(contoh ilustrasi aksi mereka di atas gedung, anggap aja diatas gedung 2 wanita vs 1 pria:D)
Sherlock mendongak ke atas, diatas gedung itu ada Selena dan Annette. Entah apa yang mereka lakukan, ia segera mengambil pengaitnya dan menembakkan ke gedung itu. Ia berlari dan melompat, tubuhnya terangkat dengan pengait yang tertarik. Sayangnya tali pengait terputus, tubuh Sherlock langsung terjatuh. Ia sudah panik, ia akan jatuh dan mengenai tanah. Sudah pasti, itu akan membuatnya tewas seketika. Ia hanya menutup matanya, tak terasa sakit atau apa. Ia yakin sudah tewas namun setelah membuka matanya, ia menoleh, Kleo Ignis? Ia menyelamatkan dirinya. Kleo langsung terbang ke atas, ia membuat waktu terhenti sejenak. Setelahnya Kleo mengamati dari jauh, waktu pun tidak berhenti lagi. Selena dan Annette langsung menyerang Sherlock, Sherlock akui walaupun dia hebat bela diri tapi keduanya cukup hebat terlebih lagi lihatlah Annette dia menggunakan gaun. Sherlock terus memberikan pukulan kepada mereka, terkadang juga Sherlock harus menembak agar ada celah. Ia sedikit kewalahan, tubuhnya harus di tendang di tinju dengan kedua lawannya. Cukup lama mereka bertarung diatas gedung itu dengan hujan yang deras, pengelihatan Sherlock juga terganggu. Ia terus diserang tanpa ampun, Sherlock langsung menjauhi dan menembak-nembak. Hujan yang amat deras pun mulai berhenti, hanya rintik-rintik hujan dan sinar matahari yang muncul. Bila menghirup udaranya, akan terasa segar. Matahari yang muncul, burung yang berkicau. Sherlock tahu itu perbuatan Kleo, siapa lagi kalau bukan dia? Sherlock langsung membuka matanya, matanya melihat kemana kedua wanita tadi. Wajahnya tiba-tiba dihantam oleh kaki, ia terhempas ke bak sampah. Wanita itu langsung menutup kepalanya dengan tudung, Sherlock hanya mendesah pelan.
"Haah... Hebat juga, kalau begini aku tak bisa memberikan bukti kuat. Kalau ada Kleo, tak mungkin bisa karena menurutku Annette akan merasuki Kleo. Konsekuensi yang cukup tinggi adalah Selena, Annette bisa kubereskan dengan waktu tak terlalu lama sedangkan Selena butuh waktu lama. Untungnya saja Kleo sudah mengetahui semuanya, dan dia berpura-pura untuk mencegah informasi lebih lanjut"
"Holmes, kau tak apa?"
"Oh? Ya, hanya luka kecil. Terimakasih sudah membantuku, bagaimana?"
"Nona Annette bekerjasama dengan Nona Selena, aku yakin Nona Annette ada sesuatu. Ia tak mau bekerjasama dengannya, terlebih lagi untuk melukaimu. Tapi bisa saja, seperti kejadian kau bersama Nona Selena"
"Bagus, jadi mereka bekerjasama dalam sesuatu bila tidak ada maka musuh. Baiklah selidik terus saja, aku ingin pulang"
"Baik, sampai besok lagi. Oh ini kain, ambil saja soalnya pakaian mu kotor seperti gembel saja"
"Sialan"
Sherlock turun melalui tangga-tangga, saat turun tubuhnya sakit dan remuk. Ternyata tendangan wanita itu luar, apalagi wajahnya terkena high heels nya, sudah lah itu benar-benar sakit. Beruntung nya hanya pipi bukan rahang, kalau di rahang mungkin dia sekarat dan tak bisa bergerak. Setelah beberapa menit menuruni tangga, kakinya menginjak lantai pintu. Ia keluar dari gedung itu dan berjalan di atas sinar matahari, ia juga lapar dan butuh istirahat. Pikirannya sibuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul, sebuah pikiran aneh mulai masuk ke dalam isi kepalanya, ia merindukan John. Kepalanya ia geleng kan, berusaha melupakan itu karena fokus mencari jawabannya. Karena merasa terganggu, ia merokok. Saat merokok pun ia terus memikirkan John, mungkin sudah beberapa hari tidak bertemu karena waktu yang padat. Ia mengambil dokumen yang diberikan oleh Kleo, ia membacanya. Selama ini, Selena memang bermasalah karena ia memiliki gangguan jiwa. Terlebih lagi tentang Annette, ia harus bercerita kepada John namun belum saatnya. Kalau ia bercerita sekarang yang ada bermasalah, John akan memutuskan hubungan itu. Tangannya meremas dokumen itu, keningnya mengerut. Segera saja dia mampir ke sebuah kafe, ia duduk lalu memesan minuman. Sembari menunggu, ia membaca ulang dokumen itu sembari memikirkan tindakan selanjutnya terlebih lagi Anne yang harus di selesaikan terlebih dahulu ketimbang Selena. Selena cukup rumit, wanita yang licik seperti ular. Yang ada itu bunuh diri, Sherlock menunggu lagi. Pesanannya sampai, Sherlock langsung meminumnya. Menghela nafas berat, Sherlock memandangi kaca disebelahnya, terlihat orang sedang berlalu-lalang dan kereta kuda yang melintas. Sherlock lanjut minum dan membayarnya, ia pergi ke baker street untuk beristirahat. Sesampainya ia masuk, nona Hudson sibuk sedangkan John entah kemana, saat ini ia butuh istirahat. Saat menaiki tangga, ia menoleh kekamar John yang terbuka lebar pintunya. Ia mengintip kesana, John sedang menulis. Sepertinya dia habis kembali, terlihat pintu dibuka begitu saja dan jendela didepannya terbuka lebar, Sherlock berjalan dengan linglung. Ia memeluk dengan erat, kepalanya ia tenggelamkan. John menoleh dan terkejut, ia membiarkan Sherlock memeluk nya. Ia mengusap pelan rambutnya yang berantakan itu, ia melepaskan ikatan rambutnya. Begitulah rambut yang Sherlock ikat, sudah panjang dan dia sendiri jarang mandi. John menepuk-nepuk pelan punggung Sherlock, ia gemas melihatnya. John menggendong Sherlock dan duduk di sofa nya, ia membaringkan tubuhnya dan memberikan ia selimut setelahnya ia duduk sembari melihat wajah yang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑊𝑒 ℎ𝑎𝑣𝑒 𝑙𝑜𝑣𝑒 𝑏𝑢𝑡 𝑡ℎ𝑒 𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑 ℎ𝑎𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑠 [END]
Hayran Kurgu"Kau tahu apa? Kau hanyalah anak yang tak tahu cara kerja dunia, kau seharusnya bermain dan belajar. kau hanyalah anak yang beruntung dilahirkan, kau tahu diri sedikit sebagai seorang anak. Untung saja kakakmu tak sepertimu, pergilah aku tak sudi me...