Bab 3.

16 3 0
                                    

Suasana sekolah nampak mulai sepi, Adel dan Stella masih berada di sekolah, keduanya nampak tengah membicarakan sesuatu yang jelas lebih di dominasi oleh Stella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana sekolah nampak mulai sepi, Adel dan Stella masih berada di sekolah, keduanya nampak tengah membicarakan sesuatu yang jelas lebih di dominasi oleh Stella.

"Sya, lo yakin mau pulang sendiri? Siapa tau lo nyasar benter." Ucap Stella membuat Adel terdiam, ia sendiri juga tidak yakin dengan pilihan yang ia ambil sekarang, tapi ia harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu.

"Yakin Sya?!" Tanya Stella sekali lagi

"Yaudah gue bareng elo aja El, gue masih agak ragu dengan arah ke rumah gue sih." Jawab Adel

Stella menuntun Adel untuk masuk dalam mobilnya, bagaikan anak ayam dengan patuhnya Adel masuk dalam mobil berwarna silver dengan sedikit corakan pada sisi samping kanan mobil itu.

"Masuk Sya ngak usah begong lo," Tukas Stella membuat gadis itu merotasikan matanya malas.

"El gue mau nanya," Ujar Adel tiba-tiba,

"Nanya aja, gue denger kok." Jawab Stella tanpa melirik gadis yang kini tengah duduk manis di sampingnya.

"Lo bisa cerita semua tentang gue yang lo tau?" Tanya Adel.

Stella nampak terdiam sesaat, menghembuskan nafas kasar ia kembali menatap Adel. Entalah ia harus berbicara apa, ia juga tidak mengerti dengan gadis didepannya ini, sungguh hanya karena ketimpuk basket ingatan tentang dirinya hilang gitu aja?

"Lo bener-bener nggak ingat apa pun Sya?" Tanya Stella

Adel mengangguk cepat "Nggak ingat, yang gue ingat itu yang ada di sekeliling gue, tapi nggak semuanya, bahkan soal diri gue sendiri gue ngak tau." Jawab Adel

"Ok gue cerita," Stella menjeda sesaat "Nama lo udah tau kan Natasya Adelia Dhira, Sya lo itu punya keluarga yang nggak lengkap, Lo sendiri anak tunggal dari Gergio Argantara dan Misyel Argantara, itu nama nyokap sama bokap lo. Mama lo meninggal saat usia lo 8 Tahun, hubungan lo sama bokap lo sih aman-aman aja, hanya aja bokap lo jarang di rumah, lo itu juga orangnya agak judes, galak dan satu poin penting suka nindas yang lemah. Selain itu, Lo juga bantuin bokap lo ngurus masalah perusahaan atau sekolah." Jelas Stella sesuai yang ia ketahui

"Benter El, gue nggak ngerti, kenapa gue ngak pake marga Argantara?" Tanya Adel

Stella nampak mengacuhkan bahunya "Gue ngak tau Sya, lo ngak pernah mau cerita soal identitas lo yang lain, seakan-akan ada banyak rahasia didalamnya, lo juga agak pendiam susah buat mau berbagi bahkan ke sahabat masa kecil lo sendiri." Jawab Stella membuat Adel terdiam.

Semuanya terlalu memusingkan baginya, dalam novel novel yang ia baca seharusnya ada ingatan mengenai pemilik asli tubuh yang di tempati, tapi kenapa hal itu tidak terjadi padanya? Jika ia mendapatkan ingatan mengenai pemilik asli tubuh ini, tidak akan kesulitan dirinya sekarang.

Di tambah lagi hal yang menjanggal dari menghilangkannya jiwa asli Natasya, bagaimana bisa karena timpukan bola basket itu Natasya yang asli bisa sampai mati, bisa di yakinkan ada hal lainnya penyebab hilangnya jiwa Natasya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑻𝒉𝒆 𝑶𝒕𝒉𝒆𝒓 𝑺𝒊𝒅𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang