PROLOGUE

0 4 4
                                    

"Kau? HANYA PARASIT DISINI! JANGAN HARAP SAYA AKAN BERSIKAP BAIK KEPADAMU!" yang di bentak hanya tersenyum dibarengi dengan air mata yang terus mengalir deras

"Apa pernah aku dapat perlakuan manis dari ayah?" gadis itu tersenyum kecut ketika ia mengingat kejadian sepuluh tahun silam

Flashback on

"Mengapa tulisanmu sangat jelek huh? PERBAIKI TULISANMU SEKARANG!" pria itu merobek buku yang sudah naya tulis dengan susah payah

"Pah tapi naya capek, kenapa bukunya disobek hiks. besok naya perbaiki hiks hiks. sekarang sudah malam, pah. naya ngantuk" jawaban dari naya berhasil membuat pria itu terpancing emosi

"TIDAK ADA BESOK-BESOK! SEKARANG!"

"Huaaaa hiks hiks... PAPAH JAHAT NAYA CUMA MAU TIDUR PAH BESOK JUGA NAYA BENERIN KOK"

"BERANI KAMU MENINGGIKAN SUARAMU DIDEPAN SAYA HAH?" pria itu menyumpal mulut sang anak dengan kain agar suara tangisan itu tidak didengar oleh tetangga

"huekkkk... hiks... j-jahat" naya seperti ingin muntah karena kain sialan itu

"SEKARANG PERBAIKI TULISANMU!"

"Besok aja pah hiks... naya ngantuk hiks... pah" naya benar-benar tersiksa oleh papahnya itu. dasar bajingan!

Pria itu menarik naya dan mendudukannya di meja belajar. dengan emosi yang memuncak pria itu membanting naya ke lantai dengan kasar hingga membuat naya memekik kesakitan

"Akhh... s-sakit pah hiks... s-sakit" pria itu mencambuk naya dengan brutal menggunakan ikat pinggang miliknya

Ctar!

Ctar!

"AKHHH ... PAPAH SAKIT...."

Flashback off

"Apa maksudmu? apakah kamu tidak pernah bersyukur? saya membesarkanmu sampai sekarang, jika saya tidak iba denganmu, sudah pasti kamu saya telantarkan" Naya terkekeh pelan mendengar omongan papahnya yang sangat menusuk itu

"Mengapa kau tertawa? dasar gila!"

"Lucu pah, naya pengen kaya anak remaja lainnya yang punya keluarga harmonis. Papah yang baik, yang jadiin anak perempuannya seperti ratu. Jangankan dijadiin ratu, disayang aja belum pernah" Mengingat kejadian itu membuat hati terdalamnya sangat sakit, ditambah lagi luka baru yang di berikan oleh papah sialannya itu.

°°°

Ramai, Menggambarkan suasana saat ini. Mungkin karena ini hari libur sehingga pengunjung wisata sangat banyak. Naya datang sendiri ke tempat itu padahal naya berharap pergi bersama orangtuanya namun nihil yang ada nanti kena semprot

"Andai aja ada papah sama mamah disini, tapi sayangnya mereka sibuk semua. Ditambah lagi papah gak akan mau." gumam naya lirih

Naya meratapi nasibnya, mengapa dunia sangat kejam dengannya? papahnya yang arogan dan keras kepala, mamahnya yang sangat sibuk dan tidak pernah meluangkan sedikit waktu untuk bersama naya membuat sifat gadis itu berubah drastis, yang dulunya selalu ceria, selalu tertawa sekarang berubah menjadi gadis yang pemurung, dan bibirnya tidak pernah atau mungkin tidak akan membentuk bulan sabit? memang benar apa yang dikatakan orang "Kalo ketawa terus nanti sedih"

ALYNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang