MN 1

17.1K 902 33
                                    


Langsung baca aja ya

Happy Reading♡

****

Brak!

Suara gebrakan meja terdengar nyaring di telinga Ayara. Ia mendongak melihat siapa yang menggebrak mejanya, ternyata Sisil. Ia berada di hadapan Ayara dengan CS-nya di belakang membuntuti Sisil. Salah satu daftar murid yang selalu membully nya.


"Woi Freak. Isiin PR gue dong," kata Sisil melemparkan buku ke arah Ayara.

"M--maaf Sil, tapi i--ini kan PR k--kamu. Nanti--" Perkataan Ayara terpotong.

Sisil menjambak rambut Ayara. "Lo mau ngelawan gue, hah?! Mau gue kasih pelajaran lo!"

Ayara meringis menahan rasa sakit di kepalanya karena rambutnya terus dijambak oleh Sisil.

"Sil, kayanya nih anak perlu kita kasih hadiah deh," ucap teman Sisil yang ber nametag Rina.

Sisil tersenyum mendengar lontaran dari temannya. Ia menatap Ayara yang kini masih ia jambak. "Lo kayanya kangen ya sama siksaan gue?"


Ayara menggeleng. sungguh ia sangat takut jika harus kembali mendapat bullyan yang lebih menjorok ke siksaan.

"T--tolong Sil, j--jangan. A--aku mau ko isiin PR kamu," ujar Ayara takut.

"Kenapa? Kok, berubah pikiran gitu sih, beb? Ayolah ikut gue dulu, yuk. Kita seneng-seneng sama temen gue." Setelah ber kata itu Sisil menarik Ayara kasar keluar kelas.

Ayara terus memberontak. "T--tolong. Jangan siksa aku hiks ... Aku takut." Ayara menangis karena sudah terbayang apa yang akan ia dapat kan nanti.

"Shut up bitch!" Peringat Sisil yang terus menarik Ayara.

Di sepanjang perjalanan semua murid Nusa High School terus memerhatikan Ayara yang sedang diseret oleh Sisil and the geng. Tidak ada yang berani membantu Ayara, sebab Sisil adalah Queen of Bullying.

Sisil and the geng sampai di toilet dan setelah itu mereka mengunci pintu toilet.

Brugh!

tubuh Ayara didorong oleh Sisil sampai membentur tembok. Ia memegangi kepalanya karena berdenyut akibat terbentur.

"Lo mau ngelawan gue hah?!" Ayara menggeleng.

"Ayo lawan gue kalo lo bisa!" Lagi, Ayara hanya diam.

Plak!

Suara tamparan dari tangan Sisil untuk ayara terdengar nyaring. Sampai anak-anak yang ada di dalam toilet mendengarnya. Namun tak ada niatan menghentikan.

"Lo kayanya suka ya kalo gue siksa kaya gini?" Masih dengan rasa takut Ayara diam.

"Jawab freak!" Sentak Sisil.

MANTAN NERD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang