Janne yang terbangun karena Sherlock menyelimuti nya, ia segera turun kebawah untuk mengambil minum. dia mengambil segelas dan menuangkan air, ia meminum air itu dan menuangkan lagi. selesai nya Janne berniat mengambil sesuatu dari laci diatas, saat membuka nya Janne langsung berteriak ketakutan dan tentu saja dia mundur dan mengambil sebuah tongkat. Sherlock dan lainnya segera turun, mereka menanyai kepada Janne apa yang terjadi.
"Johnn? ada apa denganmu, kau berteriak sekencang itu"
"Benar kata sherlock-kun, John-kun tidak apa-apa?"
"Ah.... tidak aku, ingin mengambil sesuatu dari laci dan ada kepala"
"Tidak ada kepala disitu John-kun, lagipula kenapa berkata begitu?"
"Itu bukan kepala John, itu hanya tumpukan apel"
Janne segera menengok dan terdiam, apa yang terjadi. jelas-jelas laci itu berisi kepala ibu nya tetapi menghilang begitu saja, Nyonya Hudson segera ke kamar dan Sherlock menemani John kembali. Sherlock langsung menutup pintu itu dan kekamarnya, Janne langsung mengunci kamarnya itu. hari ini sangat tidak beres menurutnya, keesokan harinya. Janne sedang keluar, ia membeli sesuatu agar tidak mencurigakan. Janne bukan orang yang suka membeli buku dan peralatan menulis, dia lebih suka berburu dan bermain catur bersama kedua kakaknya dulu. Janne segera ke area pemakaman, dia sudah lama tidak berkunjung. dimakam itu dia diam dan menatap bosan, dia masih kepikiran dengan kalimat Selena waktu itu. Janne menggali makamnya itu dan melihat jasadnya, jasadnya masih berbentuk anak kecil. Janne tersenyum, dia membuka pergelangan tangan dan merobek lengannya sendiri. tetesan darah berwarna hitam mengenai jasad Anne, Janne menaruh jasad itu disebuah koper. dia menggantikan jasad itu dengan jasad yang mirip dengannya, Janne membawa koper itu dan menaiki kereta kuda. selama perjalanan, Janne terus mengeluarkan cahaya dari telunjuknya. Janne harus cepat agar mengetahui semuanya, dia terlalu meremehkan Selena kakaknya. dia menoleh ke arah jendela, hampir saja dia meledakkan kereta itu kalau kereta itu terhenti. kedua kalinya, Janne melihat kepala ayahnya. Janne mati-matian untuk tak terlihat panik, kursir kereta langsung mengetuk pintu dan meminta maaf. Janne mengganguk dan duduk kembali, ia membuka koper itu dan melihatnya. untung saja jasadnya tidak membusuk belasan tahun, Anne menghisap energi John yang selalu datang dan membawakan sebuket bunga. tak heran kalau John kadang mudah lemas atau sakit, energi yang di maksud adalah jiwa nya. Anne menghisap energi jiwa John agar jasadnya tidak membusuk dan bisa seperti manusia namun setelah kepergian John, Anne mulai menghisap energi Mike dan Holmes. ia ingat kalau John mempunyai teman dan pernah berziarah. maka dari itu jasadnya tak busuk, Janne menghela nafasnya. yang harus ia lakukan adalah menjauhi Selena dan tidak membuat masalah, terlebih tubuh yang ia pakai sering kelelahan. dia butug energi selain makan dan beristirahat, tak lama tempat yang Janne pergi sudah sampai. Terlihat ada sebuah kuil gereja, dia turun dan membawa masuk koper itu. Dia memasuki sebuah kuil gereja itu, interiornya sangat mewah untuk seukuran kuil gereja dan ia akui kalau ini sudah sekelas mansion bangsawan seperti Duke, marquees, count, dan Earl. Seorang wanita dengan pakaian seperti suster memanggil Janne, Janne segera mengikuti suster itu dan mereka berjalan menuju sebuah ruangan. Selama berjalan, Janne mengawasi disekitarnya dan melihat-lihat disampingnya. Dia tidak tahu kalau sudah berubah sejak 3 tahun lalu, suster itu segera mengetuk pintu dan menyuruh Janne masuk. sebuah ruangan didepannya ada meja dan kursi, tentu saja di kedua dinding ada rak buku yang tinggi. Sebuah meja dan sofa di dekat rak lalu meja juga, Janne duduk disofa itu dan menunggu orang yang di kursi menemuinya. Kleo Ignis, pria itu menemui Janne. Dia tersenyum dan memberi sapaan, Janne hanya menyeringai melihat Kleo.
"Selamat datang Annette Chloe Watson "
"anda sepertinya ingin sekali memasuki sangkar milik saya"
"Sepertinya saya sekarang tidak ingin, jadi ada apa anda datang kesini? Tuan John H. Watson "
"Janne H. Watson, bukan John. Dia kakak tertua ku, jangan bertindak tidak sopan"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑊𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑙𝑜𝑣𝑒 𝑏𝑢𝑡 𝑡ℎ𝑒 𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑 ℎ𝑎𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑠 [END]
Fanfiction"Kau tahu apa? Kau hanyalah anak yang tak tahu cara kerja dunia, kau seharusnya bermain dan belajar. kau hanyalah anak yang beruntung dilahirkan, kau tahu diri sedikit sebagai seorang anak. Untung saja kakakmu tak sepertimu, pergilah aku tak sudi me...