3

249 36 0
                                    

Sebulan sebelum pernikahan sang sahabat, Mark Lee pria berbadan tegap dengan garis rahang tegas serta alis berbentuk camar sedang duduk termenung, tanganya memegang erat udangan dari Jeno.

"Sedih banget sih gue sekalinya jatuh cinta ke orang kenapa harus sama calon sahabat sendiri pula! Udah sebulan tuh calonnya Jeno lari-larian terus di pikiran gue!"

"Gue musti gimana ini? Masa mau ngehindar mulu kan engga enak, yang ada Jeno curiga nanti. Au ah masa bodo!!!!"

Mark sepertinya benar-benar frutasi dengan keadaannya sekarang, siapapun tolong selamatkan pria malang ini.

***

"Mark ga dateng lagi?" Tanya Chanbin pada Jeno. "Kenapa? dia sibuk?"

"Engga tau, yah paling sibuk tapi sejak kapan dia sibuk dah?" Jeno malah keheranan

Keduanya kini memang sedang di cafe Chanbin untuk meeting bersama WO dan para groomsmen, ini meeting kedua setelah Jeno meminta para sahabatnya untuk ikut handle pernikahannya.

"Hello lucas datang." Lucas duduk di antar Jeno dan Chanbin. "Jen chocoball lu datang engga?"

"Hari ini ga dateng. Eh lu jangan ikutan manggil chocoball! bisa di tebas pala lu nanti sama Nana."

"Yah sayang banget padahal gue udah dandan keren begini."

"Inget bini lagi hamil di rumah kingkong!" Teriak Woojin dari pintu masuk. "Gue laporin Jungwoo baru tau rasa lu."

"Eh biawak lu pikir yang dandanin gue begini siapa? Bini gue tuh lagi kesengsem chocoballnya Jeno sejak pertama ketemu, pengen punya anak kaya Donghyuck katanya, pengen dielus-elus perutnya sama Donghyuck, tiap hari yang di omongin Kim Donghyuck terus ampe bingung gue."

"Haha wajar sih Jungwoo ga mau lepas dari Donghyuck dari pertama dateng ampe mau pulang kemarin pas meeting, pake drama nangis segala pula pas mau pulang. Hyunsuk gitu juga ga ya pas nanti hamil." Jihoon ikut menimpalin.

"Lah itu Mark?" Chanbin menunjuk Mark yang baru keluar dari mobilnya berjalan mendekati mereka. "Kirain ga dateng lagi."

"Ni gue disini, belom mulai, jeno mana?"

"Belom lagi nunggu Jaemin sama temen-temennya, Jeno tadi lagi angkat telepon."

Jeno kembali setelah menutup teleponya mukanya terlihat sedikit kecewa. "Kita mulai aja meetingnya, Jaemin mendadak harus stay di rumah sakit ada kecelakan katanya. Terus dua groomsmen dari Jaemin juga ga bisa datang, jadi mulai aja deh."

Mark lagi-lagi merutuki dirinya sendiri, pasalnya si pria beralis camar ini datang kesini biar bisa ketemu calonnya Jeno, entah kenapa dia rindu pria manis yang bakal dinikahi sabahatnya itu. Gila? Mark memang sudah gila sejak sebulan lalu bukan?

***

My Friend's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang