- 𝐏𝐚𝐠𝐞 𝐈𝐈𝐈: 𝐖𝐞 𝐚𝐫𝐞 𝐚𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐭𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫

45 9 55
                                    

Jangan lupa dengarkan musiknya ya sambil baca, kalau pas baca tiba-tiba pakai layar belah ya. Dan beberapa ada adegan trigger warning jadi tolong yang tidak bisa melihat adegan pembunuhan atau adegan seks bisa di skip. TOLONG DI BACA BAIK-BAIK AGAR TIDAK TERJADI APA-APA, KARENA SUDAH DI PERINGATKAN!!!

* ADA BEBERAPA ADEGAN TW (TRIGGER WARNING) JADI TOLONG SKIP KALAU TIDAK BISA MEMBACANYA KARENA AUTHOR TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEJADIAN YANG TERJADI KARENA SUDAH DIBERI PERINGATAN DAN LARANGAN⚠️‼️

Happy reading:)

#FLASHBACK, 17 years ago.

Sepasang suami-istri dan ketiga anaknya sedang berfoto bersama, suami-istri tersebut sedang tersenyum menatap putra putri mereka sedang berkumpul dan bermain bersama. Nama sepasang suami-istri itu adalah Allard dan Camelia, sedangkan ketiga anaknya bernama Selena, John, dan Anne. Selena adalah putri mereka yang pertama dan tertua, John adalah putra kedua sekaligus tertua, dan yang terakhir adalah Anne yaitu anak paling kecil dan adik dari mereka berdua. Ketiga saudara/i ini sangatlah akrab, bagaikan sebuah matahari yang menyinari mereka lalu hujan yang menyirami tanaman. Saat itu sang ayah sedang melakukan sesuatu dan ibu sedang memasak, Selena yang sudah besar dan dewasa sekaligus sebagai seorang kakak harus bisa menjaga kedua adiknya itu. John dan Anne sedang bermain diantara danau dekat mansion mereka, Selena yang melihatnya langsung mengejar kedua adiknya ia cemas bila terjadi sesuatu hal. Sesampainya, Selena hanya menghela nafas panjang. Kedua adiknya sedang duduk didekat danau sambil menunjuk-nunjuk kearah air danau, Selena duduk ditengah-tengah mereka lalu mengajari dan memberitahu yang mereka maksud. Ayah yang melihatnya tersenyum melihat Selena bisa tumbuh dengan baik bersama adiknya, tahun-tahun berlalu. Hubungan mereka sangat dekat walau ada perkelahian kecil diataranya, walaupun begitu mereka tetap menjadi saudara/i yang saling menyayangi. Di usia John yang ke 10 tahun, Selena 14 tahun dan sang adik 8 tahun. Disitulah awal mula kekecewaan muncul, ayahnya tak bekerja dan ketahuan berselingkuh sedangkan sang ibu marah dan menceraikan suaminya. Ayah yang tak terima mulai memukuli sang ibu dengan cambuk, ia juga sering memukul dengan sebatang kayu atau tongkat. Selena yang baru pulang dari sekolah hanya diam menatap kebengisan sang ayah, suara tangisan ibunya membuat dirinya mengalami gejolak aneh. Dia ketakutan, tubuhnya bergemetar. Dia mengambil sebuah tongkat lalu memukul kepala ayahnya dari belakang, sang ayah di larikan ke rumah sakit dan mengalami gegar otak. Sang ibu yang mendengarnya langsung memukuli Selena, dia tak tahu kalau anaknya akan melakukan itu. Selena yang dipukuli langsung menangis kesakitan, apa dia salah? Dia hanya melindungi ibunya tetapi kenapa ia di salahkan. Semenjak kejadian itu, setiap harinya Selena dipukuli oleh sang ibu. Sang ayah juga melakukan nya namun dengan ucapan, dia akan membuat ucapan yang membuat Selena sakit hati dan kecewa. John yang baru 10 tahun hanya diam, ia tak tahu salah apa yang ia perbuat. Dia baru pulang sekolah dan sudah di pukuli oleh ayahnya yang terbaring dirumah? John yang pertama kali dipukuli langsung mengadu ke ibunya namun sang ibu malah memukuli John, ibunya kesal karena waktunya diganggu oleh anak tak tahu diri.

"Anak sialan, kau harusnya tahu diri!"

"Anak bodoh, mau jadi apa kau kalau di pukuli menangis? Ayah dan ibumu saja tidak pernah menangis saat kecil dulu"

Selena langsung menggendong John yang dipukuli, dia membawa kekamarnya dan mengobati luka-luka itu. Dia tak tahu ayah ibu akan memperlakukan John begitu, baru saja selesai mengobatinya. Sebuah ketukan pintu yang keras membuat Selena langsung membuka pintu kamarnya, betapa terkejutnya saat melihat tubuh kecil sang adik sudah penuh luka. Anne, adik kecil yang amat ia sayangi seperti John terluka. Dia langsung mengobati luka-luka Anne, John yang melihatnya langsung menangis dan memeluk Selena.

"Kak... Anne kenapa?!"

"Ssst, tenanglah John. Kakak sedang mengobati Anne, kemarilah kalau takut tak apa"

𝑊𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑙𝑜𝑣𝑒 𝑏𝑢𝑡 𝑡ℎ𝑒 𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑 ℎ𝑎𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑠 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang