Bab 1.

16 5 0
                                    

Adel membuka perlahan matanya kemudian menatap sekeliling, kepalanya masih terasa sakit akibat lemparan bola basket tadi, entah siapa pelakunya Adel kini sudah menyumpah serapah pada orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel membuka perlahan matanya kemudian menatap sekeliling, kepalanya masih terasa sakit akibat lemparan bola basket tadi, entah siapa pelakunya Adel kini sudah menyumpah serapah pada orang itu.

Pintu UKS perlahan terbuka dan menampakkan sosok pria jakung dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, cowok itu terlihat menggaruk tengkuknya kemudian menyengir menatap Adel.

"Sorry banget mengenai kejadian di lapangan tadi." Tukasnya bersalah

"Iya ngak papa, lain kali kalau main hati-hati, untung kepala gue aman-aman aja ngak amnesia juga." Sahut Adel membuat cowok itu kembali tersenyum kikuk.

"Ini gue bawain air, siapa tau lo haus." Ujarnya kemudian menyodorkan minuman itu pada Adel.

Tidak menolak Adel menerima botol minuman itu sambil tersenyum tipis "Makasih," Balasnya

"Gue pergi dulu, sekali lagi maaf buat kejadian di lapangan tadi." Ucapnya kemudian meninggalkan Adel yang kini sendirian di dalam UKS.

Adel mendengus kasar, ia kembali menatap seisi UKS, entah perasaannya atau bagaimana UKS yang ia tepati saat ini tidak seperti biasanya.

"Sejak kapan juga brangkar di UKS jadi sebanyak ini lengkap pula UKS sekarang, atau jangan-jangan karena jarang gue ke sini UKS nya menjadi lebih keren aja." Monolog Adel.

"Ah shit gue harus nemuin Hana." Gumam Adel kemudian beranjak pergi meninggalkan ruangan itu.

Mata Adel membulat seketika ketika melihat suasana sekolahnya yang berbeda dari biasanya, apa ia tengah bermimpi sekarang? Jika ia, ia ingin bangun sekarang. Tempat ini terasa sangat asing baginya.

"Sejak kapan seragam gue berubah?" Gumamnya menatap tidak percaya pada pakaian seragam yang kini tengah ia pakai.

Setau Adel ia memakai pakaian putih abu-abu, bukan seragam yang kini terlihat mirip dengan seragam bergaya anak SMA Korea. Apa waktu pingsan tadi ada yang mengganti seragamnya?

"Cermin, gue harus mastiin dugaan gue ini salah." Gumam Adel kemudian berlari masuk ke dalam UKS

Adel menatap tidak percaya dengan apa yang kini berada di depannya, ia menarik nafas kasar dan menghembuskannya, sekali lagi ia menarik nafas dan menghembuskan nya itu yang kini tengah di lakukan oleh gadis itu selama beberapa kali.

"Ini memang muka gue, tapi warna mata gue bukan abu-abu tapi coklat terang, rambut gue juga kenapa jadi hitam banget dah, seharusnya rambut gue warna coklat," Gumamnya

"Moga aja ini ngak sesuai dengan apa yang gue pikirin, ok Adel kita cari tau dulu apa yang sebenarnya terjadi." Menyemangati dirinya Adel kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.

Adel menghentikan langkahnya ketika mendengar sebuah pekikan yang begitu kuat dari arah belakangnya, gadis itu berbalik dan menatap kearah belakangnya.

Terlihat seorang gadis dengan rambut yang di cat warna tengah berlari di koridor yang kini terlihat tidak terlalu ramai, menghentikan langkahnya ia kini menatap Adel yang berbalik menatap binggung padanya.

𝑻𝒉𝒆 𝑶𝒕𝒉𝒆𝒓 𝑺𝒊𝒅𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang