Bab 2

16 3 0
                                    

Suasana kantin saat ini terlihat sangat ramai, Stella dan Adel nampak mencari tempat kosong untuk di duduki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana kantin saat ini terlihat sangat ramai, Stella dan Adel nampak mencari tempat kosong untuk di duduki.

"El, tu di dekat jendela kosong, ke sana aja gimana?" Tawar Adel membuat Stella berbalik cepat menatap Adel.

"Jangan di sana, itu tempatnya Axel sama teman-temannya." Jawab Stella membuat Adel menarik nafas kasar.

"Di belakang bangku itu masih kosong juga," Tunjuk Adel lagi di belakang tempat kosong tadi.

"Jangan itu bangkunya Revan juga, ogah gue kalau duduk di sana." Sahut Stella.

Adel mendengus kasar, untuk duduk saja susahnya minta ampun, lagian ini sekolahnya juga kan?! tapi kenapa untuk duduk aja ngak punya tempat, tinggal ngusir yang udah selesai makan kan beres, kenapa harus di buat ribet gini sih?!

"Tinggal ngusir orang yang duduk di salah satu bangku kan gampang, kenapa harus repot nyari gini sih," Dengus Adel kesal

Stella melayangkan sebuah jitakan pada kening Adel "mentang-mentang anak pemilik sekolah mau berlaku seenaknya, ngak boleh gitu Sya, nyari aja bangku yang kosong." Sahut Stella membuat Adel mengerucutkan bibirnya.

Mata Adel kembali menelusuri seisi kantin, sorot matanya jatuh pada sosok cowok yang tidak asing di matanya yang kini tengah duduk seorang diri, senyumnya seketika terbit tanpa aba-aba gadis itu menarik tangan Stella kemudian pergi ke tempat yang kini menjadi tujuannya.

"Sya lo mau bawa gue kemana sih?" Tanya Stella

Tidak menanggapi pertanyaan Stella, Adel menatap sosok cowok berperawakan tinggi dengan kacamata yang bertengger di hidungnya, cowok yang kini duduk didepannya ternyata cowok itu tidak kalah ganteng dengan beberapa tokoh yang ia lihat.

"Emmm misi, gue sama teman gue bisa duduk ngak di sini? Semua bangku udah keisi?!" Tanya Adel sedikit ragu membuat cowok itu mendongkak dan tersenyum tipis menatapnya.

"Silahkan! Lo kalau ngak salah yang pagi tadi kan?" Tukas cowok itu.

Adel tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, Stella yang berada di belakang Adel hanya terdiam dan menatap interaksi keduanya. Dalam benaknya Stella ia sedikit binggung gimana bisa keduanya terlihat dekat, apa lagi berinteraksi dengan salah satu Mostwanted.

"Sya, sejak kapan lo dekat sama Althala?" Tanya Stella membuat Adel menyerit binggung.

"Althala? Dia siapa?" Tanya Adel kembali membuat Stella seketika menjitak gadis itu lagi.

"Gue tadi cerita panjang kali tinggi kali lebar dan lo malah lupa gitu aja?" Ujar Stella tidak habis pikir, jangan tanyakan Adel gadis itu kini menyengir polos sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gue Althala Zhivanka Rivandra, lo bisa manggil gue Altha." Potong cowok itu menjelaskan dirinya, Adel terpaku jadi cowok di depannya ini salah satu jejeran Mostwanted SMA Adreval.

𝑻𝒉𝒆 𝑶𝒕𝒉𝒆𝒓 𝑺𝒊𝒅𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang