Tetangga Baru

8 0 0
                                    

"Ji!!" suara teriakan dari luar kamar yang kemudian membuka pintu kamar itu dengan kasar yang sama sekali tidak membangunkan penghuninya yang masih terkapar diatas kasur yang masih berbalut selimut itu.

"Ji!! Bangun lo!! Udah siang lo gak ngampus?" sambil menarik selimutnya.

Dengan suara rengeknya itu sambil menarik lagi selimutnya "mmm.. Nanti bang.."

"Nantinya kapan? Bangun gak lo! Atau gua suruh abang lo yang bangunin." Sambil menarik selimutnya lagi.

Matanya terbelalak seketika, dan dengan segera bangun dari tidurnya memposisikan duduk diatas kasurnya dengan setengah nyawa belum terkumpul,"ini udah bangun bang." Masih memasang muka barai nya.

Roun tersenyum jahat, karena Roun tahu kelemahan adik bungsunya itu adalah Nathan. Nathan adalah orang yang paling dihindari oleh adik bungsunya itu karena tidak tahan dengan perlakuan Nathan terhadapnya yang Roun saja muak melihatnya.

"Buruan mandi, noh abang lo udah masak. Sekalian tuh jangan lupa beresin tempat tidur mas Zalfan. Orangnya gak ada, tapi berantakan mulu tiap hari. Kalau tau orangnya diamuk lo. Mamas lo kan gak suka tempat tidur nya berantakan. Buruan beresin terus mandi."

"Lah abang gak kerja?"

"hari ini gua kerja dirumah, dikantor lagi gak banyak kerja sekalian mau anterin Nathan belanja bulanan."

Diantara 5 laki-laki, Nathan lah yang sangat di andalkan dalam hal rumah tangga. Karena Nathan yang mampu mengurus saudara-saudara nya.

Zidane terbelalak dan seketika tersenyum lebar dan Roun yang menyadarinya tahu maksud adiknya itu,"apa lo?"

"Abang.." dengan nada yang menggelikan untuk di dengar.

Roun yang melihatnya geli,"udah sono lo mandi. Gak usah minta abang lo tuh udah tahu udah masuk daftar hitam."

"Daftar hitam?"

"lo tau kan gua tuh gak suka nguras dompet sampe kering? Dan--

"Rooouunn!!!" ucapan Roun terputus karena teriakan Nathan yang menggelegar.

"Apaan." Roun menyahutinya dari kamar Zidane.

"Udah buruan lo mandi. Telat baru tahu rasa lo." Roun langsung pergi menuju suara tersebut.

--

Roun mendatangi Nathan yang berada di meja makan yang tengah menyiapkan makanan untuk sarapan.

"Kenapa Nat?"

"Bontot udah bangun belom?"

Roun hanya mengangguk sembari memakan roti yang baru saja disajikan dimeja.

"Ayyan?"

Dia lupa dengan adik satu nya itu. Segera Roun pergi ke kamar Ayyan untuk memastikan Ayyan ada di kamar. Jelas saja saat Roun memasuki kamarnya Ayyan tidak ada.

"Ayyan udah bangun." Ucap Roun kembali ke meja makan.

Sedangkan Nathan yang masih menyiapkan makanan itu hanya mengangguk dan terdiam sebentar memikirkan ucapan Roun,"kapan Ayyan bangun?"

Roun berhenti memakan roti nya dan menatap Nathan.

"Gak tahu."

"Lah?"

"Orang dikamar nya gak ada berarti kan udah bangun."

"Lah tuh bocah bangun jam berapa? Kenapa gua gak tahu?"

"Lo kan beda kamar ama dia!" Jelas Roun

Zidane yang baru saja keluar dari kamar dengan rambut yang masih basah dan handuk yang masih terselampir di bahunya menandakan dia telah selesai mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Parkle Hour || Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang