1

423 12 0
                                    

Matahari pagi menyengatkan wajahku yang berkulit zaitun.terik matahari pagi ini membuatku terbangun dari mimpi burukku, aku bangun dan melihat adik ku sudah pergi dari tempat tidurnya yang bersebelahan denganku.aku segera melihat kejendela untuk melihat para penambangan menuju tempat kerja mereka.
Rumah ku berdekatan dengan kota tapi masih didaerah seam.aku melihat para pria dan wanita dengan bahu bungkuk, buku buku ditangan yang bengkak, sudah lama berhenti berusaha mencongkil sisa sisa lapisan arang batu bara yang terselip di sela kuku mereka yang patah, dan garis wajah mereka yang cekung.pandanganku teralih saat seorang anak kecil berlari dengan kencang diluar jendela, saat ku perhatikan wajah anak itu lekat lekat, ternyata dia joe anak tetanggaku yang hiperaktif ia berusia 7 tahun.akupun mengalihkan pandanganku dari jendela dan berfikir apakah aku akan terpilih untuk main digames menjijikkan itu atau adikku yang terpilih,tapi menurut ku tak mungkin karna ia baru berumur 12 dan namanya akan dimasukkan 1 kedalam kaca berbentuk aquarium,berbeda denganku aku wajib memasukkan namaku sebanyak 4 kali,tapi aku memasukkan namaku sebanyak 27 kali untuk tahun ini ,5 karna wajib sisanya karna untuk tessera, aku termasuk golongan orang miskin jadi aku dibolehin untuk memasukkan namaku lebih yang disuruh.
Sekarang pukul 10 pagi,hari pemilihan jam 2 siang aku masih punya waktu, akupun beranjak dari tempat tidurku untuk menikmati sinar matahari pagi yang indah, akupun segera mengambil sepatu kulit yang berwarna coklat yang terletak dibawah tempat tidur,lalu aku melangkah keluar rumah.rumah rumah diseam selalu dilapisi debu dari pertambangan yang sangat tebal, akupun melangkahkan kaki ku menuju pasar Hob yang letaknya tidak jauh dari rumah, pasar Hob merupakan pasar gelap yang terletak ditempat bekas pertambangan,ibuku berjualan rempah disana.setiba aku di pasar Hob, aku segera melangkah ketempat ibuku berjualan, di sana aku melihat ibuku dan adikku sedang melayani orang yang membeli buah, ayahku meninggal saat aku berusia 10 tahun di pertambangan.sejak ayahku meninggal, ibuku menjadi tulang punggung keluarga, dan itu membuat keadaan ekonomi kami makin menurun, sampai sampai kami tak bisa membeli roti sebatangpun saat ayah baru meninggal.setelah orang yang membeli pergi, akupun langsung ketempat ibuku."haymitch"ujar ibuku.aku hanya membalasnya dengan senyumanku.
sela beberapa waktu aku duduk di tempat jualan ibuku,ibuku lansung berkata "sepertinya sebentar lagi waktu pemilihan, ayo kita pulang untuk bersiap siap"saat aku mendengar ucapan ibuku aku dan adikku segera membersihkan barang barang, lalu kami bertiga melangkah menuju rumah.
Saat setibanya dirumah, ibuku langsung memberikanku sebuah baju kemeja berwarna biru muda untuk ku pakai di acara pemilihan nanti, ini merupakan baju peninggalan ayahku, sedangkan adikku ia diberikan baju ku saat dihari pemilihan pertamaku yang berwarna putih berjenis kemeja, baju otu sangat cocok dengan kuliatnya yang seperti zaitun.aku segera kekamar untuk mengganti baju yang sudah ibu berikan kepadaku, sedangkan ibuku dan adikku mereka segera masuk kekamar ibukku untuk mengganti pakaian juga.setelah aku mengganti pakaianku dikamar,aku pun keluar kamar dan menuju kamar ibuku yang letaknya bersebelahan dengan kamarku.saat aku masuk aku melihat ibuku memakai baju yang sangat indah berwarna abu abu muda, sedangkan adikku memakai bajuku dihari pemilihan pertama, ia kelihatan gagah saat kuliahat iya menggunakan itu."baju ibu indah sekali"ujarku.ibuku tersenyum saat mendengar perkataanku"ini merupakan baju yang ayah mu berikan saat kami nikah haymitch"ujar ibuku.aku tersenyum saat ibuku berkata seperti itu."ayo kita pergi nak, sekarang sudah mau menuju jam 1"ujar ibuku setelah merapikan kerah bajuku dan adikku.

Haymitch abernathy - The Hunger Games 50Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang