseorang yang sedang melewati unit-nya.

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang